Jabar Hari Ini: Perkelahian 2 Gadis Sumedang gegara Masalah Asmara

Jabar Hari Ini: Perkelahian 2 Gadis Sumedang gegara Masalah Asmara

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 11 Jul 2024 22:00 WIB
Potongan video viral perkelahian 2 gadis di Sumedang.
Tangkapan layar perkelahian di Sumedang (Foto: Istimewa).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (11/7/2024). Mulai dari wafatnya eks Gubernur Jabar Nana Nuriana hingga Kades di Cirebon ditangkap gegara sabu.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Viral Perkelahian 2 Gadis di Sumedang, Polisi Turun Tangan

Perkelahian antar dua pemudi terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Aksi perkelahian itu pun kini viral di jejaring media sosial dan sudah tersebar di aplikasi perpesanan WhatsApp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat detikJabar pada Kamis (11/7/2024), dari video yang sudah tersebar itu terlihat dua pemudi yang masing-masing menggunakan kaos hitam serta celana jeans berkelahi saling menjambak rambut satu sama lain. Perkelahian terlihat dilakukan di area perkebunan.

Masih dalam video yang berdurasi 53 detik tersebut, perkelahian itu juga disaksikan oleh pemudi lainnya. Bahkan, pemudi yang lain cenderung terlihat membantu dari salah satu pemudi yang tengah berkelahi.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Maulana Yusuf membenarkan bahwa kejadian tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Sumedang. Perkelahian antar pemudi itu terjadi di sekitaran Kebun Saung Situ RT 01/01 Desa/Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, pada Selasa (9/7/2024) kemarin.

"Benar, kejadiannya kemarin hari Selasa tanggal 9 Juli 2024 sekira pukul 16.00 WIB," ujar Maulana kepada detikJabar melalui pesan singkat.

Menurut Maulana, pihak kepolisian kini sudah mengamankan sebanyak empat orang yang berada di dalam video viral tersebut. Dari empat orang yang sudah diamankan, kata Maulana, tiga diantaranya masih di bawah umur.

"Sudah kami amankan empat pelaku, saat ini dalam proses pemeriksaan. Yang kami amankan ada satu dewasa, tiga di bawah umur," katanya.

Sementara itu, belum diketahui secara pasti terkait dengan kronologi dan penyebab terjadinya perkelahian antar pemudi ini. Yang pasti, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap para pemudi tersebut.

"Masih dalam pemeriksaan, nanti akan kita update hasil pemeriksaannya seperti apa," ucap Maulana.

HR Nuriana, Mantan Gubernur Jabar Meninggal Dunia

HR Nuriana, mantan Gubernur Jawa Barat periode 1993-1998 dan 1999-2003 tutup usia. Almarhum meninggal dunia pada usia 86 tahun.

Nana Nuriana menghembuskan nafas terakhirnya pada, Kamis (11/7/2024) dini hari sekitar Pukul 04.55 WIB.

Informasi ini disampaikan langsung media sosial resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Instagram @humas_jabar.

"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Keluarga besar Pemda Provinsi Jabar mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Gubernur Jabar periode 1993-1998 dan 1998-2003, RH. Nuriana," tulis caption dalam postingan tersebut.

"Semoga Alm diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, Aamiin Yarabbal Alamin. #BanggaJadiWargaJabar."

Dari informasi yang dihimpun detikJabar, almarhum berlatarbelakang seorang militer dengan pangkat terakhir Mayjen TNI.

Nana Nuriana lahir di Sumedang 17 April 1938. Sebelum mengakhiri karinya di dunia militer, almarhum pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991 sampai 1993 dan dilanjutkan menjadi Gubernur Jabar di tahun 1993.

Untuk rumah duka berada di Komplek Parahyangan Rumah Villa A No 131 A Bandung.

Refan Tersengat Listrik Sebelum Tenggelam di Waduk Saguling

Refan Pratama, remaja asal Kampung Awi Larangan, RT 5/7, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga tenggelam di Waduk Saguling.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (11/7/2024) sekitar pukul 01.30 WIB. Remaja 16 tahun itu diduga tenggelam saat sedang mencari ikan dengan seorang temannya.

Kepala Dusun 4 Desa Mekarmukti, Peri Purwanto mengatakan korban Refan diduga tenggelam setelah memegang besi di keramba jaring apung (KJA) yang dialiri listrik.

"Jadi keterangan temannya, memegang besi yang ada listriknya jadi dia diduga kesetrum," kata Peri saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/7/2024).

Menyaksikan peristiwa itu, teman korban meminta pertolongan warga di sekitar lokasi kejadian. Setelahnya, warga langsung mematikan aliran listrik pada besi palang tersebut.

"Setelah itu dimatikan sama warga, korban langsung terlepas tangannya dan tenggelam. Kemudian langsung dicari sama warga. Kalau temannya selamat, cuma memang masih syok," tutur Peri.

Hingga Kamis pukul 13.30 WIB, upaya pencarian terhadap korban masih terus dilakukan. Pencarian melibatkan Tim SAR Gabungan yang menyisir lokasi korban dilaporkan tenggelam.

"Jadi warga sudah mencari korban sejak subuh, tapi belum ada hasilnya. Sekarang dilanjutkan tim SAR, kita bantu dengan menggeser posisi KJA supaya tidak menghalangi," tutur Peri.

Kades di Cirebon Ditangkap gegara Pakai Sabu

Seorang kepala desa di Kabupaten Cirebon ditangkap polisi dari Sat Narkoba Polresta Cirebon pada Rabu (11/7/2024) pukul 23.00 WIB. Itu karena sang kades terbukti memiliki dan mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Kasat Narkoba Polresta Cirebon Kompol Dede Hendrawan mengatakan, selain sang kades, ada dua orang lain yang juga ditangkap.

"Tiga orang itu berinisial SN (35), AR (27), PR (21) dan dari salah satu dati mereka merupakan oknum kepala desa," kata Dede, Kamis (11/7/2025).

SN (35) diketahui merupakan kepala desa di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon yang terbukti memiliki barang haram jenis sabu. "Iya benar SN adalah oknum kepala desa yang ditangkap saat kami lakukan penggerebekan," ucapnya.

Selain kepala desa, dalam pengungkapan kasus ini pihaknya turut mengamankan dua orang lainnya yang bersama-sama menggunakan narkoba jenis sabu.

"Sebelum dilakukan penangkapan, mereka sebelumnya sudah menggunakan narkoba dan saat dilakukan penangkapan mereka hendak menggunakan narkoba secara bersama-sama," tuturnya.

Barang bukti narkoba jenis sabu yang diamankan dari pelaku seberat 0,27 gram yang merupakan sisa narkoba yang sudah dikonsumsi sebelumnya seberat 1,27 gram.

"Jadi oknum kepala desa itu memerintahkan AR untuk membeli sabu dan menyerahkan uang sebesar Rp1,5 juta. Dari uang itu dibelikan sabu seberat 1,27 gram yang digunakan bersama-sama, terus saat kami amankan kami menemukan sisa dari yang digunakan sebesar 0,27 gram," bebernya.

Dari hasil pemeriksaan, ketiga orang yang diamankan mengaku baru dua kali menggunakan narkoba jenis sabu yang didapatkan dari pria warga Cirebon berinisial B.

"Kini B masuk dalam DPO karena yang bersangkutan yang memasok narkoba kepada tiga orang yang diamankan," ujar Dede.

Saat ini seluruh orang yang diamankan sudah dilakukan penahanan di sel tahanan Polresta Cirebon untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kami kenakan UU 35 Tahun 2009 tentang narkotika pasal 114 ayat 1 pasal 112 ayat 1 dan pasal 127 dengan ancaman hukuman paling singkat 4 tahun penjara," pungkas Dede.

Hilang Nyawa Wahdi Gegara Miras Oplosan

Wahdi, remaja usia 16 tahun asal Kampung Ciemas Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, tewas usai menenggak minuman keras oplosan, Rabu (10/7/2024).

Kondisi korban diketahui sudah lemah dan kritis saat mendapat penanganan di Puskesmas Ciemas. Korban sempat dirujuk ke RSUD Palabuhanratu namun nyawanya tak tertolong.

"Kami menerima laporan sekitar pukul 10.00 WIB, diperoleh informasi bahwa pukul 06.30 WIB telah terjadi satu orang korban meninggal dunia diduga akibat meminum miras oplosan dengan rincian campuran alkohol murni 70%, soft drink dan obat batuk cair kemasan," kata Kapolsek Ciemas, Iptu Azhar Sunandar, Rabu (10/7/2024) malam.

Azhar menyebut selain korban atas nama Wahdi, terdapat korban lainnya yang diduga menenggak miras oplosan itu bersama-sama dengan korban. Tercatat ada lima orang lainnya yang saat ini kondisinya masih mendapat penanganan medis.

"Korban yang masih mendapat penanganan medis di RSU Jampang Kulon Wira (43), Arya (17) di RSU Palabuhanratu, kondisi stabil Nuryani (44), Lingga (33) dan Azhar (17). Kondisinya saat ini masih kita pantau," ujar Azhar.

Peristiwa itu bermula pada Selasa (9/7/2024), saat itu Azhar, Arya dan Wahdi sedang nongkrong di warung. Tiba-tiba mereka diajak oleh Wira untuk minum-minum di bengkelnya.

"Saat itu saudara Wira meminta korban atas nama Wahdi untuk membeli minuman bersoda. Selepas itu, minuman itu dioplos dengan tambahan alkohol murni dan obat batuk cair. Saat sedang minum-minum itu tiba-tiba datang dua orang lainnya yakni Suryani dan Lingga," tutur Azhar.

"Keduanya mendekat karena mendengar suara yang sedang ketawa-ketawa. Mereka ditawarin untuk minum akan tetapi saat itu mereka berdua menolak karena mencium aroma minuman yang tidak sedap atau aroma aneh dan saat ditanyain minuman apa kemudian dijawab minuman baru," sambung Azhar.

Lingga sempat mencoba sedikit minuman itu, ia langsung merasakan panas di bagian dadanya. "Saudara Lingga lantas pulang dan langsung tidur kemudian lima orang lainnya melanjutkan aktivitas mabuk-mabukan," jelas Azhar.

Keesokan harinya gejala keracunan dirasakan korban, sampai akhirnya korban atas nama Wahdi meninggal dunia dan lainnya mendapat penanganan medis di rumah sakit.




(bba/mso)


Hide Ads