Seorang anak dilaporkan tertabrak mobil saat mengejar bus yang membunyikan suara telolet di kawasan Gedebage, Kota Bandung tepatnya di dekat Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Dari informasi yang didapatkan detikJabar di lapangan, kejadian ini terjadi, Rabu (3/7) kemarin. Korban selamat dan mengalami luka di bagian kaki.
"Kejadian kemarin sore, jam 4-an," kata seorang pedagang kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang tersebut menyebut, jika bus yang membunyikan telolet itu datang dari arah Masjid Al-Jabar menuju arah Gedebage Selatan-Derwati.
"Tertabraknya sama mobil, bukan sama bus. Anaknya selamat, alami luka di bagian kaki, langsung dibawa ambulans, iya sedang kejar bus telolet," ujarnya.
Seperti diketahui, setiap pagi atau sore hari sekitaran Stadion GBLA ramai didatangi warga yang hendak melihat bus-bus dari Masjid Al-Jabbar yang membunyikan telolet.
Terpisah Kadishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, jika pihaknya baru menerima informasi tersebut. Meski demikian, pihaknya minta masyarakat dan pengendara tetap tertib dalam berlalu lintas.
"Telolet dalam aturan juga tidak boleh, dikarenakan fakta di lapangan anak-anak ngejar telolet dan tidak menunjukan keselamatan," kata Asep dihubungi terpisah.
"Kedua di dalam pelaksanaan telolet itu salah satunya tidak memenuhi ambang batas persyaratan teknis dan layak jalan. Karena klakson itu batasnya minimal 83db sampai 108db dan suaranya hanya klakson biasa," tambahnya.
Asep menyebut, jika bus yang memasang telolet maka anginnya bakal terbagi-bagi dan itu sangat bahaya. Meski kerap ditindak, banyak sopir telolet yang nakal.
Sosialisasi pelarangan hingga razia pun rutin dilakukan. Menurut, Asep masih ada sopir nakal dan tak mengingatkan imbauan, padahal aturan itu tak perlu disosialisasikan lagi karena menurutnya para sopir bus sudah tahu atau aturan tersebut.
"Kita kalau ramcheck itu, temukan telolet diputus dan setelah itu di lapangan sopirnya suka nakal dan dipasang lagi.
Selain langgar aturan, Asep menilai suara telolet mengaggu pengendara lain.
"Waktu malam Minggu ada sekitar 4 bus iring-iringan, bus luar Bandung, menyalakan telolet dan saya berhentikan sambil diberi peringatan. Ganggu ketenangan orang malam-malam," pungkasnya.
(wip/yum)