Ketua IMI Jabar Daniel Muttaqien Syafiuddin mengatakan saat ini sudah terdapat beberapa sirkuit yang mumpuni di Jawa Barat. Namun, sirkuit tersebut milik perseorangan.
"Cuman kan sifatnya baru personal, kayak Sentul sendiri itu kan punya pribadi. Kemudian kayak di Bukit Peusar (Tasikmalaya) juga punya pribadi," ujar Daniel, kepada awak media, setelah menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IMI Jabar, di Hotel Sunshine, Kabupaten Bandung, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya adanya sirkuit yang mumpuni tersebut adalah bentuk pembinaan olahraga dan pembinaan terhadap anak muda. Sehingga anak-anak muda bisa tersalurkan energi positifnya.
"Kenapa saya bisa berani menyampaikan seperti itu? Karena anak-anak muda ini kan terkenal punya energi lebih dan semuanya pasti suka otomotif. Mereka ini kan butuh hanya butuh penyaluran energi, menyalurkan atensinya, hobinya. Ya, tentunya pemerintah juga harus hadir di wilayah sana," katanya.
"Kenapa saya tadi pagi itu selalu menyentil pemerintah daerah, ya pemerintah daerah juga harus hadir. Kita tanpa ada dukungan pemerintah daerah tidak mungkin kita bisa menghadirkan sebuah sirkuit yang standar internasional. Makanya saya sih sangat berharap sekali lah," jelasnya.
Pihaknya mengaku kerap mendengar banyak anak-anak muda yang melakukan aksi balap liar. Menurutnya hal tersebut dilakukan karena minimnya sirkuit.
"Daripada kita mendengar adanya balapan liar, karena memang minimnya fasilitas. Kalau fasilitas itu terjaga, saya yakin balapan-balapan liar juga bisa terkurangi," ucapnya.
Daniel menjelaskan pembangunan sirkuit tidak perlu mengeluarkan anggaran besar dibandingan pembangunan stadion sepakbola. Kemudian bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Untuk fasilitas yang one-stop service, bisa dipergunakan bermacam, bisa buat balap, bisa buat, tapi yang non-permanen ya, itu saya pikir angkanya ya per sepuluh dibandingkan anggaran yang dibutuhkan untuk stadion. Tapi efeknya itu multi. Semuanya bisa bergerak, semuanya bisa hidup," bebernya.
"Ya, contoh misalkan ada balapan drag gitu ya, itu kan baik dari onderdil, ban, terus kemudian bengkel-bengkel kecil, oli, semuanya itu hidup," tambahnya.
Daniel menambahkan saat ini di wilayah Jawa Barat belum ada sirkuit skala internasional yang layak digunakan. Makanya dirinya terus mendorong pengadaan tersebut.
"Iya belum ada (sirkuit internasional)," pungkasnya. (orb/orb)