Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Cimenteng, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi overload. Hal ini diduga menjadi faktor salah satu pemicu tumpukan sampah di sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi yang kerap terjadi.
Informasi dihimpun detikJabar, TPSA Cimenteng dibangun pada tahun 1994, dalam site plan TPSA itu efektif untuk menampung sampah hingga 20 tahun sejak awal beroperasi. Jika diperhitungkan, kondisi itu sudah melebihi kapasitas efektif selama 10 tahun hingga hari ini.
"Sebenarnya sudah krisis ini juga, ya sudah overload TPA itu. Kita sudah kerjasama dengan SCG (pabrik semen) sedang membangun untuk pembuatan pabrik bahan bakar pengganti Batubara," kata Subkor Pengangkutan Sampah, Penyuluh Lingkungan Hidup Pada DLH Kabupaten Sukabumi, Endang Suherman, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kapasitas dan daya tampung TPSA, Endang membenarkan jika dalam site plan pembangunan awal TPSA Cimenteng optimal beroperasi selama 20 tahun sejak pembangunan.
"Kalau daya tampung, site plan itu untuk 20 tahun, ini sudah 30 tahun-kan dari tahun 1994. Sudah lewat batas dan belum ada lagi relokasi TPA di sini, susah mencari lahan. Dulu pernah (rencana) di Cikadu dari awal namun enggak jadi kalau tidak salah di komplain masyarakat," ungkap Endang.
Endang menyebut dalam satu hari sampah yang diangkut ke TPSA tersebut mencapai 180 ton hingga 200 ton. Itu pun jangkauan pelayanan tidak ke seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi.
"Sampah dari Kabupaten Sukabumi yang dibuang, antara 180 - 200 ton per hari. Itu pun hanya di pusat-pusat kota saja. Karena pelayanan kita belum semua, dari 386 desa itu, baru 154 yang kita layani desanya, desa yang ada di perkotaan yang kita layani sementara ini," pungkas Endang.