Cerita Asep Dedi, Puluhan Tahun Antar Pemudik ke Kampung Halaman

Cerita Asep Dedi, Puluhan Tahun Antar Pemudik ke Kampung Halaman

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 05 Apr 2024 21:30 WIB
Asep Dedi (kanan) sopir bus saat akan mengantar rombongan mudik gratis dari Bandung ke Surabaya.
Asep Dedi (kanan) sopir bus saat akan mengantar rombongan mudik gratis dari Bandung ke Surabaya (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Puluhan tahun sudah dijalani Asep Dedi (56) sebagai sopir bus pariwisata. Suka duka telah dirasakan Asep selama menjalani profesinya itu, termasuk saat mengantar para pemudik menuju kampung halaman.

Di momen menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, Asep mendadak disibukkan dengan jadwal yang padat. PO bus tempatnya bekerja banyak mendapat pesanan perjalanan mudik gratis dari berbagai instansi.

Termasuk pada Jumat (5/4/2024) siang. Asep bersama belasan sopir bus lainnya berkumpul di depan Gedung Sate, Bandung untuk mengantar para pemudik menuju kampung halaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum berangkat ke daerah tujuan, Asep dan awak bus tampak mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari mengecek kondisi bus hingga memastikan kelengkapan surat-surat. Tidak lupa, dia juga membantu pemudik untuk memasukkan barang bawaan.

"Ini tujuan Surabaya, ngantar pemudik," kata Asep saat berbincang dengan detikJabar.

ADVERTISEMENT

Asep yang sudah sejak tahun 1997 menjadi sopir bus pariwisata mengaku, pada momen mudik Lebaran 2024 ini, dia bertugas untuk mengantar pemudik ke sejumlah daerah. Setelah ke Surabaya, beberapa hari ke depan Asep akan mengantar pemudik menuju Wonosobo.

"Tiga hari lagi ke Wonosobo, hari Senin, nganter-nganterin yang mudik gratis. Soalnya kalau yang wisata (bulan) puasa libur, ini mulai ramai antar mudik gratis," ujarnya.

Meski harus jauh dari keluarga karena mengantar penumpang yang akan mudik, namun Asep mengaku senang. Bahkan dia ikut merasakan kebahagiaan setelah para penumpang tiba dan menginjakkan kaki di kampung halaman.

"Senang bisa membantu masyarakat mudik ke kampung halaman," ucap pria asal Pasir Impun, Kota Bandung ini.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, menjadi sopir bus saat musim mudik tiba bukanlah hal mudah. Tantangan terberat saat bepergian di masa arus mudik adalah menghadapi kemacetan panjang.

Karena itu, Asep menuturkan, dirinya harus pintar-pintar menjaga kondisi tubuh agar tidak kelelahan. Untungnya, kata dia, jika rute perjalanan cukup jauh seperti ke Surabaya, sopir yang bertugas tidak sendiri.

"Tipsnya istirahat aja, jangan terlalu diforsir. Kalau ke Surabaya dua sopir, gantian setengah jalan, soalnya kalau mudik gini, ke Surabaya dari normalnya 12 jam bisa 24 jam," tutup Asep.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads