LGBT Dominasi Kasus HIV di Subang

Kasus HIV di Kabupaten Subang terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2022, kasus HIV di Subang berada di angka 280 kasus, namun pada 2023 meningkat signifikan yang mencapai 414 kasus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Maxi, dalam tiga tahun terakhir kasus tertinggi terjadi pada 2023. Tidak menutup kemungkinan jika kasusnya terus konsisten, pada 2024 ini kasusnya berpotensi akan cukup tinggi.

"Kasus HIV di Subang yang tercatat dinkes lihat angkanya di 2022 setahun 280 kasus, 2023 peningkatan cukup banyak ditemukan 414 kasus dari 27 ribu orang yang kami periksa, sedangkan Januari-Mei 2024 sudah 184 kasus. Artinya kalau konsisten, angkanya di akhir tahun kemungkinan ada di sekitar 400 juga," ujar dr Maxi ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/06/2024).

Maxi menyebutkan, meningkatnya kasus ini seiring dengan banyak seks bebas maupun kelainan seks atau seks sesama jenis. Apalagi saat ini sebagian oknum menjajakan layanan tersebut melalui jejaring sosial. Maxi Sehingga LGBT mendominasi kasus HIV/AIDS di Subang.

"Penyebab utama tetap dari hubungan heteroseksual antara laki dan perempuan, tetapi yang jadi perhatian kita 6-7 tahun terakhir terjadi perubahan pola perilaku seksual. 10 tahun lalu itu populasi yang disebabkan oleh homoseksual 6-10 persen, tahun ini 39 persen, artinya banyak penderita HIV yang dipengaruhi hubungan homoseksual," bebernya.

Sulitnya pengawasan praktik prostitusi online, seks bebas, maupun seks sesama jenis menjadi tantangan dan kasus HIV sulit terkontrol. Meski begitu, upaya terus dilakukan untuk mencegah penambahan kasus.

"Kami bekerjasama dengan sejumlah pihak termasuk kelompok nirlaba untuk memberikan pengawasan kepada para pasien HIV/AIDS dengan tujuan bisa mengendalikan kasus ini," pungkas Maxi.