Fakta Menarik Kakapo, Beo Berwajah Burung Hantu

Kabar Internasional

Fakta Menarik Kakapo, Beo Berwajah Burung Hantu

Devita Savitri - detikJabar
Kamis, 02 Mei 2024 23:30 WIB
Burung beo Kakapo
Burung kakapo. (Foto: CNN)
Jakarta -

Detikers, tahu nggak kamu dengan burung kākāpō? Burung ini diklasifikasikan sebagai beo. Akan tetapi, burung ini punya wajah seperti burung hantu.

Burung besar asal New Zealand ini memiliki keunikan tersendiri berkat tampilannya itu. Sehingga ia dijuluki beo burung hantu atau burung beo malam.

Burung bernama latin Strigops habroptilus itu tidak hanya penampilannya yang menarik, burung yang terancam punah ini punya berbagai fakta unik lainnya. Yuk kenali burung keren ini lebih jauh melalui 4 fakta berikut dikutip detikEdu dari Animals How Stuff Works.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Fakta Unik Kākāpō si Beo Burung Hantu

1. Burung bersuara paling keras di Bumi

Kini terancam punah, kākāpō ternyata burung bersuara paling keras bahkan termasuk dalam daftar hewan dengan suara paling keras yang ada di Bumi. Suara ini paling kencang terdengar pada musim kawin sebesar 132 desibel.

ADVERTISEMENT

Hewan lain yang memiliki suara keras adalah udang pistol (200 desibel), paus biru (188 desibel) dan kelelawar bulldog besar (140 desibel).

Ketika musim kawin tiba, kākāpō jantan akan melakukan kompetisi untuk menarik perhatian para betina. Mereka akan menggali tanah untuk membuat kuda-kuda sehingga suara yang dikeluarkan bisa sangat menggelegar.

2. Burung beo terberat di dunia

Salah satu alasan mengapa burung ini tidak bisa terbang adalah bobotnya yang sangat berat. Pantas saja, ia juga dicap sebagai burung beo terbesar di dunia. Kākāpō jantan dewasa bisa memiliki berat hingga 6 kilogram.

3. Sempat dikira punah

Pada tahun 1994, organisasi The International Union for Conservation of Nature menyatakan kākāpō punah di alam liar. Tetapi pada tahun 2000 konservasi berhasil menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.

Kākāpō banyak ditemukan di New Zealand baik Pulau Utara, Pulau Selatan, dan Pulau Stewart sebelum manusia mengambil rumah mereka. Kini, burung ini tinggal di Whenua Hou (Pulau Codfish), Anchor Island dan Pulau Te Hauturu-o-Toi.

Karena tidak bisa terbang, kākāpō menjadi mangsa bagi para predator mamalia invasif seperti kucing. Telur kākāpō juga kerap jadi incaran cerpelai dan tikus.

Namun, konservasi telah mengusir seluruh predator yang mengancam kākāpō di berbagai pulau tempat tinggalnya. Sehingga habitatnya dilindungi dan menjadi pulau bebas dari predator.

4. Burung dengan umur terpanjang di dunia

Fakta terakhir adalah kākāpō merupakan burung dengan umur terpanjang di dunia, yakni mencapai 90 tahun. Namun, bukan kakapo, Guinness World Record mencatat gelar burung tertua jatuh ke tangan Cookie, seekor kakatua berusia 82 tahun.

Hal tersebut bisa terjadi karena di alam liar, kākāpō terancam oleh predator. Sehingga rata-rata umurnya berkurang menjadi 40 tahun.

Burung ini juga tidak dapat bertahan lama di penangkaran. Sehingga jika ingin panjang umur, habitat kākāpō harus bebas dari predator sehingga populasinya bisa terus bertambah.

Itulah 4 fakta Kākāpō, burung beo berwajah burung hantu yang sangat unik. Semoga informasi ini bermanfaat detikers!

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul 4 Fakta Kakapo, Beo Berwajah Burung Hantu yang Tidak Bisa Terbang




(det/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads