Sempat Mati Suri, Pasar Purbaratu Tasikmalaya Kini Hidup Lagi

Sempat Mati Suri, Pasar Purbaratu Tasikmalaya Kini Hidup Lagi

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 11 Jul 2024 17:30 WIB
Pasar rakyat Purbaratu Kota Tasikmalaya mulai beroperasi.
Pasar rakyat Purbaratu Kota Tasikmalaya mulai beroperasi. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Setelah lebih dari 4 tahun terbengkalai, bangunan pasar rakyat Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya mulai dioperasikan. Para pedagang mulai menempati lapak dan menggelar barang dagangan di pasar kecil yang berlokasi Kampung Ciwasmandi Kelurahan Singkup tersebut. Tidak lebih dari 20 pedagang yang mulai menempati kios dan lapak di pasar yang berada

Para pedagang mengaku optimistis pasar ini bisa berkembang, meski mereka sendiri mengakui ada banyak tantangan yang harus dihadapi agar pasar ini tak gulung tikar. "Ya harapannya masyarakat mau berbelanja ke sini, kalau selalu ada yang beli ya kita pedagang pasti bertahan," kata Anah pedagang sayuran, Kamis (11/7/2024).

Soal harga jual, Anah mengaku khusus dirinya siap bersaing karena barang yang dia gelar didapat dari ayahnya yang merupakan pengepul sayuran. "Kalau saya soal harga berani bersaing. Ini sayuran langsung dikirim dari Cisayong, bapak saya kan pemasok ke Pasar Induk Cikurubuk. Jadi kalau saya, harga bisa sama dengan Cikurubuk," kata Anah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sendiri sudah 2 pekan berjualan di pasar itu, omzetnya lumayan. Anah berharap penjualannya bisa terus konsisten. "Lumayan rata-rata dapat Rp 200 ribu, dagang dari pagi sampai tengah hari," kata Anah.

Yaman, penjual kerajinan mendong mengakui berjualan di pasar yang baru beroperasi mengandung risiko. Tapi dia berharap pemerintah ikut membantu. Salah satu ide yang dia lontarkan adalah menjadikan jalan di depan pasar sebagai lokasi car free day setiap Minggu pagi. "Ya dibikin car free day Minggu pagi, mudah-mudahan itu bisa membantu. Masyarakat yang berolahraga lalu berbelanja. Selain itu diperbanyak even juga," kata Yaman.

ADVERTISEMENT

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengaku senang fasilitas yang dibangun pada tahun 2019 lalu oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) itu akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Alhamdulillah pasar ini bisa kita resmikan. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat khususnya bagi warga sekitar, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," kata Cheka usai meresmikan operasional pasar Purbaratu.

Menurut dia keberadaan pasar ini potensial, karena warga Purbaratu selama ini jika ingin berbelanja ke pasar harus ke Pasar Pancasila atau ke Pasar Manonjaya yang lokasinya cukup jauh. Warga harus menggunakan kendaraan untuk menjangkau pasar tersebut.

"Kita bayangkan warga yang ada di Kelurahan Singkup dan Kelurahan lain di Purbaratu, dia belanjanya ke Kabupaten (Manonjaya), otomatiskan pemutaran uangnya di Kabupaten. Kita berharap uang bisa berputarnya di Kota Tasikmalaya juga," kata Cheka.

Selain itu Cheka mengakui menumbuhkan pasar di tingkat kecamatan bukan perkara mudah. Banyak contoh, pasar-pasar serupa pada akhirnya kesulitan mendapatkan konsumen.

Namun demikian, Cheka mengatakan kunci dari tumbuhnya sebuah pasar harus diawali dari adanya kebutuhan masyarakat. Dia juga mengaku akan melakukan evaluasi berkala atas operasional Pasar Purbaratu tersebut.

"Yang pertama pasar ini kan harus berbasis kebutuhan, bukan berbasis keinginan dari pemerintah. Semua pasar pasti ada suplay and demand, ketika demand besar, maka suplay akan mengikuti. Oleh karena itu bagaimana mengcreate demand itu, yang pertama perlu trigger pemerintah," kata Cheka.

Upaya lain yang dilakukan oleh Cheka adalah dengan menganjurkan semua ASN yang berdomisili di wilayah Kecamatan Purbaratu untuk ikut meramaikan pasar tersebut.

"Oleh karena itu para ASN yang di sekitar sini untuk berbelanja ke pasar ini. Sehingga nanti di sini ekonomi hidup, baru masyarakat-masyarakat juga diarahkan ke sini," kata Cheka.

Selain itu Cheka mengatakan jika pasar ini bisa tumbuh menjadi pusat transaksi ekonomi, pihaknya akan mengupayakan untuk perluasan lahan.

"Prinsipnya kalau memang ternyata pasar ini dibutuhkan masyarakat, bisa saja kita perluas. Tapi sekarang kita lihat saja dulu, per tiga bulan akan kita evaluasi," kata Cheka.

Dia juga berpesan agar pemerintah setempat gencar melakukan sosialisasi keberadaan pasar itu. Kemudian untuk para pedagang pun diharapkan bisa mematok harga jual yang kompetitif sehingga mampu menarik pembeli.

"Mari kita support pasar ini, mudah-mudahan masyarakat juga tersosialisasi jangan sampai ada warga sekitar sini nggak tahu kalau ada pasar. Untuk pedagang diupayakan harganya sama dengan Pasar Pancasila," kata Cheka.

(iqk/iqk)


Hide Ads