Membangun rumah dalam semalam ternyata bukan hanya mimpi, lewat teknologi konstruksi 3D (3D printed house) hal tersebut bisa diwujudkan. Tentunya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
Pembangunan ini menggunakan alat pencetakan material yang canggih untuk membuat fondasi rumah. Salah satu negara yang telah mencoba konstruksi 3D adalah Portugal dengan memanfaatkan teknologi pencetakan konstruksi 3D milik COBOD, perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan menggunakan teknologi 3D printing.
Nama perusahaan yang mengerjakan pembangunan rumah menggunakan konstruksi 3D adalah Havelar. Mereka berhasil mendirikan rumah dua lantai dengan konstruksi 3D pertama di Porto, Portugal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dari alat ini mereka telah melakukan uji coba membangun rumah modern dengan luas 80 m2 hanya dalam 18 jam. Di dalamnya ada 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan tempat makan.
"Eksekusi cepat pada dinding cetak 3D memungkinkan Havelar menawarkan rumah baru yang seluruhnya dibuat dalam waktu kurang dari 2 bulan, dua kali lebih cepat dari rumah biasa," tulis perusahaan Havelar seperti yang dikutip dari cobod.com, Sabtu (26/4/2024).
Havelar menawarkan rumah bergaya kontemporer yang terbuat dari konstruksi 3D printing dengan harga 1.500 euro atau setara Rp 25 juta (Kurs Rp 17.323) per meter persegi.
Jika dibandingkan dengan harga rumah konvensional, harga rumah konstruksi 3D printing dinilai masih lebih terjangkau. Sebab, rata-rata harga rumah di kawasan Porto sebesar 3.104 euro/m2 atau Rp 53 juta/m2, seperti yang ditunjukkan dalam laporan terbaru Institut Statistik Nasional Portugal.
Alasan Havelar mengembangkan pembangunan rumah menggunakan alat pencetak konstruksi 3D, selain mempersingkat waktu adalah mengurangi produksi karbon sehingga ramah lingkungan. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, pencetakan konstruksi 3D menggunakan material bangunan alternatif seperti tanah, lumpur, terak, jerami, dan biomaterial lainnya.
"Dengan pencetakan konstruksi 3D, limbah konstruksi telah berkurang secara signifikan, namun pada tahun 2030 Havelar bahkan berharap dapat mencapai netralitas karbon dalam pengoperasiannya," ungkap CEO dan salah satu pendiri Havelar, Patrick Eichiner.
Artikel ini telah tayang di detikproperti dengan judul Cepat Banget! Rumah di Sini Dibangun Cuma 18 Jam
(aqi/yum)