Kembalinya Danau Setelah Hilang 130 Tahun

Kabar Internasional

Kembalinya Danau Setelah Hilang 130 Tahun

Rachmatunnisa - detikJabar
Sabtu, 13 Apr 2024 03:00 WIB
Ilustrasi Gunung Gamalama dan Air Bersih di Ternate.
Ilustrasi (Foto: dikhy sasra).
Jakarta -

Danau yang sempat menghilang sejak 130 tahun lalu kembali muncul. Danau itu bernama Danau Taulare yang dulunya merupakan perairan tawar terbesar di sebelah barat Sungai Mississippi,

Kemunculan kembali danau ini, yang dipicu oleh serangkaian sungai di atmosfer California pada tahun 2023, menandai momen penting tidak hanya bagi lanskap alam tetapi juga bagi komunitas pribumi, satwa liar, dan pekerja pertanian di wilayah tersebut.

Signifikansi sejarah

Vivian Underhill, mantan peneliti pascadoktoral di Northeastern University, telah mempelajari secara ekstensif hilang dan kembalinya danau secara tak terduga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Underhill menyoroti pentingnya sejarah danau tersebut, dengan menyatakan bahwa danau tersebut merupakan jalur air penting yang memungkinkan kapal uap membawa pasokan pertanian melintasi wilayah yang sekarang merupakan lanskap gersang.

Danau Tulare, atau Pa'ashi dalam bahasa lokal yang dikenal oleh penduduk asli Tachi Yokut, sebagian besar berasal dari pencairan salju dari pegunungan Sierra Nevada. Danau ini menciptakan ekosistem yang besar dan dinamis di daerah yang menerima curah hujan minimal.

ADVERTISEMENT

Underhill mencatat bahwa ini bukan satu-satunya saat danau itu kembali sejak tahun 1800-an. "Itu terjadi di tahun 80-an, terjadi sekali di tahun 60-an, dan beberapa kali di tahun 30-an," ujarnya.

Upaya reklamasi lahan

Hilangnya Danau Tulare pada akhir abad ke-19 merupakan konsekuensi dari upaya reklamasi lahan yang dilakukan negara bagian California, yang bertujuan untuk mengubah lahan publik dan adat menjadi lahan pertanian pribadi.

Proses ini melibatkan pengeringan danau untuk mengairi lahan kering di sekitarnya, yang secara mendasar mengubah lanskap dan ekologi kawasan tersebut.

Underhill menggambarkan transformasi ini sebagai proyek kolonial pemukim yang memiliki dampak jangka panjang terhadap komunitas adat dan habitat alami di wilayah tersebut.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)


Hide Ads