Kisah Yayat Sewindu Jadi Pawang Pohon Tumbang di Bandung

Kisah Yayat Sewindu Jadi Pawang Pohon Tumbang di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 24 Apr 2024 12:00 WIB
Sudah 8 tahun Yayat menjadi petugas DPKP3 yang bertugas sebagai pemotongan dan perawatan pohon di Kota Bandung.
Sudah 8 tahun Yayat menjadi petugas DPKP3 yang bertugas sebagai pemotongan dan perawatan pohon di Kota Bandung. Foto: Wisga Putra Julian/detikJabar
Bandung - Suara gergaji mesin terdengar nyaring saat dihidupkan oleh seorang petugas DPKP3 Kota Bandung. Gergaji mesin itu, digunakan petugas tersebut untuk memotong sebuah pohon tumbang yang menutup Jalan Sukamaju, Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan.

Pohon jenis cangkring setinggi sekitar 10 meter itu tumbang dan menutup akses jalan penghubung antara Jalan Panghegar menuju Jalan AH Nasution. Dengan cekatan, petugas bernama Yayat langsung melakukan evakuasi pohon tumbang itu.

Sebelum memotong batang pohon tersebut, Yayat awalnya memotong ranting dan dahan bagian atas pohon itu. Setelah ranting dan dahan terpotong petugas DPKP3 lainnya langsung menyingkirkan ranting dan dahan pohon yang berhasil dipotong oleh Yayat.

Tidak langsung ke batang, karena di bawah batang terdapat banyak kabel yang tertindih, petugas DPKP3 lain menarik kabel-kabel itu menggunakan tali tambang. Ada kabel yang putus, ada juga kabel yang berhasil ditarik. Setelah kabel disingkirkan, Yayat kembali beraksi.

Dengan gergaji mesin di tangannya, Yayat langsung memotong batang pohon itu. Meski tidak terlalu besar diameternya, dengan sekuat tenaga Yayat memotong batang pohon itu. Dibandingkan bagian ranting dan dahan, bagian batang menjadi bagian yang cukup sulit dipotong oleh gergaji mesin itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, kurang dari 30 menit, Yayat bersama petugas DPKP 3 lainnya berhasil mengevaluasi pohon tumbang tersebut dan memotong batang pohon tumbang itu dengan ukuran kecil-kecil.

"Gergajinya beratnya 15 kilogram," kata Yayat saat membuka perbincangan dengan detikJabar di lokasi pohon tumbang, Selasa (23/4/2024).

Yayat mengungkapkan, jika dia sudah bekerja sebagai pekerja harian lepas (PHL) di DPKP3 selama delapan tahun. Pekerjaan memotong pohon sudah menjadi kesehariannya.

"Enggak ada pohon tumbang juga, kita kan lakukan pemanfkasan dan perawatan pohon, berkeliling se Kota Bandung. Kita ada empat tim, kalau saya kebetulan tim 4," ungkap Yayat.

Pria berumur 30 tahun asal Majalaya ini mengaku, tidak semua penanganan pohon tumbang semudah seperti penanganan pohon tumbang di Jalan Sukamaju ini.

"Enggak semuanya, gimana tempat, tinggi, jenis pohon dan diameter pohon itu sendiri. Semakin besar diameternya, semakin sulit penanganannya. Apalagi kalau posisi sulit atau misal pohon itu menimpa mobil," jelas Yayat.

Menurut Yayat, jika pohon itu menimpa mobil dia harus sangat hati-hati. Karena dikhawatirkan mobil yang tertimpa itu semakin parah kerusakannya.

"Iya itu harus hati-hati, khawatirnya mobil semakin rusak," ujarnya.

Yayat mengaku, dia tak pernah evakuasi pohon yang timpa pengendara. Tapi dia pernah evakuasi pohon yang tumbang dan ditabrak oleh pengendara motor di Jalan Babakan Siliwangi beberapa tahun lalu.

"Paling saya yang menimpa mobil saja," tambahnya.

"Pohon tumbang tak mengenal musim, musim hujan ada, musim kemarau juga ada," tambah Yayat.

Yayat juga mengatakan, dibutuhkan cara-cara khusus jika pohon tumbang tersebut merusak bangunan atau kendaraan seperti mobil. Karena menurutnya, jika tidak menggunkan ilmunya, bangunan atau kendaraan yang tertimpa itu bakal semakin parah.

"Betul ada ilmunya dan alat juga tak hanya menggunakan gergaji mesin saja, seperti tadi gunakan tumbang buat tarik kabel," ucapnya.

Disinggung apakah dia pernah mendapatkan kejadian mistis saat evakuasi pohon tumbang, Yayat sebut pernah. Namun ayah satu anak ini enggan buka-bukaan terkait msalah itu karena bisa menjadi pro kontra.

"Saya enggak mau bahas itu, biar saya saja yang merasakan tanpa menceritakan," ujarnya.

Selama menjadi petugas DPKP3 juga, Yayat hanya gunakan peralatan jenis perkakas saja. Disingung apakah dirinya juga pernah membuat sesajen jika ada pohon yang sulit dipotong, Yayat sebut tidak menggunakan. "Tidak lah, alhamdullilah selama ini lancar saja," ucapnya. (sud/sud)



Hide Ads