Menakar Peluang Artis Jajal Pilwalkot Bandung 2024

Menakar Peluang Artis Jajal Pilwalkot Bandung 2024

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 17 Mei 2024 07:00 WIB
Ilustrasi Pemilu
Ilustrasi pilkada (Foto: Fuad Hasim/detikcom)
Bandung -

Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bandung November 2024 mendatang kini diramaikan dengan nama-nama kandidat yang bermunculan. Sejumlah figur seperti politikus, pengusaha hingga kalangan artis, sedang berburu tiket untuk bisa maju menjadi calon orang nomor satu di Kota Kembang.

Berdasarkan catatan detikJabar, sejumlah nama artis yang kini telah menjadi perbincangan di antaranya M Farhan (NasDem), Melly Goeslaw dan Denny Chandra (Gerindra), hingga Ronald Surapradja (PDI Perjuangan). Keempatnya pun sudah mulai menunjukkan keseriusan dengan ikut proses penjaringan.

Mereka, nantinya akan berhadapan dengan sejumlah nama politikus yang digadang-gadang maju ke Pilwalkot Bandung. Seperti Siti Muntamah atau Ummi Oded dari PKS, Erwin dari PKB maupun Atalia Pratatya dari Golkar yang namanya santer menjadi calon kuat orang nomor satu di Kota Kembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemunculan nama-nama pesohor ini sebetulnya bukan barang baru dalam hal Pilkada. Mereka banyak diburu, baik itu oleh kandidat yang mau maju atau oleh partai politik yang menginginkan suaranya melejit menjelang pemilihan.

Fenomena ini pun ikut disorot pengamat politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Arlan Siddha. Ia mengatakan, kemunculan publik figur itu bisa menjadi 2 mata sisi yang perlu dipertimbangkan, terutama masyarakat Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

"Yang terjadi di Pilwalkot Bandung ini mencoba-coba nama-nama itu dimunculkan, mencari dan melihat bagaimana respons yang muncul di tengah-tengah masyarakat," katanya saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (16/5/2024).

"Jika mereka dipercaya akan bisa menyelesaikan masalah-masalah Bandung. Atau di sisi lain, mereka belum percaya, semua itu harus dibuktikan melalui survei yang terpercaya. Itu menarik bagi saya nantinta," tuturnya menambahkan.

Sebetulnya, kehadiran artis maupun publik figur di sejumlah perhelatan Pilkada di Jabar bukan jadi fenomena baru. Sejumlah nama bahkan sukses terpilih seperti Lucky Hakim di Indramayu, Hengky Kurniawan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga Sahrul Gunawan di Kabupaten Bandung.

Menurut Arlan, kondisi ini bisa menjadi bukti kehadiran pesohor memang digaet untuk menggenjot suara kandidat yang saat itu maju. Termasuk di Kota Bandung, fenomena ini bisa saja terjadi apalagi saat ini belum ada figur kuat yang muncul ke permukaan.

"Jadi figur artis ini memang sengaja digaet untuk menaikan popularitas pasangan, dengan cara memanfaatkan ketenarannya untuk jadi vote getter," tuturnya.

Namun, ada tantangan yang diprediksi Arlan terjadi di Pilwalkot Bandung. Kehadiran artis tak bisa serta merta mendongkrak suara karena pemilih di Kota Kembang terbilang sebagai pemilih yang rasional.

"Jadi belum tentu publik figur ini terpilih di Kota Bandung, apalagi masyarakatnya. Jika mereka tidak meyakini artis uni punya track record yang bagus, punya prestasi, ini tantangannya. Jadi masyarakat kota bandung akan memilah dan memilih bagaimana cawalkot tidak hanya ketenaran saja, tapi juga punya track record yang membangun. Itu tantangan besar, karena pemilih kritis memilih cawalkot di daerahnya," pungkasnya.

(ral/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads