Nestapa Ibu dan Anak Tewas di Tengah Amukan Api

Round-Up

Nestapa Ibu dan Anak Tewas di Tengah Amukan Api

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 29 Mei 2024 07:30 WIB
ilustrasi api, ilustrasi kebakaran
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova)
Sumedang -

Dua lansia di Dusun Cileutik, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi, Senin (27/5) malam.

Dalam kebakaran ini, dua rumah milik warga hangus terbakar. Dua orang warga bernama yang merupakan ibu dan anak, Madioh (90) dan Amman (65) tewas terbakar si jago merah akibat terjebak di dalam rumah.

"Rumah yang terbakar ada 3 rumah, 1 ludes terbakar dan 2 yang terdampak. Ada korban 2 orang lansia yang merupakan ibu dan anak," kata Danru 3 Damkar Tanjungsari Aep Saepudin kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, kedua korban itu ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Untuk Madioh, ditemukan di dapur rumah, sementara Ammah ditemukan di dalam kamar.

Untuk memadamkan api, pihaknya mengalami kendala karena akses TKP yang sulit dijangkau oleh armada Damkar.

ADVERTISEMENT

"Posisinya ditemukan yang ibunya ada di dapur dan anaknya ada di kamar. Kami terkendala karena akses menuju lokasi susah dijangkau, sehingga kita ngambil air dari kolam warga menggunakan pompa air," jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Tanjungsari Kompol Kusdinar menerangkan, dari hasil olah TKP api diduga berasal dari dua titik yakni tungku api di dapur serta dari puntung rokok.

Menurutnya, korban atas nama Amman memiliki kondisi kejiwaan yang tidak stabil. Menurutnya, insiden kebakaran di rumah yang sama bukan kejadian yang terjadi pertama kali.

"Penyebab kebakaran diperkirakan dari tungku atau rokok yang di mana memang korban atas nama Amman yang berusia 65 tahun ini mengalami gangguan jiwa sudah lama," ungkapnya.

Untuk kejadian pertama, dia sebut berhasil dicegah oleh warga. "Jadi memang ini yang kedua kali dulu pernah kejadian kebakaran tapi keburu ketahuan sama warga tapi tidak terjadi dan yang sekarang yang kedua kali," tambahnya.

Setelah dievakuasi, jenazah kedua korban pun langsung dikebumikan oleh pihak keluarga. Keluarga sendiri menolak jenazah untuk diautopsi dan menganggap insiden kebakaran tersebut merupakan suatu musibah.

"Keluarga tadi menolak untuk diotopsi dan menganggap ini suatu musibah itu sudah kesepakatan dari keluarga, menolak intinya," pungkas Kusdinar.

(wip/orb)


Hide Ads