Penyebab keracunan massal yang menyerang puluhan warga di Kampung Karamat RT 03/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya bisa terungkap. Ternyata, ada bakteri yang terdapat dalam kandungan makanan pesta pernikahan yang saat itu sudah disantap masyarkat.
Kecarunan massal ini diketahui menyerang 68 warga pada Rabu (19/6/2024) silam. Para korban mengalami gejala khas keracunan seperti mual, muntah, hingga diare, yang membuat mereka kemudian dilarikan ke beberapa tempat pelayanan kesehatan.
Setelah diteliti di laboratorium, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat pun mengungkap penyebab keracunan massal tersebut. Berdasarkan hasil uji lab, makanan yang dikonsumsi warga itu ternyata mengandung bakteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya sudah keluar, hasilnya ada makanan yang mengandung bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli (E.coli)," kata Sekretaris Dinkes Bandung Barat, Maisara Hanif saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2024).
Dinkes memeriksa 12 sampel makanan yang mengakibatkan warga KBB mengalami keracunan massal. Mulai dari sayur sop, tempe orek, kikil bumbu kuning, capcay, ayam suwir, ikan asin, sambel, ayam bumbu merah, ayam bumbu kecap, nasi putih dan lalapan tak luput dari pemeriksaan tersebut.
"Jadi yang positif mengandung bakteri itu hanya sampel ayam bumbu kecap dan ayam suwir. Sisanya aman," kata Maisara.
Proses kembang biak bakteri itu semakin pesat jika berpindah pada makanan dan akhirnya menyebabkan infeksi pencernaan. Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri, kram perut, hingga mual dan muntah.
"Jadi bakteri ini dapat berkembang biak di dalam makanan dan menghasilkan racun yang dapat membuat orang sakit. Jadi meskipun dimasak, tapi racunnya tidak hancur dan masih menyebabkan penyakit," pungkasnya.
(dir/dir)