Cerita Warga Jateng Minum Air Keran di Bandara Malaysia Usai Ditipu

Cerita Warga Jateng Minum Air Keran di Bandara Malaysia Usai Ditipu

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:30 WIB
7 Orang Pria Terlunta-lunta di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja ke Malaysia
7 Orang Pria Terlunta-lunta di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja ke Malaysia (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Tujuh orang pria masing-masing inisial ER (33), AAK (20), P (27), AMH (28), BA (25), F (30) dan N (25) terlunta-lunta di Sukabumi setelah dijanjikan kerja di Malaysia oleh seseorang yang mereka kenal di media sosial Facebook.

Keberadaan mereka di Sukabumi sendiri untuk bertemu dengan seorang pria yang diduga telah melakukan penipuan kerja tersebut. Mereka mengetahui alamat pria tersebut dari N, salah seorang korban yang berasal dari Sukabumi.

Salah seorang korban, P, warga Sragen, Jawa Tengah mengaku sempat berangkat ke Malaysia. Ia sendiri mengeluarkan uang sebesar Rp 5 juta yang dikirim kepada pria inisial I yang dikenalnya di medsos tersebut,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama saya kirim Rp 3 juta melalui transfer kemudian Rp 2 juta cash semuanya Rp 5 juta. Katanya untuk tiket dan biaya di sana berikut permit di Malaysia, tapi saya beli tiket sendiri. Semuanya 8 orang, yang lain belum ada paspor katanya mau dibuatkan sama si I ini, karena saya dan dua teman lainnya sudah ada paspor akhirnya berangkat duluan ke Malaysia karena pesawat sudah mau berangkat," tutur P kepada detikJabar, Sabtu (18/5/2024).

Terbayang saat itu di benak P, gaji yang tinggi di Malaysia. Ia sendiri dijanjikan bekerja di peternakan sapi dengan gaji sekitar Rp 12 juta. Namun malang tidak dapat ditolak, setibanya di bandara Malaysia ia malah kebingungan karena tidak ada yang menjemput dan tanpa tujuan jelas.

ADVERTISEMENT

"Katanya akan ada yang menjemput, tapi kami tunggu enggak ada, mungkin karena kondisi seperti kebingungan akhirnya kami tidak diperbolehkan keluar dari bandara oleh imigrasi di sana. Enggak ada tujuan dan enggak ada berkas apapun," tutur P.

Mimpi P dan dua temannya masing-masing ER dan seorang teman lainnya untuk bekerja di Malaysia seketika buyar. Mereka harus telantar di Malaysia selama dua hari, tanpa status yang jelas.

"Di sana tidur di lantai di ruang tunggu itu, enggak ada makan enggak ada minum, minum pun air keran saja dari toilet. Kita berangkat dan tiba tanggal 14 Mei ya sampai tanggal 16, benar-benar terdampar di bandara Malaysia," ujar P.

"Akhirnya berusaha minjemin ke rumah buat transfer, untuk beli tiket pulang. Orang rumah sudah tahu, istri udah tahu kalau orang-tua belum," ungkapnya.

Senada diungkap ER warga asal Berebes, Jateng itu menyerahkan uang sebesar Rp 4,75 juta kepada pelaku yang menjanjikan pekerjaan di Malaysia.

"Sampai Malaysia terdampar juga berbarengan, enggak makan, minum pun air keran dari toilet cuci tangan. Nahan lapar karena tempat makan ada di sana itu harus melewati Imigrasi Malaysia sementara kita enggak boleh keluar," lirih ER.

Komunikasi dengan pria inisial I memang terus dilakukan namun I seolah-olah meyakinkan bahwa akan ada yang menjemput. Namun ditunggu hingga dua hari yang dijanjikan menjemput tersebut tidak ada sama sekali.

"Komunikasi sih katanya keluar aja, di luar udah ada orang imigrasi yang jemput, saya pikir kalau memang orang imigrasi mau jemput itu masuk lah ke kita dari dalam. Dia terus minta kita keluar, sementara kita sendiri tertahan sama orang imigrasi karena enggak boleh keluar," kata ER.

"Sebenernya dari awal ngulur waktu sudah terindikasi dia mau nipu, akhirnya kami memilih pulang. Tiba di Soekarno Hatta kami berkumpul lagi dengan 5 orang teman kami yang di sana, mereka juga sama nasibnya telantar di Soekarno Hatta. Akhirnya kita putuskan buat ke Sukabumi, nyari orangnya dengan N yang memang warga sana juga dan mengenal si pelakunya ini" pungkas ER.

Diberitakan, sebanyak 7 orang warga dari berbagai daerah di Indonesia terlunta-lunta di Sukabumi usai dijanjikan bekerja di Malaysia dengan gaji 3500 ringgit atau sekitar Rp 12 juta.

Pihak yang merekrut mereka disebut tinggal di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Kondisi mereka saat ini sudah kehabisan perbekalan, dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya.

Informasi dihimpun detikJabar, diketahui empat orang berasal dari Jawa Tengah dari sejumlah Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sragen, Kabupaten Purwodadi, kemudian dua orang dari Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dan satu orang dari Sukabumi.

Salah seorang korban, F menuturkan awalnya ia mengetahui soal pekerjaan itu dari unggahan di media sosial.

"Awalnya dari media sosial Facebook, ada penawaran kerja di Malaysia, tapi ternyata ketipu," kata F, warga asal Pekalongan, Jawa Tengah kepada detikJabar, Sabtu (18/5/2024).

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads