Melawan Kecanduan Narkoba dengan Tinju

Melawan Kecanduan Narkoba dengan Tinju

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 08 Jun 2024 08:30 WIB
Boxing camp melawan kecanduan narkoba
Boxing camp melawan kecanduan narkoba (Foto: Istimewa)
Kabupaten Bandung - Terjerumus limbah hitam narkoba bukan berarti akhir dari segalanya. Mengurangi ketergantungan narkoba bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya olahraga.

Salah satu olahraga yang dianggap bisa membantu pecandu narkoba yakni tinju. Aktivitas olahraga tersebut dianggap pas untuk mengurangi kecanduan narkoba.

Di Kabupaten Bandung, mereka yang ketergantungan akan narkoba aktif berlatih tinju di Grapiks Boxing Camp yang terletak di Komplek Binakarya, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi.

Pelatih Grapiks Boxing Camp, Aris Sutrisno mengatakan adanya Grapiks Boxing Camp adalah untuk sekumpulan pemuda yang terjerat narkoba. Mereka bersepakat melawan kecanduan narkoba dengan olahraga tinju.

"Awalnya tahun 2017, cuma namanya dulu sakau boxing. Terus berganti nama jadi Grapiks boxing pada tahun 2020 kemarin," ujar Aris kepada detikJabar, Jumat (7/6/2024).

Menurut Aris, mereka biasanya datang melalui yayasan. Mereka yang tengah menjalani rehabilitasi oleh yayasan diberi aktivitas olahraga berupa tinju.

"Nah sebagai kegiatan kegiatan sehari-hari mereka direhab, kalau misalkan tiap malam masuk ke sini buat olahraga tinju," katanya.

Boxing camp melawan kecanduan narkobaPelatih di Grapiks Boxing Camp Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Aris mengatakan olahraga tinju juga sebagai upaya mengalihkan pikiran mereka dari narkoba. Sehingga, mereka tak Kembali ke lembah hitam narkoba.

"Jadi istilahnya pengalihan supaya lupa, karena kalau misalkan tidak ada program buat mereka, pasti kan nanti pikirannya pasti pengen nyoba lagi, nyoba lagi narkoba. Jadi pengalihan mereka itu harus olahraga, biar endorphinnya keluar," jelasnya.

Aris juga mengaku sebelum menjadi pelatih sempat terjerat di lembah hitam tersebut.

"Terus betul-betul berhenti pada tahun 2018," ucapnya.

Setelah lulus sekolah dirinya tak tahu arah kehidupannya. Hingga akhirnya bisa melakukan rehab di Yayasan Grapiks.

"Karena saya kan sudah punya keluarga, harus memenuhi kebutuhan kehidupan di rumah, sambil ngojeg. Jadi sering lah ke sini, ada sela-sela hampir tiap hari. Misalnya ngojeg lagi sepi, datang ke sini. Terus konsul sama kakak-kakak yang di Grapiks," bebernya.

Aris lalu belajar tinju kepada seorang professional yang juga mantan pecandu, Fauzan. Beberapa lama kemudian dia berhasil melawan kecanduan tersebut.

"Saya belajar tinju dari dia, belajar mengalihkan adiksi saya. Awalnya kecanduan narkoba, jadi kecanduan olahraga tinju ini. Tinju ini punya zat pengalihan tersendiri dibandingkan olahraga lain. Ada adrenalinya juga, kaya mukul, dan lain-lainnya itu jadi keluar aja," ungkapnya.


(dir/dir)


Hide Ads