Batu Sandungan PDAM Tirtawening Perbaiki dan Antisipasi Kebocoran Pipa

Batu Sandungan PDAM Tirtawening Perbaiki dan Antisipasi Kebocoran Pipa

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 10 Jun 2024 11:06 WIB
Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah
Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Di hari kelima pasca musibah pipa PDAM pecah di Bandung, kini perbaikan pipa masih terus dilakukan. Dirut Perumda Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan sejumlah kendala masih dialami dalam proses perbaikan sejak Jumat (7/6) lalu.

"Sekarang tahap kedua penyambungan pipa. Jadi pipa itu dipotong-potong, karena ada kendala aksesbilitas ya. Perbaikan itu sangat terhambat dengan tidak adanya beko, crane itu kita sekarang tidak bisa gunakan, karena begitu masuk pun nggak bisa manuver dengan adanya bangunan di sekitar," ucap Sonny, Senin (10/6/2024).

"Akhirnya pipa itu kita potong saat dinaikkan maupun diturunkan pipa yang baru. Jadi caranya agak konvensional, teknologi nggak bisa digunakan," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, PDAM tengah melakukan proses pengembalian pada kondisi semula. Sonny mengungkap, tak mudah untuk mengganti pipa yang retak dengan berat dan diameter yang cukup besar. Sebab kondisi di atas timbunan pipa tersebut ialah pemukiman padat penduduk.

"Pecahnya kemarin itu tidak pecah dalam bentuk bulat tetapi dalam retakan memanjang. Satu batang pipa hari ini harus diganti namun karena seperti yang kita lihat disini termasuk pemukiman padat. Jadi kita tidak bisa mengganti untuk satu batang, satu batang itu 6 meter," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau satu batang 6 meter dengan pipa diameter 90 itu sangat berat sekali ya. Jadi kita potong jadi dua. Kita pun juga mengangkat pipa yang retak itu juga dipotong-potong. Nggak bisa langsung diangkat 6 meter, karena berat dan posisi nggak bisa menggunakan alat berat yang besar," sambung Sonny.

Ia pun menargetkan Selasa (11/6) besok perbaikan sudah lebih maksimal dan secara bertahap aliran baku ke Kota Bandung kembali normal. "Jadi nanti bisa 1.400 liter/detik lagi. Kemudian kami baru akan coba maintain sistem distribusinya, karena lima hari pipa pasti agak kosong. Semoga sebelum Idul Adha semua sudah lancar," ucapnya.

Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecahProses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Soal kerugian yang dialami PDAM, pihaknya masih menghitung. Termasuk pada kerugian yang dialami warga terdampak, pun masih dikalkulasikan untuk mendapat penggantian kerugian.

"Bantuan infrastruktur sedang kita hitung. Kebanyakan warga itu kan terdampak rumah dan barangnya terendam, jadi waktu itu hari H langsung kami kumpulkan warga terdampak, juga RT RW setempat kami sampaikan akan segera mendata warga terdampak. Semoga sore ini hitungannya selesai dan warga akan dikumpulkan, disepakati, langsung kami ganti kerugiannya," kata Sonny.

Disinggung soal antisipasi jangka panjang, Sonny mengaku pihaknya sebisa mungkin melakukan pemeliharaan sesuai SOP. Seperti maintenance mencegah udara dan kotoran yang terjebak, hingga sosialisasi kepada warga yang membangun bangunan di wilayah aliran pipa PDAM.

"Maintanence itu prosedur paling sederhana, kemudian ke depannya kami akan coba pendeteksi dini kebocoran pipa. Lalu kami juga bakal sosialisasi jika ada indikasi kebocoroan pipa di wilayah yang bersinggungan, seperti lahan PT KAI yang ditinggali warga tersebut," katanya.

Sonny mengungkap betapa sulitnya pengawasan pipa-pipa yang dalam kondisi tertimbun di tanah tertutup dan di bawah rumah warga. Sehingga, cara yang paling optimal dan memungkinkan untuk dilakukan ialah warga segera melapor saat mendengar suara-suara dari pipa yang ada di bawah tanah.

Ia menjelaskan bakal memberi sosialisasi dan mitigasi resiko, termasuk jika ada desisan atau hal tak biasa pada pipa. PDAM pun bakal menaruh papan pemberitahuan soal mitigasi tersebut.

"Namun soal peremajaan ini saya tidak bisa berpikir, dengan pipa sepanjang 32 km dan diameter 90 cm, kalau pipa dibongkar atau harus menghentikan aliran ke kota kan nggak mungkin. Di samping itu dananya pasti triliunan," ucapnya.

"Pipa di atas bangunan ini jadi kendala. Sulit untuk deteksi dini jika tidak di tanah terbuka dan ini ditambah lagi dengan dibangun bangunan beton di atasnya. Jadi warga harus segera lapor, ke 119 umumnya yang nanti akan menyambung ke seluruh OPD. Karena prosedur keamanan pipa PDAM di pemukiman, kami nggak bisa berbuat banyak, karena itu bukan tanah milik kami. Ke depan kami akan sosialisasi dan pasang rambu-rambu," janjinya.

Sebelumnya diberitakan, duka menyelimuti warga di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 5, Batununggal, Maleer, Kota Bandung. Pipa yang melintang di bawah bangunan tempat tinggal mereka, pecah dan meluluhlantakkan pemukiman padat penduduk itu pada Rabu (5/6/2024) sore.

Ledakan dari pipa milik PDAM, membuat air keluar deras hingga membuat sejumlah rumah warga kebanjiran. Sebanyak dua rumah ambles dengan tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Derasnya air dari pipa PDAM yang jebol kemudian juga merubuhkan kirmir sungai. Sementara aliran air ke Kota Bandung kemudian diprediksi terjadi hambatan.

(aau/yum)


Hide Ads