Kesedihan Warga Lihat Rumah Tetangga Hancur Akibat Pipa PDAM Pecah

Kesedihan Warga Lihat Rumah Tetangga Hancur Akibat Pipa PDAM Pecah

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 06 Jun 2024 16:14 WIB
Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah
Bambang pemilik rumah yang hancur akibat pipa PDAM pecah (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Proses evakuasi dan pembersihan lokasi kejadian pipa PDAM Tirtawening yang pecah hingga meluluh lantakkan pemukiman warga, masih berlangsung pada Kamis (6/6/2024) sore. Rubuhnya dua rumah warga di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 5, Batununggal, Maleer, Kota Bandung jadi tontonan dadakan buat warga setempat.

Dua rumah itu milik keluarga Bambang Suhermanto (62) dan keluarga Sri yang terletak bersebelahan. Saat excavator mulai bergerak mengambil puing-puing rumah, Bambang hanya menatap kosong. Sementara Sri memilih untuk menenangkan diri di rumah kontrakan yang ditinggalinya.

Puluhan warga terlihat khusyuk melihat proses pembersihan yang dilakukan oleh petugas. Sejumlah anak-anak yang ikut menonton pun sempat ditegur warga dan para petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lain tontonan ieu teh!," teriak salah satu warga memarahi bocah-bocah setempat.

Di tengah pemandangan tersebut, terlihat sejumlah warga tak mampu menahan air matanya. Rasa sedih bercampur khawatir menggelayut di pikiran mereka.

ADVERTISEMENT
Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecahProses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Seperti Tita (54), ia menangis tersedu-sedu melihat rumah tetangganya kini rata dengan tanah. Tita mengaku sangat dekat dengan keluarga Bambang dan Sri, ia tak mampu membayangkan betapa kalutnya pikiran mereka yang kehilangan rumah dan barang berharganya.

"Saya juga kemarin kebanjiran. Rumah saya, usaha saya, kerendam semuanya. Tapi rugi berapa ibu mah pasrah, ruginya teu sabaraha (nggak seberapa) tetangga lebih.. lebih nggak kehitung. Rumahnya langsung hancur," ucapnya sambil terus menyeka air matanya.

Tita tak menyangka, hari itu musibah bakal meluluhlantakkan rumah Bambang, tetangga yang dikenalnya baik dan suka menolong orang. Bahkan sebelum kejadian, Tita sempat menitipkan mobil di depan rumah Bambang.

"Saya sedih banget, Pak Bambang orangnya baik, dikasih cobaan sebesar itu. Pak Bambang tuh suka nolong tetangga, saya kalau bawa barang-barang dibantuin bawa. Saya deket banget sama Bu Sri, Pak Bambang, itu udah sodara, di sini semua sodara," kata Tita.

"Terus waktu itu siang jam 14.00 WIB, saya masih markirin mobil di depan rumah Pak Bambang. Saya dikasih tahu 'mobilnya dipindah aja, soalnya ada yang mau lewat nggak cukup', saya pindahin. Eh nggak tahunya habis itu kejadian pipa meledak. Itu kalau mobil saya masih di situ mungkin juga ikut masuk (ambles), nggak nyangka," sambungnya bercerita.

Selain rasa sedih melihat tetangganya terkena musibah besar, Tita dan beberapa warga lain juga merasa khawatir. Sebab jika patahan pipa terlalu luas maka rumah mereka pun bakal kena gusur.

"Sedih banget, Pak Bambang itu juga udah kosong tatapannya. Biasanya nyapa, ketawa, sekarang diem aja. Udah trauma lah pasti. Sedih lihatnya," kata Tita.

"Saya juga sama ibu-ibu yang lain sebetulnya khawatir kena (gusur). Ini kemarin air itu kayak banjir bandang masuk ke rumah saya, rusak semua saya ada jualan telur, terus gudang baju saya kerendam semua. Saya belum apa-apain, baru bersihin rumah saya," tuturnya sambil menunjukkan video kondisi gudang usahanya.

Proses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecahProses pembersihan puing rumah hancur akibar pipa PDAM pecah Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Sementara saat ini, Bambang sekeluarga mengungsi tinggal ke rumah kakaknya, tak jauh dari lokasi kejadian. Sri tinggal di rumah kontrakan tepat di depan rumahnya yang runtuh.

Saat ditemui, Bambang terlihat lesu. Sejak pagi, ia terlihat menunggui petugas yang mengevakuasi rumahnya. Ia ngaku tak sempat makan, pikirannya tak tenang sejak semalam melihat rumahnya jadi reruntuhan. Tak banyak yang ia harapkan, ia hanya ingin mendapat bantuan untuk punya tempat tinggal sementara.

"Saya dari semalam itu udah blank, pikiran nggak tenang. Saya cuma berharap bisa punya tempat tinggal, kontrakan lah sementara. Ini saya tinggal sama kakak, tapi kalau langsung dengan dua anak dan istri saya kan nggak lucu," ceritanya sambil menahan air mata.

Diberitakan sebelumnya, pipa milik PDAM Tirtawening pecah dan meluluh lantakkan pemukiman warga. Titik pipa yang pecah itu terletak tepat di depan rumah warga di Jalan Cibangkong Lor, RT 01 RW 5, Batununggal, Maleer, Kota Bandung.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Diskar PB Kota Bandung, Dian Rudiyanto menjelaskan pada Rabu (5/6/2024) pukul 15.30 WIB, terjadi ledakan dari pipa milik PDAM yang kemudian membuat air keluar deras.

Akibatnya, dua rumah rusak berat, kirmir sungai roboh, sementara puluhan rumah terendam 'banjir' dadakan dari air pipa tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.




(aau/dir)


Hide Ads