.webp)
Ornamen huruf penanda lokasi Alun-alun Gadobangkong jadi pergunjingan pengguna media sosial di Sukabumi. Mereka mempertanyakan bahan yang digunakan untuk membuat penanda tersebut yang ternyata menggunakan multipleks.
Diketahui, multipleks sendiri merupakan bahan konstruksi kayu yang terdiri dari beberapa lapisan lalu direkatkan bersama. Warganet juga mempertanyakan ketahanan bahan tersebut, terlihat dalam foto yang diunggah di grup media sosial Sukabumi Facebook itu beberapa huruf terlihat mengelupas dan memperlihatkan bahan aslinya.
Pengamatan detikJabar di lokasi memang beberapa ornamen huruf terlihat mengelupas, cat berwarna oranye mengelupas dan memperlihatkan bahan sejenis kayu di baliknya. Tidak hanya itu, retakan juga terlihat di beberapa tempat di masing-masing huruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Ornamen huruf alun-alun Gadobangkong Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar |
"Saat libur lebaran kemarin, banyak pengunjung datang. Ada yang bawa anak-anak berfoto bahkan sampai naik di penanda itu. Sehingga mungkin kena ke hurufnya dan akhirnya rusak, beum lagi beberapa waktu lalu kan hujan dan badai, jadi rusak," kata Afwan, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar, Senin (22/4/2024).
Tidak hanya musim liburan, alun-alun yang juga dikenal dengan sebutan alun-alun laut itu juga kerap diserbu pengunjung di akhir pekan. Banyaknya warga yang datang tidak bisa dihindari, terlebih sekat penghalang untuk mencegah masuknya warga banyak yang rusak.
"Setiap minggu pasti ramai, ini memang belum diresmikan tapi banyak wisatawan yang datang karena penasaran," imbuh Afwan.
Sementara itu, Imran Firdaus pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut tidak menampik penggunaan multipleks di ornamen huruf. Namun menurutnya, multipleks digunakan untuk memudahkan aplikasi penerapan resin.
"Memang itu di pakai resin , multipleks adalah media supanya resin menempel lalu di haluskan dan di cat. Tujuannya supaya tidak mudah berkarat, makanya pakai resin, seperti perahu fiber dia menggunakan resin," jawab Imran.
"Itu pengunjung harusnya bisa merawat jangan anak-anak pada naik ke ornamen huruf jadi pasti rusak karena kemarin libur panjang pengunjung banyak banget," sambung Imran menambahkan.
(sya/dir)
