Rumah tidak layak huni milik Ida Nuraida (45) warga Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran mendapatkan sejumlah bantuan. Kali ini langsung dikunjungi Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan.
Pada Sabtu (29/6/2024) siang Ujang menyambangi rumah Ida yang kondisinya masih mengkhawatirkan. Dalam kunjungan itu wabup UE sapaan akrabnya memberikan bantuan untuk Ida.
"Harus kami akui bahwa masih banyak warga miskin di Pangandaran. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian lebih, saya pun merasa tertampar melihat kondisi ini," ucap Ujang, Sabtu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan rumah yang tidak layak huni di Pangandaran itu masih banyak terdapat di sejumlah wilayah Kabupaten Pangandaran. "Malahan, punya ibu Ida itu bukan tidak layak huni lagi tapi sangat tidak layak huni. Dan itu perlu dibantu baik secara pribadi maupun secara lembaga kepemerintahan," katanya.
Kendati demikian, kata Ujang, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran juga sebenarnya sudah mengucurkan bantuan - bantuan.
"Seperti tadi disampaikan Kepala Desa terkait Rutilahu, cuman kemarin ibu Ida tidak dapat mungkin karena rumahnya belum roboh. Ya, mudah mudahan kedepan bisa mendapatkan," ucapnya.
Ida Nuraida pun mengaku merasa bersyukur dengan mendapat perhatian langsung dari Wakil Bupati Pangandaran.
"Nanti, uangnya buat beli material bangunan. Sekarang saya titipkan di ibu golongan (Kepala Dusun)," ungkapnya.
Diceritakan sebelumnya, Ida Nuraida (45) harus sabar dan tegar tinggal di rumah tak layak huni bersama dua anaknya. Setahun yang lalu Ida ditinggal cerai suaminya dan harus menanggung beban sebagai keluarga. Satu anaknya masih duduk di bangku kelas 1 SD dan 1 kelas 6 SD.
Bersama kedua anaknya Ida tinggal dengan kondisi rumah tanpa atap. Bahkan puing-puing bangunanya roboh sebagian dan berserakan.
Selain itu, kondisi dinding temboknya banyak yang jebol akibat gempa bumi beberapa waktu lalu. Bahkan, untuk mandi dan BAB harus berjalan sejauh 50 meter dari lokasi rumahnya. Tempat itu merupakan WC umum milik desa.
Ida dan keluarga tinggal di dapur rumah berukuran 3x3 meter dengan beratapkan seng yang sudah rusak. Apabila hujan deras Ida harus merasakan dinginnya kondisi rumah dan tempat tinggalnya. Terlebih, jika kondisinya hujan disertai angin.
(yum/yum)