Analisis Pecahnya Pipa PDAM hingga Rusak Rumah Warga di Bandung

Analisis Pecahnya Pipa PDAM hingga Rusak Rumah Warga di Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 07 Jun 2024 17:30 WIB
Warga dibantu petugas kepolisian mengevakuasi barang di rumah yang rusak akibat pecahnya pipa milik PDAM Tirtawening di Cibangkong, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/6/2024). Sedikitnya dua rumah yang dihuni 10 jiwa mengalami rusak berat serta tebing pembatas anak sungai Cikapundung sepanjang 50 meter roboh tedampak luapan air dari rusaknya pipa saluran air yang terjadi pada rabu (5/6). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wpa.
Potret Kerusakan Rumah di Bandung Akibat Pipa PDAM Meledak (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Bandung -

Pipa PDAM di Kawasan Cibangkong, Bandung pecah hingga menyebabkan dua rumah hancur. Penyebab pasti pecahnya pipa tersebut masih diselidiki.

Saat ini, perbaikan pipa PDAM sedang dilaksanakan. Dirut Perumda PDAM Tirtawening, Sonny Salimi ikut memantau perbaikan pipanya yang pecah di Jl Cibangkong Lor di RT 01 RW 05, Batununggal, Maleer, Kota Bandung. Ia pun berharap agar aliran air dapat berangsur normal ke Kota Bandung pada besok Sabtu (8/6/2024) pagi.

"Pipa ini ada retakan memanjang, jadi nanti akan kita potong. Kemudian kia masukkan pipa yang berikutnya untuk disambung. Targetnya nanti malam harusnya sudah bisa tersambung ya, mudah-mudahan doakan saja. Sehingga subuh itu sudah bisa kita mulai mengalirkan kembali aliran kepada masyarakat, walaupun secara bertahap ya," ucap Sonny di lokasi, Jumat (7/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, PDAM tengah melakukan proses pengembalian pada kondisi semula. Sonny mengungkap, tak mudah untuk mengganti pipa yang retak dengan berat dan diameter yang cukup besar. Sebab kondisi di atas timbunan pipa tersebut ialah pemukiman padat penduduk.

"Pecahnya kemarin itu tidak pecah dalam bentuk bulat tetapi dalam retakan memanjang. Satu batang pipa hari ini harus diganti namun karena seperti yang kita lihat disini termasuk pemukiman padat. Jadi kita tidak bisa mengganti untuk satu batang, satu batang itu 6 meter," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau satu batang 6 meter dengan pipa diameter 90 itu sangat berat sekali ya. Jadi kita potong jadi dua. Kita pun juga mengangkat pipa yang retak itu juga dipotong-potong. Nggak bisa langsung diangkat 6 meter, karena berat dan posisi nggak bisa menggunakan alat berat yang besar," sambung Sonny.

Soal penyebab pipa pecah, Sonny belum bisa menjelaskan penyebab akuratnya. Namun sejauh ini menurut Sonny, dugaan sementara yakni akibat adanya retakan pipa karena pergeseran tanah.

Selain itu, beberapa faktor penyebab lain menambah beban dari pipa semakin berat. Salah satunya adalah akses penggunaan air tanah yang semakin masif, ditambah dengan adanya bangunan di atas timbunan pipa.

Sekedar diketahui, pemukiman padat penduduk tersebut berdiri di atas lahan PT KAI yang disewa oleh PDAM Tirtawening. Area rel yang sudah jadi lahan kosong atau rel mati, kemudian jadi pemukiman yang turut dibangun juga TPU Muslim Maleer.

"Yang menjadi fokus juga kita semua sekarang hari ini, seperti yang kita lihat bahwa ternyata pipa kita hari ini tertanam di atas bangunan-bangunan. Nah ini juga kan yang membuat kita juga perlu ada solusi ke depan. Karena kalau kami saja ingin menyolusikan, pasti tidak mungkin. Karena urusan kami hanya tentang pipa air," ucapnya.

Sonny menjelaskan bahwa pihaknya selalu melakukan maintenance pipa sesuai SOP. Menurutnya, adanya musibah kebocoran pipa merupakan hal-hal yang tidak bisa dihindari akibat beragam faktor.

"Nah kalau bicara PDAM ini tidak melakukan operasi maintenance dengan baik. Enggak lah, kita melakukan operasi dan maintain dengan baik. Apa buktinya Kita selalu rutin setiap minggu membuka washed out, membuka air untuk menghilangkan udara-udara yang terjebak dan kotoran-kotoran. Ini adalah standar untuk mengoperasikan dan mengharap pipa," tuturnya.

"Nah, hal-hal di luar itu kan nggak bisa. Memelihara tiba-tiba bukan dibersihkan ya, kan tertanam di bawah tanah, ya. Kayak di Jepang rentan gempa, yang terdampak air minum, pipa gas, listrik karena menempel kepada struktur tanah. Nah, ini juga mudah-mudahan menjadi pemikiran kita semua," sambung Sonny.

Kini, proses identifikasi dan inventarisasi warga yang terdampak pun pihak PDAM lakukan. Secara bertahap, dilakukan penggantian terhadap kerugian yang terjadi. Sonny pun menyebut tak merekomendasikan pada dua rumah yang hancur di atas pipa tersebut, untuk kembali membangun di lokasi yang sama.

"Kita komunikasi, identifikasi, sehingga nanti akan terhitung nilai kerugian yang mereka dapatkan. Barusan juga sudah ngobrol sama Pak Bambang (warga terdampak) kita akan hitung dan kita ganti bangunannya, tapi kita tidak merekomendasikan terkait beliau akan membangun kembali, karena ya ini (lokasi) juga harus diperhatikan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pipa milik PDAM Tirtawening pecah dan meluluh lantakkan pemukiman warga. Titik pipa yang pecah itu terletak tepat di depan rumah warga di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 5, Batununggal, Maleer, Kota Bandung.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudiyanto menjelaskan pada Rabu (5/6/2024) pukul 15.30 WIB, terjadi ledakan dari pipa milik PDAM yang kemudian membuat air keluar deras.

Akibatnya, dua rumah rusak berat, kirmir sungai roboh, sementara puluhan rumah terendam 'banjir' dadakan dari air pipa tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.




(aau/dir)


Hide Ads