83 Warga Padalarang Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan

83 Warga Padalarang Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 26 Jun 2024 22:56 WIB
Polisi mengecek lokasi kejadian keracunan massal di Padalarang, Bandung Barat.
Polisi mengecek lokasi kejadian keracunan massal di Padalarang, Bandung Barat. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Sebanyak 83 warga Kampung Tipar Silih Asih, RW 17, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga keracunan. Warga yang keracunan rata-rata mengalami gejala seperti mual, pusing, muntah-muntah, diare, serta demam.

Gejala itu dirasakan warga sejak Senin (24/6/2024) dan puncaknya terjadi pada Rabu (26/6/2024). Camat Padalarang Agus Achmad Setiawan mengatakan warga yang keracunan itu sebelumnya mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan salah seorang warga yang menggelar hajat khitanan pada Minggu (23/6/2024).

"Jadi kalau hajatnya (khitanan) itu Minggu sore, pengajian gitu. Terus dikasih nasi kotak dan dikonsumsi di rumah. Gejalanya itu baru dirasakan warga mulai Senin, sampai hari ini masih bertambah. Total ada 83," kata Agus saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (26/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan saat itu warga tak langsung melapor. Sebab mereka mengira gejala yang dirasakan hanya sekadar masuk angin tanpa ada dugaan keracunan dari makanan nasi kotak.

"Makanya pak RT dan pak RW enggak lapor, karena memang yang bergejala enggak sekaligus, kemudian dianggapnya hanya sakit perut dan masuk angin. Tapi kemudian hari Selasa dan Rabu makin banyak, baru dicek dan dapat laporan tadi pagi ke Pak Kades (Laksanamekar)," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

Warga yang bergejala itu, rata-rata melakukan pengobatan secara mandiri. Namun setelah laporan semakin banyak, barulah pengurus RT, RW, serta desa setempat memberikan obat untuk gejala keracunan.

"Jadi warga itu rata-rata langsung mengonsumsi obat, dan sebagian ada yang membaik. Setelah diketahui itu gejala keracunan, baru diberikan obat khusus untuk keracunan," ujar Agus.

Agus mengatakan di hari ketiga ini, ada sebelas warga yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit, seperti RS Dustira, RS IMC Padalarang, RS Kasih Bunda, serta RS Baros Kota Cimahi.

"Jadi yang 11 ini mungkin perlu penanganan intensif, sehingga dirawat di rumah sakit. Usianya bervariasi dari anak-anak sampai dewasa. Salah satu yang dirawat itu ada yang komorbid," kata Agus.

(orb/orb)


Hide Ads