Hujan deras mengguyur sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Jumat malam (28/6/2024) hingga Sabtu siang (29/6/2024). Akibatnya, longsor melanda Desa Pusparaja, Desa Nantang, dan Desa Sirnaraja di Kecamatan Cigalontang.
"Hujan sejak malam memang intensitasnya tinggi. Ada tiga titik yang masuk laporan bencana pada kami sampai sore ini, di Desa Pusparaja, Sirnaraja, dan Nantang," kata Ayatulloh, Wakil Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, kepada detikJabar, Sabtu (29/6/2024).
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan bahwa longsor terjadi di Desa Pusparaja. Areal persawahan seluas hektaran longsor menimpa akses jalan di bawahnya. Panjang longsoran mencapai 20 meter dengan ketebalan tanah sekitar satu setengah meter. Jalan menuju lokasi ziarah dipastikan terputus total dan tidak bisa dilalui oleh pengendara roda dua maupun roda empat, serta pejalan kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, di Pusparaja sawah longsor menimpa jalan di bawahnya. Sama sekali tidak bisa dilintasi manusia, apalagi kendaraan," kata Hendra dari Pusdalops BPBD Kabupaten Tasikmalaya.
Di lokasi yang sama, longsor juga menimpa lahan pertanian warga. Dua rumah warga terancam longsor susulan sehingga penghuninya terpaksa mengungsi. "Ada juga yang mengancam rumah warga dan tiga Kepala Keluarga (KK) sudah diungsikan ke rumah kerabat," tambah Hendra.
Longsor juga terjadi di Desa Sirnajaya dan Nantang. Selain jalan kampung, beberapa areal pertanian juga longsor. Akses perekonomian, sosial, dan kesehatan masyarakat terhambat karena longsor ini.
Proses evakuasi material longsor dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul. Sulitnya akses jalan mengakibatkan bantuan alat berat sulit masuk. "Evakuasi longsornya masih manual, aksesnya sulit," kata Hendra.
BPBD masih menghitung total kerugian warga akibat bencana ini.
(iqk/iqk)