Begini Cara Sederhana untuk Redakan Amarah yang Tak Terkendali

Begini Cara Sederhana untuk Redakan Amarah yang Tak Terkendali

Devita Savitri - detikJabar
Senin, 10 Jun 2024 06:30 WIB
Ilustrasi marah.
Ilustrasi marah (Foto: Drobotdean/Freepik)
Bandung -

Apakah Anda pernah merasakan kesulitan untuk mengendalikan rasa marah yang muncul secara berlebihan dan tak bisa terkontrol ?

Hasil dari penelitian ini mungkin bisa membantu Anda. Caranya, sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya memerlukan sebuah pulpen dan kertas.

Sebelum menjawab pertanyaan itu, sebaiknya detikers mengetahui latar belakang dan metode yang digunakan dalam penelitian oleh para ilmuwan di Jepang kepada mahasiswa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Mental Floss, untuk memulai eksperimen, peneliti meminta mahasiswa menulis esai singkat tentang bagaimana mereka memecahkan masalah sosial yang umum terjadi. Contohnya masalah merokok di tempat umum.

Para peneliti memberi tahu mahasiswa bila esai mereka akan dinilai dan akan dikembalikan. Alih-alih memberi masukkan pada esai, mereka malah mengkritik dan memberi nilai rendah dengan kriteria yang telah ditentukan.

ADVERTISEMENT

Seperti kecerdasan, minat, keramahan, logika, rasa hormat dan rasionalitas. Esai itu juga diberi komentar menyakitkan seperti: "Saya tidak percaya orang terpelajar akan berpikir seperti ini. Saya harap orang ini belajar sesuatu selama berkuliah."

Setelah dinilai, esai dikembalikan kepada mahasiswa dan mereka diminta duduk serta memperhatikan hasil tersebut selama dua menit. Usai dua menit berlalu, peneliti kembali menginstruksikan mereka untuk menuliskan tentang perasaan setelah mendapat umpan balik tersebut.

Jika sudah, mahasiswa diberi beberapa pilihan untuk menindaklanjuti esai tersebut. Dari membuang esai ke mesin penghancur, membuangnya ke tempat sampah atau menyimpan esai tersebut.

Melalui tindakan ini, para peneliti mengamati bila mereka yang merobek atau membuang esai tersebut merasa lebih mudah melepaskan perasaan amarah. Sedangkan yang menyimpan catatan cenderung menahan amarah mereka.

Efek yang timbul ini ternyata kebalikan dari keyakinan psikologi bernama "magical contagion" atau efek penularan magis. Efek penularan magis menjelaskan bila setiap benda memiliki sisa-sisa dari pemilik sebelumnya, entah itu bau atau bahkan emosi.

Bila dikaitkan dengan penelitian, setelah peserta mengisi esai dengan emosinya, pemikirannya akan berlanjut dan berbuah menjadi tindakan. Nah, tindakan menghancurkan kertas ini tanpa disadari memiliki dampak baik dalam menghilangkan emosi.

Dilakukan dalam Berbagai Cara Sepanjang Sejarah

Orang-orang telah menggunakan metode penghancuran emosi ini sepanjang sejarah. Para peneliti mengambil contoh pada festival hakidashisara di kuil Hiyoshi, Kiyosu, Jepang.

Pada festival tersebut, para pengunjung diperbolehkan memecahkan piring-piring kecil yang melambangkan hal-hal yang membuat mereka marah. Selain itu ada metode menulis surat yang berisi curahan hati lalu dibakar. Hal ini merupakan praktik spiritual dan terapi untuk melepaskan perasaan yang rumit.

Penelitian ini juga memiliki implikasi terhadap emosi lain. Karena bukan hal yang tidak masuk akal bila perasaan sulit lainnya seperti kesedihan, iri hati, kesepian, atau kecemasan bisa diatasi melalui latihan serupa.

Temuan ini bisa menjadi trik bagi detikers untuk menghilangkan amarah. Cobalah ambil kertas dan pena lalu tuliskan seluruh keluh kesahmu. Bila sudah remukkan, hancurkan, lalu buang rasa amarahmu dan kembali menjadi lebih baik. Selamat mencoba!

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Kesulitan Mengelola Amarah? Studi Beri Saran Lakukan Hal Ini

(det/yum)


Hide Ads