Sebanyak 19 domba milik warga dimangsa anjing liar atau anjing ajak. Peristiwa itu terjadi di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Informasi yang diterima detikJabar, teror ajak itu sudah berlangsung sejak Juni 2024 kemarin. Teror anjing liar itu terjadi di beberapa desa.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat membenarkan adanya anjing ajak sejak bulan Juni 2024 kemarin. Kondisi ini terjadi di beberapa desa wilayah Kecamatan Parigi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka berhasil memangsa dua ekor domba, dari kandang yang terbuka. Langsung kabur ke arah Astamaya Desa Karangjaladri dan disana mereka memangsa beberapa ternak lagi. Itu laporan dari warga kemarin," kata Deni, Senin (8/7/2024).
Ia mengatakan warga melihat sebanyak empat ajak bergerombol, tiga di antaranya berwarna merah bata, dan seekor lainnya berwarna hitam. "Jadi ada yang melihat dengan ciri-ciri tersebut," ujarnya.
Menurut saksi, ajak bergerak ke arah Pasir Angin Desa Ciliang Kecamatan Parigi dan mereka memangsa domba disana."Kebetulan pemilik sedang ke sawah, namun sempat ada yang melihat empat ekor anjing yang berlarian," katanya.
Menurut dia, saat melihat kondisi hewan yang terkena gigitan predator itu memberikan efek gigitan yang mematikan di bagian leher. Sehingga ternak domba tersebut mati.
"Ada yang tidak langsung mati, tapi karena kehilangan banyak darah, baru beberapa waktu kemudian mati," ucapnya.
Kasus yang sama pun terjadi di Desa Ciliang, dimana ternak domba ini dimakan sampai ke bagian jeroan. Kemudian, menurut dia, ada warga yang ingin menangkap kawanan anjing ini.
"Mereka membawa senapan angin dan berhasil menembak satu ekor. Tapi langsung kabur," terangnya.
Ia mengatakan, teror ini menyebar lagi ke Desa Parigi Kecamatan Parigi, tepatnya di Dusun Cijalu dan Cijoho."Katanya disana juga ada beberapa ekor yang dimangsa," ucapnya.
Pihak Dinas Pertanian langsung melakukan survei ke lapangan dan ternyata ada 19 ekor domba yang dimangsa oleh gerombolan anjing liar itu. "Rata-rata digigit di bagian leher, ada bekas seperti gigitan taring yang cukup dalam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Pangandaran untuk melakukan antisipasi kematian ternak domba akibat serangan anjing liar.
"Imbauan ini dikeluarkan karena adanya laporan dan hasil survei dilapangan di wilayah Kecamatan Parigi," jelasnya.
Imbauan ini tertuang dalam surat pemberitahuan nomor 524/1613/DISTAN.4/VII/2024 yang ditujukan kepada seluruh peternak khususnya peternak domba." Berdasarkan laporan dari masyarakat dan hasil surveillance Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran bahwa telah terjadi kematian pada ternak domba dengan rentang waktu dari tanggal 24 Juni sampai 01 Juli 2024," katanya.
Kendati demikian, menurut Yadi, ada belasan ekor domba masyarakat yang diserang anjing liar tersebut.
"Kematian ternak domba terjadi di Kecamatan Parigi yaitu di Desa Karangbenda, Desa Ciliang, Desa Kalangjaladri Kecamatan Parigi sebanyak 19 ekor, diakibatkan oleh serangan dari anjing liar (predator)," ucapnya.
Yadi menyampaikan agar masyarakat selalu waspada dan menjaga keamanan ternaknya. "Atas Kejadian tersebut, kami mengimbau kepada peternak agar melakukan antisipasi, menjaga kebersihan area kandang, berikan penerangan di dalam kandang dan lingkungan kandang. Membuat kontruksi kandang dan area sekitar kandang yang kokoh dan tidak membuat ruang yang memudahkan predator masuk kandang dan area kandang," katanya.
Selanjutnya, ia meminta agar memberikan pengamanan kandang dengan membuat pagar. "Peternak yang merupakan anggota kelompok ternak agar membuat jadwal piket untuk menjaga ternak. Apabila ditemukan adanya predator yang mencurigakan segera laporkan ke aparat desa setempat," ucapnya.
(sud/sud)