Tingkah Keterlaluan Pendaki Jorok di Gunung Gede Pangrango

Round-Up Sepekan

Tingkah Keterlaluan Pendaki Jorok di Gunung Gede Pangrango

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 21 Apr 2024 20:30 WIB
Perilaku tak terpuji pendaki di aliran mata air Gunung Gede.
Perilaku tak terpuji pendaki di aliran mata air Gunung Gede. (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Oknum pendaki Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah membuat resah banyak orang. Pasalnya, mata air di Alun-alun Suryakencana dicemari kotoran manusia atau tinja hingga bekas makanan.

Temuan tinja hingga bekas makanan itu, terabadikan dalam sejumlah video dan diupload di media sosial (medsos) Instagram @basecamp_gununggedeviaputri.

Dalam video itu, di aliran yang berada tempat di bawah sumber mata air terdapat banyak kotoran manusia. Selain itu sisa makanan berupa butiran nasi dan mi juga tampak di dasar aliran sungai. Sedangkan dalam video lainnya, terlihat dua orang oknum pendaki yang tengah mencuci kotak nasi di aliran mata air tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Volunteer Gunung Gede Pangrango Aziz Bolang mengatakan, video itu diambilnya saat melakukan pendakian pada dua hari lalu. "Iya saya ambil video itu saat mendaki tektok (pendakian sehari) dua hari lalu. Saat saya melihat sumber mata air Keramat Alun-alun Suryakencana, ternyata menemukan tinja dan sisa makanan di aliran tepat di bawah mata airnya," kata Aziz kepada detikJabar, Sabtu (20/4).

Dia mengungkapkan, dua orang oknum pendaki yang tengah mencuci kotak makanan pun sudah ditegur jika tindakannya melanggar, tetapi keduanya tidak menggubris imbauannya itu. "Saya sudah ingatkan untuk tidak mencuci kotak makanan di aliran mata air, tapi tidak didengar. Kalau menegur lebih keras kan saya tidak punya kapasitas, makanya saya videokan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, tindakan dari oknum pendaki yang buang air besar hingga mencuci kotak makanan di aliran mata air tersebut tidak hanya melanggar aturan tetapi mencemari sumber air pada pendaki.

"Biasanya para pendaki ambil air untuk minum dan memasak dari aliran mata air itu. Tapi sekarang tercemar, tidak layak lagi. Kalaupun mau harus ambil dari pipa sumber mata airnya langsung," terangnya.

"Yang kasihan kalau pendaki yang tidak tahu, butuh air saat malam hari. Pastinya mereka ambil air dari aliran mata air dan itu tentu berbahaya untuk kesehatan," tambahnya.

Aziz berharap para pendaki untuk tidak mencemari sumber air bagi pendaki lainnya. "Ikuti aturan, jangan cemari sumber mata air," tegasnya.

Terpisah, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji menuturkan, tindakan tersebut memang dilarang, baik sebatas mencuci kotak bekas makanan, terlebih buang air besar di aliran mata air.

"Sisa makananpun sebenarnya juga tidak boleh dibuang. Harus dibawa turun. Karena tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi bisa dimakan binatang yang berujung mengubah perilaku binatang itu," jelasnya.

Sapto akan menelusuri kebenaran video tersebut dan mengidentifikasi oknum pendaki yang terekam dalam video. "Kita selidiki dulu, ini kejadian kapan, nanti pelakunya nanti kita cari. Ya memang masih jadi pekerjaan rumah, mengedukasi orang terlebih kaitan perilaku di gunung atau hutan," tuturnya.

Hal serupa juga pernah ditemukan pada November 2023 lalu. Oknum pendaki buang air besar di aliran mata air di kawasan Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango. Akibatnya sumber air darurat untuk para pendaki itu pun tercemar.

Tinja di aliran mata air itu terungkap usai salah seorang pendaki hendak mengambil air lantaran perbekalannya habis. Namun saat mengisi botol air, tiba-tiba terlihat tinja di dasar aliran air.

Pendaki itu pun mengunggah temuan yang menjijikan itu ke media sosial untuk mengingatkan para pendaki lainnya agar selalu berhati-hati. "Jangan sembarangan ambil air di Surken (Alun-alun Suryakencana)," tulis akun @rioriuadventur dalam postingan videonya.

(wip/iqk)


Hide Ads