Seorang pria berumur terlihat sibuk di sekitar lokasi longsor di Jalan Raya Nasional Sukabumi - Bogor, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Ia mondar mandir melihat timbunan tanah di lokasi itu.
Pria itu diketahui bernama Abah Edi (65) warga Kampung Palagan Desa Bojongkokosan. Rumahnya hanya sejauh 400 meter dari lokasi kejadian. Sebelum longsor terjadi, ia baru saja melintas dari jalur bencana tersebut.
"Saya pulang dari arah Pasar Parungkuda, ngabuburit sama anak kecil dua orang, anak tetangga beli petasan. Situasi jalan sepi, tidak ada kendaraan," kata Edi kepada detikJabar, Selasa (2/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa waswas memang sempat menyergap Edi kala melintasi titik longsor, pasalnya kejadian timbunan tanah turun ke jalan bukan hanya terjadi satu kali di lokasi yang sama.
"Memang sempat merinding juga, saya lihat ke tebingan tanah saat melintas. Nah sekitar jeda dua menit, baru mau ke gang dalam rumah tiba-tiba ada suara gemuruh," ujar Edi.
![]() |
Setelah mengantarkan dua anak kecil, Edi kembali mengecek asal suara. Firasatnya benar longsor kembali terjadi, area tebing kembali menutup jalan nasional.
"Kejadiannya tiga menit menjelang berbuka puasa, enggak kebayang kalau saya telat satu menit bawa kendaraan pelan. Mungkin sudah ikut tertimbun," tutur Edi.
"Pas ambruk kondisi jalan sepi, terus macet juga. Kendaraan sebagian dialihkan ke Bojong, suara gemuruhnya kencang warga sempat mengira malah ada gempa," pungkasnya menambahkan.
Pantauan detikJabar, kondisi titik longsor sudah mulai bisa dilintasi kendaraan sejak pukul 08.00 WIB, petugas dari Dinas PU nampak masih melakukan evakuasi di sekitar lokasi.
(sya/yum)