Kondisi Terkini RS Sindangbarang Cianjur yang Habiskan Rp 30 M

Kondisi Terkini RS Sindangbarang Cianjur yang Habiskan Rp 30 M

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 20 Mei 2024 19:30 WIB
Bangunan RSUD Sindangbarang Cianjur.
Bangunan RSUD Sindangbarang Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Rumah Sakit Sindangbarang, Cianjur, terbengkalai selama lebih dari 6 tahun usai dibangun. Padahal, bangunan megah rumah sakit itu menghabiskan anggaran hingga sekitar Rp 30 miliar dan digadang-gadang akan menjadi rumah sakit herbal.

Pantauan detikJabar, tampak bangunan tersebut berdiri kokoh di samping jalan utama Jabar Selatan atau Jalan Raya Sindangbarang-Cidaun.

Cat tembok di beberapa bagian bangunan juga sudah terkelupas dan halamannya pun ditumbuhi tanaman liar. Akses masuk ke rumah sakit tersebut juga awalnya dihalangi papan kayu, namun setengahnya dibuka.

Berdasarkan data dari lpse.cianjurkab.go.id, diketahui jika pembangunan rumah sakit tersebut menelan biaya sekitar Rp 30 miliar. Dimulai dengan DED pembangunan rumah sakit pada 2017 yang memakan anggaran Rp 300 juta.

Setelah itu pada 2018 anggaran sebesar Pemkab menganggarkan Rp 14,6 miliar untuk pembangunan akses jembatan, pembangunan fisik bangunan, dan pembangunan laboratorium.

Terakhir Pemkab Cianjur kembali menganggarkan Rp 16,6 miliar pada 2020 untuk pembangunan tahap 3 rumah sakit tersebut.

"Betul rumah sakit tersebut belum digunakan sejak 2018 sampai sekarang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, Senin (20/5/2024).

Menurut Yusman, rumah sakit tersebut awalnya didirikan menjadi rumah sakit herbal, namun rencanannya diubah menjadi rumah sakit umum daerah. "Diubah tidak lagi jadi RS Herbal, tapi jadi RSUD kelas D," kata dia.

Yusman menjelaskan pihaknya masih menunggu izin operasional untuk rumah sakit tersebut. "Akan dibuka dalam waktu dekat, menunggu dulu izin operasional," tuturnya.

Yusman menuturkan untuk tenaga medis, pihaknya sudah menyiapkan dokter dan perawat. Sedangkan pegawai nonmedis, Dinas Kesehatan segera membuka lowongan.

"Untuk yang medis, terutama dokter spesialis kita ambil dari RSUD Pagelaran. Sedangkan nonmedis kita buka rekrutmen secara terbuka," kata dia.

Yusman menjelaskan rumah sakit tersebut akan menyediakan 50 tempat tidur untuk pasien rawat inap. "Sementara 50 bed (tempat tidur), tapi nanti pengembangan juga seiring menaikkan kelas rumah sakitnya dari kelas D ke kelas C. Sedangkan puskesmas di seberangnya sementara statusnya diganti jadi NonDTP sambil menunggu rencana pemindahan," kata dia.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya akan segera memfungsikan rumah sakit yang bertahun-tahun terbengkalai tersebut.

"Secepatnya akan kita fungsikan, karena sudah lama dibangun tapi tidak digunakan. Target kami tahun ini sudah mulai beroperasi," kata dia.

Herman menambahkan rumah sakit tersebut akan menjadi sarana atau fasilitas kesehatan utama menjelang pemekaran Cianjur selatan. "Salah satu syarat pemekaran kan adanya sarana kesehatan. Makanya kita akan segera operasional kan rumah sakit tersebut. Jadi ketika pemekaran sudah siap segala sesuatunya," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads