Burung Tak Tabrakan Meski Terbang Berdekatan, Kok Bisa?

Kabar Sains

Burung Tak Tabrakan Meski Terbang Berdekatan, Kok Bisa?

Nur Washilatus Sholehah - detikJabar
Senin, 29 Apr 2024 00:30 WIB
A flock of starlings fills the sunset over Rome, Italy January 24, 2018. REUTERS/Tony Gentile
Burung jalak bermigrasi terbang di atas langit Roma (Foto: REUTERS/Tony Gentile)
Bandung -

Fenomena burung-burung membentuk kawanan kemudian terbang bersama alasan pastinya memang masih jadi perdebatan para pakar. Ada yang menyebut hal itu demi alasan perlindungan diri.

Individu yang menyendiri mudah ditangkap oleh predator,tapi saat bersama-sama, banyak mata yang waspada terhadap bahaya. Selain itu, terbang secara berkelompok disebutkan dapat meningkatkan efisiensi aerodinamis.

Hebatnya burung yang bergerak dengan cepat dan jarak dekat dalam kelompok besar tersebut dapat membentuk dan mengubah arah dengan formasi apa saja tanpa menabrak satu sama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawanan ini berkumpul biasanya di malam hari dan melakukan pertunjukan aerobatik yang menakjubkan sebelum mendarat di tempat bertengger favorit mereka.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Penelitian-penelitian sebelumnya gagal menemukan bukti adanya pemimpin tunggal yang dominan sebagai pengendali utama burung-burung tersebut karena kepemimpinan sering berganti.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Discover Wildlife, masing-masing burung harus mengikuti tiga aturan dasar yaitu bergerak ke arah yang sama dengan burung di sebelah, tetap berdekatan, dan hindari tabrakan.

Hal ini bergantung pada sistem sensorik yang mendeteksi posisi dan gerakan secara akurat, dan pada respons cepat yang mengoordinasikan perubahan arah.

Para fisikawan menciptakan gambar tiga dimensi kawanan burung jalak di Roma, Italia sehingga mereka dapat melacak burung dan respon dari burung terdekatnya.

Diketahui kemudian bahwa burung memonitor posisinya dengan berinteraksi dengan sampel burung lain di sebelahnya pada jarak yang berbeda-beda.

Jika salah satu burung mengubah arah, maka burung lainnya juga mengikuti. Jadi, perubahan arah disebarkan melalui kawanan burung di antara individu-individu yang memiliki titik acuan yang serupa.

Kawanan burung jalak dengan jumlah ribuan individu dapat melebar dan mengerut, memanjang, menyusut, atau membentuk formasi-formasi lainnya.

Untuk itu dibutuhkan respons burung untuk perubahan arah dengan cepat. Reaksi burung telah diukur sekitar 38 milidetik dan bisa saja terjadi dalam waktu 15 milidetik.

Burung yang memulai gerakan skala besar mengubah arah dalam waktu sekitar 67 milidetik. Hal ini menciptakan gelombang perubahan arah yang terlihat seperti gerakan yang merambat, yang diikuti oleh individu yang lainnya.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Terbang Berkelompok dalam Jarak Dekat Tapi Tak Tabrakan, Burung Ini Punya Radar?

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads