Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMK di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami gangguan, Senin (3/6/2024). Operator sekolah atau pun orang tua siswa tidak dapat masuk atau mengakses aplikasi atau situs PPDB Jawa Barat untuk melakukan daftar online.
Para calon peserta PPDB ada yang menunggu sejak pagi, ada juga ada yang memilih pulang dan menunggu informasi dari pihak sekolah.
Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Ciamis Dadang Nurdin membenarkan hal tersebut. Pihaknya membuka layanan atau memfasilitasi bagi para calon peserta didik yang melakukan pendaftaran PPDB secara mandiri. Mengingat ada beberapa sekolah yang tidak memfasilitasi siswanya untuk mendaftar PPDB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang mengakui pada hari pertama ini, pihak operator sekolahnya tidak dapat mengakses aplikasi PPDB Jabar. Aplikasi tidak dapat dibuka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.30 WIB.
"Belum bisa diakses, mungkin error atau down dari pagi sampai sekarang. Biasanya kalau hari pertama seperti ini karena mungkin banyak yang akses dari mana-mana," ujar Dadang saat ditemui di sekolahnya.
Dadang menyebut pihaknya sengaja membuka layanan untuk para calon pendaftar yang datang ke sekolahnya. Mulai dari layanan pembuatan akun hingga input data. Pada hari pertama ini sudah banyak orang tua dan calon peserta didik yang datang, namun mereka belum bisa terlayani karena kendala tersebut.
"Sudah banyak yang datang, kasihan kan kalau tidak dilayani. Ada yang menunggu, ada juga yang pulang dulu tapi sudah masuk grup informasi nantinya mereka akan mendapat kabar kalau sudah bisa diakses," kata Dadang.
Pada tahap pertama PPDB tingkat SMK untuk jalur afirmasi 15 persen dan lingkungan terdekat 10 persen. Sedangkan untuk tahap 2 nanti untuk jalur prestasi non akademik, lapor, berkebutuhan khusus dan perpindahan orang tua.
Tahun ini SMKN 1 Ciamis menerima 648 kuota, atau lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 576 siswa. "Ada penambahan karena ada kirim PPPK jadi ditambah Rombel. Di sini ada penambahan konsentrasi, yakni perbankan syariah dan bisnis digital," jelasnya.
Dadang memprediksi pendaftar ke SMKN 1 Ciamis masih akan membludak. Melihat dari tahun lalu, pendaftar ke SMKN 1 Ciamis mencapai 1.000 orang. Dari jumlah itu, kebanyakan yang mendaftar sekitar 75 persennya adalah siswa perempuan.
"Intinya kami di sini membuka pelayanan, memfasilitasi pendaftar yang mandiri atau tidak difasilitasi oleh sekolah asalnya. Mudah-mudahan bisa segera diakses," ungkapnya.
Yuliasari, seorang wali calon peserta didik, asal Saguling Baregbeg, mengaku memilih pulang. Ia datang ke SMKN 1 Ciamis dari pagi namun sampai saat ini belum bisa mendaftar karena gangguan. Ia mendaftarkan adiknya ke SMKN 1 Ciamis karena merupakan sekolah favorit. Bahkan Yuliasari juga merupakan alumni sekolah tersebut.
"Pulang dulu, tapi sudah isi buku tamu dan masuk grup jadi kalau ada informasi sudah bisa dibuka bisa datang ke sini. Iya daftar sendiri karena tidak difasilitasi dari sekolah SMP-nya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN 1 Ciamis Wawan S Arifien menegaskan tidak ada pungutan apapun di PPDB SMKN 1 Ciamis. Pihaknya meminta siapa saja dapat melaporkan ke Saber Pungli apabila ada oknum yang melakukan pungli.
"Tidak ada pungutan apapun di PPDB SMK 1 Ciamis, bila ada yg mengatas namakan pihak sekolah atau komite sekolah meminta uang supaya bisa masuk ke SMK 1 Ciamis. Segera laporkan ke komite atau ke pihak sekolah, atau silahkan langsung ke Saber Pungli dengan data yang lengkap dan akurat tidak memfitnah," pungkasnya.