Pulau 'sampah' kembali muncul di aliran Sungai Citarum yang membelah Jembatan Batujajar (BBS), Kabupaten Bandung Barat. Berikut 5 fakta baru pulau sampah muncul lagi di Sungai Citarum:
Dipenuhi Banyak Plastik
Pulau sampah yang sebelumnya sudah hilang dibersihkan petugas gabungan kini muncul kembali, sampah itu didominasi sampah plastik dan eceng gondok, ada juga sterofoam juga penuhi aliran sungai itu.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengungkap asal tumpukan sampah yang kembali muncul itu. Menurutnya, tumpukan sampah berasal dari sampah yang mengendap di dasar sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memakan Banyak Waktu
Tidak seperti perkiraan sebelumnya yang ditargetkan selesai dalam sepekan, Bey menyebut tumpukan sampah itu, perlu dibersihkan dalam waktu lebih lama.
"Memerlukan total 1,5 bulan untuk proses pembersihan, tapi untuk jembatan itu sendiri dalam tiga hari sudah bersih. Jadi memang di bawah jembatan bersih, tapi kemudian yang di bawah (sedimen) pada naik ke atas," kata Bey, Kamis (20/6).
"Intinya kami terus bekerja, malah akan diperluas lagi jangkauannya," tambahnya.
Sampah Semakin Parah Usai Turun Hujan
Menurut Bey, kondisi semakin parah ketika hujan turun. Saat hujan, sampah dari lokasi lain akan terbawa arus hingga menumpuk di bawah Jembatan Batujajar.
"Intinya pembersihan perlu diperpanjang karena yang di bawah itu naik ke atas. Jika hujan (sampah) akan terbawa (arus), kalau kemarau (sampah) diam, lalu naik ke atas," terangnya.
Minta Masyarakat Tak Buang Sampah ke Sungai
Karenanya, Bey meminta seluruh elemen agar sama-sama berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, sampah di bawah Jembatan Batujajar itu sebagian besar dibuang dengan sengaja oleh masyarakat.
"Jadi harus ada komitmen kuat dari seluruh warga dan pemerintahan jangan buang sampah sembarangan. Mudah-mudahan ada perubahan yang signifikan," ucap Bey.
Usulan Pasang Jaring
Bey mengatakan permasalahan sampah harus bisa selesai dari rumah masing-masing. Sehingga tidak ada sampah yang dibuang sembarangan.
"Tadi ada usulan kalau anggaran cukup, kita perdesa (pasang) jaring saja, kita blok dengan jaring. Jadi ketahuan siapa nih yang buang sampah," ujar Bey.
Pemasangan jaring itu akan dilakukan di dari hulu ke hilir Sungai Citarum. Sehingga, sampah yang menumpuk bisa ketahuan datang dari mana.
"Jadi misalnya per desa, di desa A diblok, di B diblok. Karena sekarang setiap mereka, jadi ada sektor 6 itu dia di blok di ujungnya dan keluhan masyarakat mengarahnya itu yang di atas sampahnya," katanya.
(wip/yum)