Kronologi 2 Warga Sukabumi Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh

Kronologi 2 Warga Sukabumi Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 22 Apr 2024 08:40 WIB
Korban tewas tersambar petir di Sukabumi
Korban tewas tersambar petir di Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Dua warga di Sukabumi bernama Fatah Yamani (40) dan M Rafli (16) tewas tersambar petir. Petir menyambar keduanya yang tengah berteduh.

Insiden horor itu terjadi di Jl. Primer Kp. Cimenteng Rt 003/005 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar pada Minggu (21/4) sore sekitar pukul 15.30 WIB.

"Korban pertama atas nama Fatah Yamani, warga Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu kemudian korban kedua Muhamad Rafli, warga Desa Cisarua Kec. Nagrak. Korban sedang berteduh di sebuah warung semi permanen dikarenakan hujan lebat," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena Deden dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (22/4/2024) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deden mengungkap kedua korban saat itu bermain telepon seluler atau handphone miliknya. Sampai kemudian tiba-tiba petir menambar kedua korban yang sedang berteduh tersebut.

"Kedua korban memainkan Handphone, tidak berapa lama ada Sambaran petir yang menyambar kedua korban yang sedang berteduh tersebut, sehingga mengakibatkan salah satu korban atas nama Fatah meninggal dunia di tempat, sedangkan untuk korban yang bernama Rafli sempat di evakuasi untuk di bawa ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan korban meninggal dunia," ujar Deden.

ADVERTISEMENT

Korban Rafli dalam Perjalanan ke Ponpes

Sementara itu untuk Rafli, Deden mengatakan korban tewas tersambar petir saat hendak menuju ke pondok pesantren bersama ibunya. Namun, tiba-tiba hujan lebat dan mereka pun berteduh.

"Menurut keterangan ibunda korban Rafli, dia tengah mengantarkan putranya ke pesantren Al Wasilah yang beralamat di sekitar Warungkiara. Namun di tengah perjalanan perjalanan terhenti karena hujan lebat," tutur Deden.

"Selanjutnya korban bersama ibunya berteduh di sebuah warung semi permanen dalam keadaan tutup. Ketika petir menyambar pada saat itu korban sedang memainkan handphonenya sehingga sambaran petir tersebut menyambar korban," ungkap Deden menambahkan.

Melihat putranya tidak berdaya, ibu korban kemudian mencari pertolongan. Sampai akhirnya sebuah kendaraan datang dan melakukan evakuasi.

"Namun di tengah perjalanan korban meninggal dunia, selanjutnya setelah sampai di RSUD Sekarwangi korban di bawa ke rumah duka," pungkas Deden.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads