Arus mudik Lebaran tahun ini menjadi pengalaman baru untuk Ana Miftahu (39) dan suaminya Muhidin (40). Pasangan suami-istri (Pasutri) asal Purwakarta itu harus jauh-jauh berangkat ke Stasiun Bandung demi bisa pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur.
Saat berbincang dengan detikJabar di Stasiun Bandung, Sabtu (6/4/2024) pukul 12.00 WIB, Ana dan Muhidin sedang menunggu jadwal keberangkatan kereta yang sudah keduanya pesan. Masalahnya, Ana dan Muhidin beserta kedua anak lelakinya, mendapatkan jadwal keberangkatan pada pukul 17.30 WIB.
Ternyata, ada cerita pengorbanan yang harus Ana dan Muhidin lakukan dibalik semua itu. Meski harus menunggu begitu lama, karena khawatir nantinya di jalan malam terjebak kemacetan panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikJabar, Ana mengatakan, mudik tahun ini harus keluarganya lakukan menggunakan angkutan massal. Pasalnya, Muhidin sang suami, baru saja mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa berangkat menggunakan kendaraan pribadi.
Setelah keduanya berembug, keluarga ini akhirnya sepakat mudik menggunakan kereta api. Tapi masalahnya, saat berjibaku untuk memesan tiket keberangkatan, usaha Ana gagal karena harus berebut memesan tiket dengan ribuan pemudik lainnya.
"Jadi kan pesen tiketnya harus 45 hari sebelum lebaran, nge-war tiket. Ternyata enggak kebagian, tiketnya udah abis untuk kereta dari Cikampek ke Malang. Akhirnya nyari alternatif lain, dapat lah di Bandung," katanya.
Sebetulnya, Ana dan Muhidin beserta keluarganya bisa saja berangkat dari Stasiun Pageden, Subang untuk perjalanan menuju Malang. Tapi, karena keluarga ini memutuskan ingin mendapat pengalaman baru, Stasiun Bandung kemudian dipilih menjadi tempat pemberangkatan menuju kampung halaman.
Setelah tiket keberangkatan itu sudah di tangan, Ana dan Muhidin lantas memutuskan berangkat lebih awal dari Purwakarta. Meski jadwal keberangkatan keluarga ini sekitar pukul 17.30 WIB, mereka sudah tiba di Stasiun Bandung pada pukul 12.00 WIB.
"Dari rumah tadi jam 11, kalau jadwal keretanya jam setengah enam. Berangkat lebih awal soalnya takut macet di tol. Biasanya kan kalau mudik naik mobil pribadi, ini bapaknya habis kecelakaan, akhirnya mutusin naik kereta aja mudiknya," ucap Ana.
Bagi Ana, pengalaman mudik menggunakan kereta sebetulnya sudah sering ia lakukan saat belum menikah dengan Muhidin. Sehingga, ia tidak terlalu kaget jika tahun ini tidak melakukan perjalanan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai persiapan, Ana telah membawa makanan ringan untuk bekal keluarganya selama perjalanan. Sementara, untuk keperluan makan berat, ia bisa memesan langsung kebutuhan itu nanti saat berada di dalam kereta.
"Kalau persiapan sebenarnya tinggal nyiapin duit aja sih, hehehe. Estimasi sampai Malang itu 13 jam dari Bandung, udah disiapin cemilan. Kalau makan berat tinggal beli aja nanti," ucap Ana.
Sebelum mengakhiri perbincangannya, Ana mengaku untuk rencana balik ke Purwakarta, ia dan keluarganya akan menggunakan bus untuk perjalanannya. Ana sudah tidak kebagian tiket kereta lagi saat arus balik nanti, dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan moda transportasi massal tersebut.
"Balik lagi nanti tanggal 14, hari Minggu. Soalnya tanggal 16 anak-anak itu masuk sekolah. Nanti pulangnya naik bus, mudah-mudahan di tolnya lancar," pungkasnya.
(ral/mso)