Banyak cerita bagi para pemudik demi bisa bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Mereka rela menempuh perjalanan yang berat demi menuntaskan kerinduannya.
Jauhnya jarak tempuh pun tak menyurutkan para pemudik untuk terus melibas jalanan. Bahkan berbagai pulau pun rela dilewati bagi para pemudik.
Salah satu pemudik tersebut ialah Sutrisno (38). Dia rela menempuh perjalanan dari Bangka Belitung demi bertemu orang tuanya di Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutrisno dan keluarganya nampak tengah melepas lelas dari jauhnya perjalanan yang telah ditempuh. Dirinya beristirahat di Rest Area, Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung.
"Saya pergi dari tanggal 5 kemarin. Terus ada penumpukan di Pelabuhan, nginep semalam. Terus macet di Jakarta 7 jam, sekarang baru nyampe Nagreg," ujar Sutrisno, kepada detikJabar, Sabtu (6/4/2024).
![]() |
Perjalanan yang harus ditempuhnya tinggal menyisakan sekitar 200 kilometer, sementara jarak tempuh dari Bangka Belitung hingga Cilacap bisa mencapai 1.200 kilometer.
Dirinya memprediksikan sisa jarak perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan waktu delapan jam.
"Iya kalau di total, perjalanan bisa menghabiskan waktu satu hari lebih," katanya.
Selama di Bangka Belitung dirinya bekerja di salah satu perusahaan perkebunan. Dia mengaku telah meninggalkan Cilacap sejak 11 tahun lalu.
"Kalau mudik dua tahun sekali," jelasnya.
Sutrisno mengungkapkan selama perjalanan telah melewati dua pelabuhan. Diantaranya pelabuhan Tanjung Kalian, Bangka Belitung dan pelabuhan Bakauheni, Merak.
"Harapannya ya sistemnya lebih diperbaiki di pelabuhan-pelabuhannya. Sekarang kan dia pakai online, cuma yang di pelabuhan Tanjung Kalian itu gak ada pemberitahuan. Jadi banyak masyarakat banyak yang gak tahu. Tiba-tiba susah dapat tiket. Jadi kemarin banyak calo," ucapnya.
"Kalau di Bakauheni lumayan udah pakai aplikasi. Kalau di Tanjung Kalian masih percobaan, jadi banyak masyarakat yang belum tahu," tambahnya.
Dia menambahkan dalam satu kali mudik bisa menghabiskan uang hingga jutaan rupiah. Namun, kata dia, hal tersebut tidak sebanding dengan pertemuan bersama keluarga.
"Kalau bulak balik ada lah menghabiskan sekitar Rp 10 juta. Tapi yang terpenting bisa ketemu sama orang tua. Jadi bisa menuntaskan kangen dengan orang tua," pungkasnya.
(yum/yum)