Akses jalan alternatif Cikidang-Palabuhanratu menjadi pilihan untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi di Pasar Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Jalur tersebut juga bakal digunakan polisi saat musim liburan nanti, untuk menguras kendaraan wisatawan.
Namun kondisi gelap gulita kerap dikeluhkan warga Cikidang, terutama minimnya penerangan dan rusaknya rambu jalan. Penasaran dengan hal itu, detikJabar menjajal akses altenatif tersebut pada Kamis (4/4/2024) malam.
Beberapa lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) terlihat di sisi kanan dan kiri jalan, namun mayoritas PJU berada di kawasan permukiman dan pusat perniagaan di jalur tersebut. Selepas itu, gelap mulai menyergap di kawasan perkebunan sawit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini yang jadi harapan warga, di lokasi yang rawan di area perkebunan ada penerangan. Memang jarang terjadi kecelakaan, namun lebih kepada rawan kejahatan," kata Hermawan, warga Kiaralawang, Palabuhanratu yang mengantarkan perjalanan detikJabar.
Lampu penerangan hanya mengandalkan bola lampu temaram warung dan gubuk yang ada di sisi kiri dan kanan jalan. Pas-pasan, namun tak mampu meneang gelapnya kawasan tersebut. Titik kedua gelap adalah kawasan pepohonan guttha percha atau karet oblong. Lokasi yang banyak memakan korban jiwa akibat pohon tumbang ini juga terlihat gelap gulita.
Motor yang ditumpangi detikJabar terus melesat. Sekitar 500 meter menjelang area Letter S terlihat papan imbauan hati-hati tanpa penerangan terpasang. Padahal sebelumnya terdapat lampu strobo di atas papan tersebut.
"Dulunya setiap papan ini ada lampunya, sehingga kalau malam terbaca. Mungkin karena kurang terawat, jadi akhirnya mati. Kalau lampu PJU sekarang aman, terlebih ada roller barier agar tidak terulang kejadian kecelakaan kendaraan besar di kawasan ini," ungkap Hermawan.
Posisi PJU memang terlihat terpasang tepat di kelokan curam Letter S Cikidang. Memandu pengendara agar tetap di jalur kendaraan, roller barrier yang terpasang juga terlihat dalam kondisi baik.
Gelap kembali menyergap selepas Letter S, motor melaju dengan kecepatan 40 sampai 50 kilometer per jam. Tiba di Cisarakan, terdapat satu sampai dua PJU di kanan jalan. Area ini juga dikenal dengan tanjakan-turunan curam. Pengemudi dituntut ekstra hati-hati karena ketika siang banyak monyet liar turun ke jalan. Namun, malam itu ada satu-dua monyet terlihat bergelantungan di dekat semak tebing jalan.
"Kalau siang mereka (monyet) turun ke jalan, memang sudah bukan pemandangan aneh untuk yang sering melintas. Namun kalau untuk yang baru melintasi jalan ini tentu jadi sesuatu yang bisa saja bikin kaget, harusnya dipasang peringatan soal monyet ini," tuturnya.
"Ini juga aneh sebenarnya, mereka biasanya siang. Ini malam juga muncul, mereka ke jalan biasanya memang karena kebiasaan mereka yang melintas sering memberi makanan. Jadi berkerumun bisa sampai puluhan bahkan ratusan," sambungnya.
Memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan akhirnya detikJabar tiba di Palabuhanratu, disambut lampu lalu lintas yang padam. Minimnya penerangan, kurangnya papan peringatan menjadi catatan yang juga disuarakan oleh warga Cikidang.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Tekhnik Prasana Pada Dishub Kabupten Sukabumi Wahyu Edi Winarto mengatakan akses Jalan Cikidang berada di bawah pengelolaan Dishub Jawa Barat. Meski begitu, ia mengaku akan menyebar anggota untuk melakukan pemeliharaan.
"Untuk lampu, kalau yang dalam rangka kaitan (persiapan) Lebaran, kita biasanya siagakan anggota untuk pemeliharaan. Untuk jalur nasional-provinsi pun kita siap melaksanakannya, bukan kewenangan kita saja. Karena untuk keperluan hajat hidup orang banyak," kata Wahyu.
Diketahui soal minimnya penerangan juga menjadi persoalan di akses jalan Warungkiara-Palabuhanratu, berstatus jalan nasional, sementara Cikidang berada di bawah kewenangan propinsi pihaknya tidak serta merta bisa mengintervensi kebijakan tersebut.
"Warungkiara itu kebetulan jalan nasional. Kita koordinasi dengan pusat, namun keterbatasan anggaran. Kita dorong juga serba salah, kalau kita lakukan (perbaikan) benar tapi salah juga. Nah untuk Cikidang jalan provinsi," jelasnya.
(sya/orb)