Gempa bumi mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (27/4/2024) malam tadi, sekitar jam 23.29 WIB. Gempa merusak banyak rumah di Jawa Barat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa berpusat di dasar laut Garut. Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati mengatakan gempa ini disebabkan terjadinya deformasi.
"Perubahan bentuk batuan di 70 KM di bawah permukaan bumi, karena terdeformasi. Melengkung akibat disodok lempeng dari arah selatan, akibat pergerakan lempeng Samudera Indo-Australia," ucap Rita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita memimpin tim BMKG ke Garut untuk menganalisis dampak yang diakibatkan oleh gempa bumi ini. Pada Minggu (28/4/2024) malam ini, Rita dan tim BMKG membahas hal tersebut bersama Pj Bupati Garut Barnas Adjidin di Pendopo Garut.
Gempa bumi tersebut dirasakan sangat kencang getarannya oleh masyarakat di Kabupaten Garut. Ada 14 kabupaten/kota yang merasakan guncangan gempa berkekuatan M 6.2 ini.
Plh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Anne Hermadiane menyatakan, ada ratusan rumah yang rusak karena gempa yang terjadi di Garut. Tapi rumah yang rusak berat, justru lebih banyak di luar Garut.
Anne menjelaskan, total ada sekitar 154 rumah yang mengalami kerusakan gara-gara gempa bumi berkekuatan M 6.2 yang terjadi di Kabupaten Garut, Sabtu (27/4) malam kemarin.
"Ada yang rusak berat, sedang dan ringan. Namun ini juga perlu direassesmen lagi," kata Anne.
Anne mengatakan, ada 5 rumah yang mengalami rusak berat. 4 di Kabupaten Bandung Barat, serta satu di Kabupaten Pangandaran.
Kemudian, ada 47 rumah yang rusak sedang. Mayoritas, kata Anne, terdapat di Kabupaten Garut. Terakhir, ada 102 rumah rusak ringan.
"Di Garut yang rusak ringan ini 33. Di Ciamis malah terbanyak sekitar 40 rumah," katanya.
Selain membuat rumah warga rusak, gempa tersebut juga merusak beberapa fasilitas umum. Di antaranya 5 fasilitas kesehatan, 4 sarana pendidikan, 5 tempat ibadah dan perbankan.
"Untuk korban luka, ada 8. 6 di Garut, 2 di Ciamis. Namun saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing," ungkap Anne.
Anne sendiri menyoroti adanya masyarakat yang mengalami trauma akibat kejadian ini. Anne menyarankan agar dilaksanakan trauma healing bagi para korban.
"Sampai saat ini memang masih ada yang mengungsi karena traumatik," pungkas Anne.
(yum/yum)