7 Pria Telantar di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja di Malaysia

7 Pria Telantar di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja di Malaysia

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 18 Mei 2024 14:51 WIB
7 Orang Pria Terlunta-lunta di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja ke Malaysia
7 Orang Pria Terlunta-lunta di Sukabumi Usai Dijanjikan Kerja ke Malaysia (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Sebanyak 7 orang warga dari berbagai daerah di Indonesia terlunta-lunta di Sukabumi usai dijanjikan bekerja di Malaysia dengan gaji 3500 ringgit atau sekitar Rp 12 juta.

Pihak yang merekrut mereka disebut tinggal di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Kondisi mereka saat ini sudah kehabisan perbekalan, dan tidak bisa pulang ke kampung halamannya.

Informasi dihimpun detikJabar, diketahui empat orang berasal dari Jawa Tengah dari sejumlah Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sragen, Kabupaten Purwodadi, kemudian dua orang dari Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dan satu orang dari Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang korban, F menuturkan awalnya ia mengetahui soal pekerjaan itu dari unggahan di media sosial.

"Awalnya dari media sosial Facebook, ada penawaran kerja di Malaysia, tapi ternyata ketipu," kata F, warga asal Pekalongan, Jawa Tengah kepada detikJabar, Sabtu (18/5/2024).

ADVERTISEMENT

F menceritakan, ia dan teman-temannya terlunta-lunta di Sukabumi sudah tiga hari, mereka tinggal di rumah salah seorang warga di Kampung Cihaur, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.

"Kalau mau kerja katanya bayar Rp 7 juta, aku tawar kalau Rp 2,5 juta bisa enggak, kalau bisa mau berangkat. Katanya ia bisa, yang penting ada untuk buat paspor dulu katanya. Setelah itu saya bertemu dan dibawa ke Bekasi ke kontrakan yang katanya saudaranya. Di situ ketemu N korban lainnya, sempat ngontrak selama 1 minggu," tuturnya.

Ada 8 orang di kontrakan tersebut tinggal bersama F. Selepas dari sana seluruh korban kemudian dibawa oleh pelaku ke Bandara pada Selasa (14/5/2024), sore. Saat itu, tiga orang yang memang sudah dipesankan tiket langsung terbang ke Malaysia sementara lima lainnya bertahan di bandara Soekarno Hatta.

"Kondisi saat di bandara ternyata yang udah ada tiketnya itu 3 orang, mereka berangkat jam 20.00 WIB lalu si pelaku ini bilang mau simpan mobil dulu, kita nunggu di bandara. Kemudian kata dia (pelaku) sisanya yang lain berangkat jam 01.00 WIB, berangkatnya harus nunggu. Tapi setelah kita tunggu, waktunya melar terus," ungkap F.

Akhirnya mereka telantar di bandara selama tiga hari, mereka tidur di musala area parkir bandara. Sampai tiga hari kemudian, tiga orang yang sebelumnya sudah berangkat ke Malaysia kembali ke Indonesia, kondisi mereka pun senasib.

"Kami saja di bandara susah, makan minum seada-adanya. Lalu teman kami yang sudah berangkat di bandara juga kembali di Indonesia di Malaysia mereka juga telantar di bandara Malaysia tidak diperbolehkan keluar oleh imigrasi di sana. Katanya sampai minum air keran dan tidak makan selama dua hari, mereka pulang lagi dikirim uang sama keluarganya," ujarnya.

AMH, korban lainnya mengaku tergiur untuk bekerja ke Malaysia karena diiming-iming gaji besar. Ia mengaku sengaja ke Sukabumi untuk mencari orang yang menjanjikannya bekerja ke Malaysia.

"Saya ke sini karena memang ada korban juga yang tinggal satu kecamatan dengan pelaku dan kenal dengan si pelakunya. Bahkan kita sudah bertemu dengan keluarga si pelakunya malam tadi hanya keluarganya lepas tangan, sementara posisi kita saat ini bingung harus bagaimana uang sudah benar-benar habis," beber AMH.

"Sudah ada perwakilan kita yang datang ke polisi, hanya memang karena lokasinya di Bekasi kita harusnya lapor di sana. Belum lagi nilai kerugiannya kan katanya sedikit, padahal buat kami uang segitu besar saya sampai jual perhiasan anak," lirihnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads