Selepas, Salat Idul Adha suasana di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom yang berada di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung ramai dikunjungi warga.
Pantauan detikJabar, Senin (17/6/2024) sekitar Pukul 09.30 WIB kedatangan warga itu untuk memotong hewan kurban jenis sapi.
Belasan mobil bak terbuka terparkir di halaman RPH Ciroyom. Sejumlah orang sibuk mengangkat daging sapi yang sudah disembelih dari dalam ruangan ke mobil baknya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pemotongan di RPH ini dilakukan cukup cepat. Untuk memotong satu sapi juga hanya cukup 3-4 orang.
Sebelum dipotong, sapi ditumbangkan dengan menggunakan rangka besi khusus. Setelah itu, disembelih dan dengan cepat petugas langsung menguliti sapi itu.
Jika sudah dikuliti, daging sapi itu dipotong menjadi empat bagian, lalu diangkut oleh warga dan dinaikkan ke mobilnya masing-masing.
Irman (34), warga Sukajadi mengtakan, dia lebih memilih memotong hewan kurban di RPH karena lebih cepat. "Cepat, simpel, nggak usah nyediakan banyak tempat," kata Irman.
Menurut Irman, setiap tahun dia memotong hewan kurban ke RPH. "Iya setiap tahun, nanti setelah dipotong di sini tinggal dicacah di rumah, lalu dibagikan," ujarnya.
Penyembelihan Hewan Kurban di 2 RPH Naik
Penyembelihan hewan kurban di dua RPH di Kota Bandung, yakni di RPH Ciroyom yang berada di Kecamatan Cicendo dan RPH Cirangrang yang ada di Kecamatan Babkan Ciparay pada tahun 2024 ini naik.
Kepala UPT RPH DKPP Kota Bandung Endang Priyatna mengatakan, kenaikan mencapai 7 persen dari tahun sebelumnya.
"Ini memang untuk hewan kurban yang dipotong di RPH ada kenaikan yaitu tahun 2023 sejumlah 221 ekor di dua RPH, sekarang meningkat ada 242 ekor," kata Endang kepada detikJabar di RPH Ciroyom.
Endang menyebut, masih bakal terjadi peningkatan melihat antusias masyarakat masih tinggi dalam menunaikan ibadah kurban.
"Di prediksi oleh kami akan ada kenaikan sekitar 7 persen dari hari H sampai hari tasrik ke tiga. Kalo kenaikan 7 persen sekitar 281 ekor diperkirakan," sebutnya.
Disingung mengapa warga memilih memotong di RPH, Endang menilai biasanya warga tak memiliki jagal atau ingin pemotongan dilakukan lebih cepat dan aman.
"Ini rumah potong hewan milik Pemerintah Kota Bandung ini diutamakan untuk warga kota Bandung. Ada beberapa (alasan) biasanyaseseorang ataupun organisasi yang memotong di RPH biasanya dia tidak mempunyai juru sembelih halal nya, tidak ada tim untuk penyembelihan atau pengurusan hewan kurban, maka dia datang ke kami untuk membantu hal tersebut," ungkapnya.
Menurut Endang, satu sapi yang dipotong di RPH hanya membutuhkan waktu 30 menit saja.
"Karena dikerjakan oleh orang yang sudah biasa jadi insya allah kecepatan akan tercapai dengan rata-rata 30 menit sampai belah empat," tuturnya.
Endang menyebut, di RPH hanya dilakukan pemotongan, menguliti hingga bagian tubuh dari sapi itu dipotong besar dan nantinya potongan daging sapi itu diangkut oleh mobil warga yang hendak menyembelih hewan kurban di RPH.
"Di sini memang tidak ada pemisahan tulang dan daging, karena dilihat dari fasilitas dan banyak orang di dalam area, jadi kami sarankan perecahan dilakukan di rumah masing-masing atau di organisasi sendiri," tuturnya.
Disinggung terkait biaya pemotongan hewan kurban di RPH, retribusi ke pemerintah standar sesuai aturan berlaku yaitu Rp 35 ribu. "Tapi karena di sini ada pegawai non pemerintah dia yang menentukan harganya, dan kami hanya menyediakan tempat, pelayanan dan pembayaran retribusi," pungkasnya.
(wip/mso)