Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (27/6/2024). Mulai dari web SMAN 1 Sukabumi yang diretas promo judi online, hingga berkas kasus Pegi Setiawan yang disebut belum lengkap oleh Kejati Jabar.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Begini Nasib Proyek Bukit Algoritma
PT Amarta Karya atau AMKA kontraktor proyek Bukit Algoritma berstatus sebagai BUMN yang sekarat dan terancam dibubarkan. Bagaimana nasib pembangunan proyek yang digadang-gadang sebagai 'Silicon Valley'-nya Indonesia ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikFinance , Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi terdapat 22 BUMN sakit yang ditangani oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Menurut Yadi, sebanyak 8 BUMN diputuskan dibubarkan, 4 masih dapat diselamatkan, 4 lainnya perlu penanganan lebih lanjut, dan 6 BUMN masuk potensi operasi minimum.
Adapun keenam BUMN tersebut adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.
Terkait hal itu, Tedy Tri Tjahyono, Direktur Pelaksana Bukit Algoritma mengatakan tidak ada hubungan langsung mengenai kelanjutan Bukit Algoritma dengan kondisi yang dialami PT Amarta Karya.
"PT. Amarta Karya bukan pemilik proyek Bukit Algoritma, dan ditunjuk hanya sebagai kontraktor utama (maincont) pada tahun 2021 lalu," kata Tedy dalam keterangannya kepada detikJabar, Kamis (27/6/2024).
Tedy menegaskan Bukit Algoritma masih terus memiliki aktivitas dan berjalan sesuai agenda. "Sementara Bukit Algoritma yang dipimpin oleh Pak Budiman Sudjatmiko masih terus memiliki aktivitas sebagai bagian dari agenda mewujudkan Bukit algoritma dalam bentuk kongkrit," ujar Tedy.
Saat ditanya soal kondisi terkini Bukit Algoritma yang berada di Cikidang yang sempat ramai Ground Breaking sekitar 3 tahun lalu, Tedy menjelaskan Bukit Algoritma tidak mutlak harus di suatu lokasi tertentu.
"Saya jawab singkat dulu ya, Bukit Algoritma tidak mutlak harus di suatu lokasi tertentu. Perencanaan awal memang di area Cikidang Sukabumi, tetapi Bukit Algoritma sendiri sebenarnya dirancang sebagai sebuah platform atau hub terbentuknya ekosistem ilmu pengetahuan, inovasi teknologi dan industri inovasi. Kami sedang merencanakan pembangunan Bukit Algoritma tahap awal di beberapa lokasi baru, selain tetap akan dibangun di Sukabumi," paparnya.
"Akan bekerja sama dengan kampus-kampus besar di Indonesia maupun luar negeri. Ditunggu update terbaru Bukit Algoritma dalam waktu dekat ya," tutupnya.
Web SMAN 1 Sukabumi Diretas, Jadi Promo Judi Online
Website resmi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sukabumi diduga diretas jadi promosi judi online. Kabar itu beredar di media perpesanan dan pihak sekolah pun buka suara.
Dilihat detikJabar, Kamis (27/6/2024), dalam tangkapan layar laman smansa1sukabumi.sch terlihat menampilkan aktivitas judi online. Website itu mempromosikan judi online dengan deposit yang murah.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukabumi Ceng Mamad mengkonfirmasi kejadian tersebut. Pihaknya mengaku baru mengetahui jika website resmi sekolahnya diretas.
"Waduh, saya baru tahu. Coba saya konfirmasi kepada pengelola. Indikasi pertamanya diretas," kata Ceng Mamad saat dikonfirmasi detikJabar.
Selang tiga jam kemudian, website sekolah tersebut sudah normal kembali. Di dalamnya terdapat penjelasan profil sekolah, foto kegiatan, database guru, siswa hingga alumni sekolah.
Ceng Mamad mengklaim, tak ada data yang hilang pasca website sekolah diretas. Pihaknya juga akan meningkatkan pengamanan website usai kejadian tersebut.
"Alhamdulillah informasi dari tim IT sudah pulih. Sejauh ini tidak ada (data yang hilang)," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya sudah memulihkan data dan tidak berencana membuat laporan polisi. Dia juga menegaskan, peristiwa itu tak ada hubungannya dengan data PPDB.
"Kami hanya memulihkan dan mengamankan data, kami tidak melakukan pelaporan, karena ini masih relatif terkendali. Tidak ada hubungn dengan keamanan data PPDB, karena yang dihack website SMAN 1 Sukabumi yang hanya menyampaikan informasi umum PPDB, kalau aplikasi PPDB Jabar aman," tutupnya.
BK DPRD Jabar Tantang PPATK Buka Data soal Anggota Legislatif Main Judol
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut lebih dari seribu anggota DPR dan DPRD di Indonesia bermain judi online. DPRD Jawa Barat buka suara terkait pernyataan PPATK itu.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Jawa Barat Herry Dermawan menyatakan, hingga detik ini tidak ditemukan anggota DPRD Jabar yang terlibat judi online.
"Iya sampai hari ini kita tidak menemukan dan perlu diingat BK bekerjanya berdasarkan laporan, kalau ada yang lapor baru (kita tindak)," kata Herry saat dihubungi detikJabar, Kamis (27/6/2024).
Namun, Herry menyayangkan, pernyataan PPATK yang tidak membuka data siapa-siapa anggota dewan yang terlibat judi online. Hal itu, kata dia, memberikan dampak negatif baik antar anggota dewan maupun dari masyarakat.
"Kita sayangkan PPATK cuma ngomong gitu, harusnya kan disebar ke dewan masing-masing. Ya walaupun nggak ke publik ke pimpinan biar pimpinan menindaklanjuti. Kalau gini saling tuduh saling curiga. Jangan-jangan DPRD Jabar paling banyak atau DPRD Jabar paling sedikit, kan bingung," ujarnya.
"Saya minta PPATK buka datanya, kalaupun nggak diumumkan ke publik, ke pimpinan masing-masing (DPRD)," sambungnya.
Lebih lanjut, Herry menuturkan, dengan beredarnya isu anggota dewan yang terpapar judi online, BK DPRD Jabar reaktif untuk memberi edukasi kepada anggota DPRD agar tidak bermain judi online. Jika ditemukan, dia memastikan akan ada sanksi tegas dari BK DPRD Jabar.
"Sanksi yang paling ringan teguran lisan, teguran tertulis, bahkan paling berat sanksi pemecatan tergantung permasalahan. Kita reaktif sesama rekan pasti mengingatkan," pungkasnya.
Kejati Jabar Sebut Berkas Kasus Pegi Belum Lengkap
Kejati Jawa Barat (Jabar) memberikan update terkini penanganan berkas perkara kasus pembunuhan Vina Cirebon yang menyeret tersangka Pegi Setiawan alias Perong. Kejati pun menyatakan berkas Pegi belum lengkap atau P18.
Sebagaimana diketahui, berkas Pegi telah dilimpahkan penyidik Ditreskrimum Polda Jabar pada Kamis (20/6/2024). Kejati Jabar lalu menunjuk 6 jaksa untuk meneliti pelimpahan berkas atas kasus yang terjadi di Cirebon pada 2016 tersebut.
"Terkait berkas perkara tersangka PS yang kami terima pada Kamis 20 Juni 2024, tim jaksa peneliti sudah melakukan penelitian terhadap berkas perkara tersebut. Dan, atas hasil penelitian tim jaksa, pada 24 Juni 2024, tim jaksa peneliti sudah mengirimkan pemberitahuan bahwa hasilnya belum lengkap kepada rekan-rekan penyidik Polda Jabar," kata Kasipenkum Kejati Jabar Nur Sricahyawijaya, Kamis (27/6/2024).
Cahya mengatakan, pengembalian berkas Pegi yang diberi kode P19 akan diserahkan kembali ke Polda Jabar dalam waktu 7 hari ke depan. Pengembalian tersebut sekaligus dengan melampirkan petunjuk dari tim jaksa peneliti untuk diperbaiki penyidik kepolisian.
"Terkait berkas tersebut belum dikembalikan, karena menurut undang-undang masih diberikan kesempatan kepada jaksa untuk membuat petunjuk dalam 7 hari ke depan," ungkapnya.
Cahya mengungkap, dari hasil telaah jaksa peneliti, ada kekurangan dalam bentuk materil dan formil atas berkas Pegi Setiawan. Tapi, ia belum mau merinci apa saja kekurangan yang harus dilengkapi dalam berkas perkara tersebut.
"Tanggal 24 Juni 2024 itu dalam bentuk surat P18, masih belum lengkap terdapat kekurangan material dan formil. Nah karena terkait alat bukti dan fakta, berkas masih ada yang belum memenuhi unsur sehingga diperhitungkan ke penyidik untuk dilengkapi," ucapnya.
"Terkait catatan khusus itu materi dari petunjuk kami nanti akan dijabarkan di dalam P19 kami kepada teman-teman penyidik Polda Jabar," pungkasnya.
Geger! IRT Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan di Sukabumi
Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas di pinggir Jalan Pasir Sireum, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Korban diketahui sempat berpamitan keluar rumah kepada suaminya pada Selasa (25/6/2024).
Korban ditemukan kemarin, atau Rabu (26/6/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, jasad korban ditemukan tergeletak oleh seorang petani kopi yang langsung melapor ke petugas keamanan salah satu perusahaan peternakan ayam di lokasi tersebut.
"Saksi mengecek bersama-sama ke lokasi dan benar ditemukan mayat perempuan awalnya kita beri status Mrs X karena tidak dikenali. Posisinya di pinggir jalan Pasir Sireum, Desa Sukamanah, Gegerbitung. Selepas itu, saksi melapor ke petugas," kata Kapolsek Gegerbitung, Iptu Bayu Sunarti kepada detikJabar, Kamis (27/6/2024).
Berkat penelurusan kepolisian, akhirnya identitas korban berhasil diketahui setelah suaminya mendatangi Polsek Gegerbitung. Hari ini polisi akan melakukan autopsi terhadap jasad tersebut.
"Setelah kita lakukan penggalian awal, akhirnya keluarga korban ditemukan. Untuk kepentingan penyelidikan saat ini kita akan menggelar autopsi terhadap jasad korban di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi," beber Bayu.
Secara kasat mata, polisi menemukan adanya luka lecet di tangan bagian kiri kemudian ada memar sedikit di atas bibir atas. Posisi jasad korban saat ditemukan dengan kondisi terlentang mengenakan kaus biru muda dan celana berwarna biru tua.
Bagian kepala korban menoleh ke kiri dengan tangan kanan mengangkat ke atas dan tangan kiri terlipat. Posisi korban berada di bahu jalan tidak jauh dari tebing. Namun polisi menampik dugaan korban terjatuh dari tebing.
"Kemarin kita sisir apakah tergelincir atau tidak ternyata tidak ada bekas tergelincir atau apa. Yang pasti saat ini kita akan lakukan penyelidikan, kalau informasi dari suaminya korban ini memang sempat beberapa kali pulang dan pergi dan berpamitan kepada suaminya pada Selasa (26/6/2024)," pungkas Bayu.