Pesan Para Pelajar Penyebrang Jembatan Miring di Sukabumi ke Jokowi

Pesan Para Pelajar Penyebrang Jembatan Miring di Sukabumi ke Jokowi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 24 Jul 2024 09:16 WIB
Pelajar meniti jembatan miring di Sukabumi.
Pelajar meniti jembatan miring di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Jembatan nyaris putus penghubung dua kecamatan di Lengkong dan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi menjadi tumpuan akses warga untuk beraktivitas. Warga dan para pelajar berharap jembatan tersebut bisa segera diperbaiki.

Sebuah video berisi celoteh sejumlah anak-anak pelajar sekolah dasar tentang keinginan mereka tentang jembatan baru ke Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi, saya mau jembatan baru untuk sekolah," ungkap empat pelajar SD dalam video yang dilihat detikJabar, Rabu (24/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

M Agil Alfarizi (7), pelajar kelas 1, SDN Cibadak bertutur tentang jembatan miring yang setiap hari dia lintasi dengan bergelantungan. Tidak ada pilihan lain, karena satu-satunya akses terdekat adalah melintasi jembatan itu.

"kalau sekolah suka lewat sini, jalannya (gelantungan), enggak takut. Setiap hari lewat sini, kalau hujan ya enggak sekolah," tuturnya terbata-bata saat ditanya awak media.

ADVERTISEMENT

Serupa diungkap Putri, pelajar SDN Cibadak kelas 5. Ia juga bercerita terpaksa bergelantungan untuk sekolah, hal itu ia lakoni sejak tanggal 15 Juli silam, karena sebelumnya libur sekolah.

"Lewat jembatan pegangan gelantungan. Sejak tanggal 15 Juli, takut jatuh, apalagi hujan datang air naik, kata orang tua jangan (sekolah) takut nanti enggak bisa pulang," tuturnya.

Mimpi Jampe Perbaiki Jembatan

Herlan, dari Yayasan Jampang Peduli (Jampe) adalah salah satu first responder yang mendatangi lokasi jembatan tersebut. Yayasan Jampe sendiri memang banyak bergerak di bidng sosial kemanusiaan termasuk membangun jembatan gantung.

"Dari pertama kejadian, kami mendapat laporan dari warga di aliran Sungai Cikaso. Saat itu kebetuan kita sedang di lokasi puing longsor masih di kecamatan ini, kita melakukan asessment ternyata kondisinya benar seperti ini," kata Herlan.

Warga laporan ke kita karena di lokasi ada banyak teman relawan, kita asessment kemarin itu, kita hitung membutuhkan biaa Rp 90 juta, itu dipastikan selesai 100 persen," ungkapnya menambahkan.

Menurut Herlan dari anggaran yang dibutuhkan itu, pihaknya sudah memiliki anggaran dari Jampe sebesar Rp 50 juta sehingga membutuhkan tambahan biaya sebesar Rp 40 juta.

"Kita kekurangan Rp 40 juta, ada dana untuk jembatan senilai Rp 50 juta di Jampe. Kekurangannya kita membuka campaign halaman galang dana, di Kita Bisa dan juga ke teman relawan juga kita mencari tambalan kekurangan," ujarnya.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads