Sodomi sedang marak terjadi di Jawa Barat. Parahnya lagi, pelaku dan korban disebut semakin banyak yang berusia di bawah umur. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) memberikan sedikit tips untuk menghindarkan anak dari sodomi.
Manager Program LPA Jawa Barat Diana Wati mengatakan, sodomi merupakan bentuk kelainan seks berupa pencabulan yang dilakukan oleh laki-laki kepada laki-laki, atau laki-laki dengan binatang. Karena itu, Diana mengungkap ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk menghindari anak menjadi korban sodomi.
"Beri informasi pada anak terkait sentuhan boleh dan tidak boleh, perbaiki pola asuh anak," kata Diana saat dihubungi detikJabar, Rabu (15/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, langkah yang tidak kalah penting lainnya adalah pengawasan yang kuat dari orangtua kepada anak melalui diskusi atau perbincangan ringan di rumah. Menurutnya dengan begitu, anak akan jauh lebih mengerti apa yang akan disampaikan.
"Lakukan pengawasan yang kuat pada anak salah satunya melalui diskusi setiap malam dengan menanyakan kegiatan apa yang dilakukan anak hari ini, kegiatan apa yan paling menyenangkan, kegiatan apa yang paling menyedihkan," jelasnya.
"Beri penguatan kepada anak untuk bisa mengatakan tidak pada kekerasan (apapun bentuknya)," imbuh Diana.
Sebelumnya, Diana mengungkapkan, diperlukan juga pengawasan dari masyarakat untuk mencegah terjadinya kasus sodomi terhadap anak. Selain itu, mesti dilakukan upaya pemulihan trauma terhadap korban maupun pelaku sodomi.
"Yang paling penting saat menghadapi kasus sodomi adalah baik korban maupun pelaku perlu pemulihan traumatik agar bisa memutus rantai kasus sodomi, karena efek negatif dari sodomi yaitu korban bisa menjadi pelaku sodomi dikemudian hari apabila tidak dipulihkan traumanya," jelasnya.
(bba/sud)