Isak Haru Siti Fatimah Mewujudkan Impiannya ke Tanah Suci

Isak Haru Siti Fatimah Mewujudkan Impiannya ke Tanah Suci

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 23 Apr 2024 16:45 WIB
Siti Fatimah, salah satu calon haji asal Kota Bandung
Siti Fatimah, salah satu calon haji asal Kota Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Hari pertama pendampingan manasik haji tingkat Kota Bandung dilaksanakan di Masjid Pusdai Jawa Barat, Selasa (23/4/2024) siang. Pendampingan tersebut sekaligus menjadi momen pelepasan resmi ribuan jamaah calon haji (calhaj) Kota Bandung.

Di antara ribuan jemaah yang duduk di lantai masjid, Siti Fatimah khusyuk mengikuti panduan manasik oleh pemandu dengan terduduk di kursi. Ia nampak memegangi walker lansia miliknya sembari memanjatkan doa yang akan dilafazkan di tanah suci.

"Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni'mata, laka wal mulk, laa syariika lak," gema suara para jemaah di Masjid Pusdai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Siti bakal berangkat dengan keterbatasan ruang gerak, ia semangat mewujudkan impiannya sejak lama. Akhirnya, setelah penantian 10 tahun lamanya, Siti resmi berangkat haji tahun ini.

"Saya sudah menunggu 10 tahun, alhamdulillah tahun ini bisa berangkat dengan bapak (suami). Ini hasil tabungan kami, kami sisihkan dari uang pensiunan suami saya," cerita perempuan berusia 63 tahun itu.

ADVERTISEMENT

Jelang keberangkatannya ke Mekkah, beberapa kali musibah menimpa Siti. Ia sempat jatuh dari motor hingga pahanya retak. Setelah berangsur sembuh, paha Siti kembali mengalami keretakan karena terjatuh di dapur.

Belum lagi, Siti memiliki penyakit jantung yang telah lama dideritanya. Namun ia bersyukur dapat lolos tahap pengecekan kesehatan, sehingga dinyatakan dapat ikut mendampingi sang suami untuk berangkat haji.

"Persiapannya mental dan fisik. Kesehatan saya persiapkan, baju-baju yang akan dibawa haji secukupnya. Saya bersyukur dinyatakan sehat dan tetap boleh pergi haji, nanti katanya akan ada yang mendampingi," ucap Siti.

"Saya bawa banyak obat-obatan, di Bandung saya minum rutin dan nanti di Mekkah ada obat sendiri yang harus diminum. Kurang lebih ada 60 butir obat, itu dianjurkan oleh dokter ortopedi," lanjutnya.

Ia tak henti mengucap syukur sebab sang suami yang berusia 10 tahun di atasnya, dalam kondisi sehat wal afiat. Pasangan calon haji asal Antapani, Kota Bandung itu kini dianjurkan dokter untuk mempersiapkan diri dengan istirahat yang cukup.

Di tengah bercerita, Siti sempat terisak. Air matanya tak berhenti mengalir, membayangkan impiannya bersama suami terwujud. Ia berharap dapat pergi ke tanah suci dan kembali ke tanah air dengan keadaan sehat.

"Saya siap berangkat, didoakan oleh anak-anak supaya sehat. Saya berharap bisa jadi haji mabrur, diterima ibadahnya, dikuatkan untuk mengikuti tahapan haji tanpa kursi roda, dan kembali ke rumah dengan suami dalam keadaan sehat," ujarnya sambil terisak dan menyeka air mata.

Rasa haru juga menyelimuti hati Dewi, pensiunan PNS berusia 74 tahun yang diberangkatkan haji oleh putra semata wayangnya. Dewi akan berangkat haji bersama saudaranya.

Sama dengan Siti, Dewi mengaku, juga bawa banyak perbekalan obat-obatan, mengingat dirinya punya penyakit darah tinggi. Keberangkatan tahun ini merupakan penantiannya selama 11 tahun, tepatnya sejak tahun 2013.

"Alhamdulillah bisa berangkat dalam keadaan sehat meski ada penyakit bawaan, tapi yakin sama Allah SWT. Ada obat-obatan karena ada darah tinggi juga, ya harapannya semoga bisa melaksanakan ibadah dengan mabrur dan sehat wal afiat," harap Dewi.

Di lain sisi, Kepala Kemenag Kota Bandung Abdurahim mengungkapkan, mayoritas calhaj Kota Bandung didominasi oleh rentang usia di bawah 70 tahun. Ia pun telah memastikan setiap individu telah dicek kondisi kesehatannya sebelum diperkenankan berangkat ke tanah suci.

"Jemaah yang akan berangkat itu lansia di atas 30%, itu kan batasnya 75 tahun ke atas ya. Jadi mayoritas lebih dari 60% itu di bawah 70 tahun, sekitar 60-70 tahun. Sementara ada jemaah termuda yakni berusia 20 tahun, dan jemaah usia lanjut yakni berusia 92 tahun," ungkap Abdurahim.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads