Peran penting Polri dalam masa genting pandemi COVID-19, ternyata menjadi inspirasi bagi Kombes Yade Setiawan Ujung meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad).
Gelar doktor itu diraih Yade yang tercatat sebagai mahasiswa Studi Doktor Administrasi Publik Unpad itu dengan predikat cum laude. Disertasi yang digubah Yade dianggap memuat temuan penting soal peran sentral kepolisian dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dengan dampak yang sangat masif.
Judul disertasi Yade yakni 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung'. Isinya menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian dengan sumber daya dan kapasitasnya dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan kesehatan publik," kata Yade dalam keterangannya, Kamis (4/4/2024).
Dalam disertasi itu, Yade mengungkap bahwa kesuksesan operasi tersebut tidak cuma bergantung pada tindakan preventif dan penegakan hukum tetapi juga pada inisiatif kesehatan publik yang dijalankan oleh kepolisian.
"Program vaksinasi menjadi salah satu kunci keberhasilan Operasi Aman Nusa II dalam melakukan penanggulangan Covid-19 yang turut dilaksanakan oleh Polri," katanya.
Di situ, Yade juga menunjukkan bahwa integrasi pendekatan health security dalam strategi kepolisian telah membantu memperkuat respons nasional terhadap pandemi.
"Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan," ujarnya.
Salah satu temuan penting dari disertasi ini, kata Yade, yakni rekomendasi untuk memperkuat kapasitas kepolisian dalam merespon ancaman kesehatan di masa depan, termasuk pengembangan mekanisme koordinasi yang lebih baik dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan.
"Ini menandai langkah signifikan dalam pemikiran kebijakan publik, di mana keamanan dan kesehatan publik tidak dipandang sebagai entitas terpisah tetapi sebagai komponen yang saling terintegrasi dalam strategi keamanan nasional," tuturnya.
(dir/dir)