Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menghadiri peresmian acara Budaya Kerja Baru di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Upaya ini dilakukan Kemenkes supaya pelayanan di rumah sakit bisa merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam paparannya, Dante mengatakan transformasi budaya kerja baru di internal lingkungan rumah sakit bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. RS Hasan Sadikin menurutnya, sudah memiliki standardisasi dalam penerapan transformasi layanan tersebut.
"Di acara ini, kita ingin membangun budaya kerja lebih baik di semua rumah sakit di Indonesia. Sehingga semua rumah sakit di Indonesia ini punya kualitas layanan yang sama dari Sabang sampai Merauke," katanya usai acara Launching Budaya Kerja Baru RSHS, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dante mengatakan, RS Hasan Sadikin akan menjadi pelopor transformasi layanan kesehatan di internal lingkungan rumah sakit. Ia pun mengharapkan inisiasi ini bisa semakin meningkatkan mutu layanan kesehatan di seluruh wilayah di Indonesia.
"Di Jawa Barat dimotori Rumah Sakit Hasan Sadikin yang sudah mengimplementasikan seluruh fasilitas yang akan kita bagikan ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di tingkat madya, utama dan paripurna. Dan di Jawa Barat ini sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan," ucapnya.
Direktur Utama RSHS Bandung dr Jimmy Panelewen menambahkan, nantinya, transformasi budaya kerja baru ini diharapkan bisa meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Ia bahkan punya harapan besar supaya tenaga kesehatan di rumah sakitnya tak hanya sekedar menjalankan pekerjaan, tapi juga bisa menghadirkan kepedulian bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
"Indikator saya cuma satu, kalau dia merasa kurang, kalau dia tidak melakukan sesuatu yang baik, itu berarti dia udah punya budaya kerja yang lebih baik. Analogi seperti itu yang saya pengen terapkan budaya kerja di RSHS," katanya.
"Kedua, saya kurang setuju kalau disebut layanan kesehatan. Dokter, perawat, hanya mengerjakan dengan tupoksinya, jadi itu terbatas secara services. Saya menginginkan lebih dari servis, lebih dari layanan adalah kepedulian. Kalau sudah ada kepedulian, kalau ada orang yang mencari ruangan, dia akan samperin, 'ada yang bisa saya bantu', itu yang namanya peduli," tuturnya menambahkan.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan layanan itu, RSHS membuka ruang tanggapan bagi masyarakat melalui aplikasi Si Elok. Survei kepuasan juga akan dilakukan, tapi Jimmy rencananya akan melibatkan pihak eksternal untuk meningkatkan kinerja di rumah sakit yang dipimpinnya.
"Ada evaluasi, ada aplikasi Si Elok yang nantinya pasien itu bisa memberikan tanggapan. Kita membuka ruang survei kepuasan, bukan cuma sekedar angka, dan survei yang kita lakukan bukan oleh internal, tapi oleh eksternal. Ini supaya objektivitasnya terjamin," pungkasnya.
(ral/yum)