10 Fakta Penting Lailatul Qadar, Tanda Alam hingga Suasana Batin

10 Fakta Penting Lailatul Qadar, Tanda Alam hingga Suasana Batin

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Selasa, 02 Apr 2024 14:00 WIB
Ilustrasi ibadah pada malam lailatul qadar
Ilustrasi lailatul qadar (Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli)
Bandung -

Lailatul qadar adalah malam yang istimewa bagi umat Islam. Pada bulan Ramadan, orang-orang berlomba meraih keutamaan malam qadar tersebut. Tak seorangpun tahu, pada malam ke berapa sepanjang Ramadhan itu lailatul qadar terjadi. Hanya Allah SWT yang mengetahui.

Namun, lailatul qadar punya ciri-ciri yang bisa dikenali. Mengenali fakta-fakta penting tersebut menjadi bekal bagi setiap Muslim untuk meraih anugerah lailatul qadar.

Lailatul qadar sendiri merupakan malam yang pada waktu tersebut Allah SWT (telah) menurunkan Al-Quran, kitab suci umat Islam. Karena itulah malam qadar menjadi sangat istimewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi akurat mengenai lailatul qadar sendiri termaktub di dalam Al-Quran. Surat Al-Qadar mendeskripsikan tentang malam tersebut:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur'an] pada malam kemuliaan [malam Lailatulqadar]. (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (3) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh [Jibril] dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. (4) Sejahteralah [malam itu] sampai terbit fajar (5)."

ADVERTISEMENT

Makna Lailatul Qadar

Secara bahasa, lailatul qadar terdiri atas dua suku kata. Yaitu, "lailah" yang berarti malam dan "qadar" yang berarti kadar, ketentuan, takaran, atau ketetapan. Ada pula yang mengartikan "qadar" sebagai kemuliaan.

Dikutip dari detikSumut, As-Salam dalam Menuai Hikmah Ramadhan dan Keistimewaan Lailatul Qadar (2011), kata lail atau lailah memiliki arti 'malam hari'. Sementara itu, qadar bisa merujuk pada 'ukuran' atau 'ketetapan'.

Dalam hal ini, jika ditinjau secara etimologis, lailatul qadar dapat didefinisikan sebagai 'malam ketika Allah menetapkan perjalanan hidup manusia'. Sementara itu, secara terminologis, pengertian lailatul qadar adalah 'malam yang agung' ataupun 'malam yang mulia'.

Praying muslim and mosque at night sky hilal half moonilustrasi lailatul qadar Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi

Syekh Ibnu Utsaimin dalam Misteri Lailatul Qadar karya Abu Ibrahim Al-Maqdisi menjelaskan, malam Ramadhan tersebut diberi nama lailatul qadar karena:

1. Memiliki kemuliaan sebagaimana makna dari kata qadar itu sendiri (berdasarkan Surah Al-An'am ayat 91);

2. Allah menetapkan takdir untuk satu tahun pada malam itu; dan

3. Ibadah yang dikerjakan pada malam itu memiliki qadar (takaran) yang tinggi.

Secara ringkas, berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui lailatul qadar bisa berarti 'malam kemuliaan' atau 'malam penetapan/keputusan'.

10 Fakta Penting untuk Mengenali Lailatul Qadar

Dalam sejumlah hadis, Nabi Muhammad SAW telah menyebutkan ciri-ciri yang dapat dicermati oleh kaum muslimin.

1. Cuaca Teduh pada Pagi

Berdasarkan buku Shalat Tarawih, I'tikaf dan Lailatul Qadar oleh Syekh Salim bin Ied al-Hilali dan Syekh Ali Hasan Ali Abdul Hamid, dijelaskan sebuah hadis tentang suasana hari yang pada malamnya terjadi lailatul qadar.

Dari Ubay, Rasulullah bersabda, "Pagi hari (dari) malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR. Muslim 762)

2. Malam Hari Cerah dan Sejuk

Dari sumber yang sama, dijelaskan sebuah hadis tentang suasana malam hari di mana lailatul qadar terjadi.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, "Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan." (Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya hasan)

3. Isyarat Syiqi Jafnah

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW. Beliau bersabda, "Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi jafnah?" (HR. Muslim no. 1170)

Maksud dari syiqi jafnah adalah 'bejana setengah', di mana syiq berarti 'setengah' dan jafnah adalah 'bejana'. Terkait hal ini Al-Qadhi 'Iyadh menerangkan, hadis tersebut menjadi isyarat bahwa lailatul qadar terjadi pada akhir bulan. Ini karena rembulan baru muncul dalam kondisi seperti syiqi jafnah di penghujung bulan.

4. Malam Bercahaya

Lailatul qadar merupakan malam yang bercahaya baik di langit maupun di bumi.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang menyerupainya." (HR. Ahmad)

5. Matahari Cenderung Berwarna Putih

Ruhyat Ahmad dalam buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab RA,

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR Muslim no. 762)

6. Bertambahnya Kebaikan

Lailatul qadar bukan saja dapat dikenali dari ciri-ciri alam yang mengiringi terjadinya malam istimewa tersebut, namun dari dampak yang terjadi pada orang yang mendapatkan lailatul qadar. Suasana batin orang yang mendapat lailatul qadar akan semakin baik.

Dilansir dari kultum Prof Muhammad Quraish Shihab dan Syaikh Khalid Al Mushlih dalam tayangan di kanal YouTube Almosleh TV, ciri orang dapat lailatul qadar adalah bertambahnya kebaikan.

Kebaikan yang dimaksud adalah kebaikan yang menyeluruh, dari perkataan, sikap, hingga perbuatan. Lailatul Qadar menjadikan hati seseorang yang mendapatkannya selalu damai, tentram, sehingga mengantar pemiliknya menemukan kebaikan.

Jika semula ragu, maka berubah kepada yakin, dari kebodohan kepada ilmu, dari lalai kepada ingat, khianat kepada amanat, riya kepada ikhlas, lemah kepada teguh, dan sombong kepada tahu diri.

7. Merasakan Ketenangan

Mayoritas ulama mengartikan ketenangan atau kedamaian yang dimaksud sifatnya berkelanjutan sebagaimana termaktub pada ayat terakhir surat Al-Qadar. Tertulis sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar, maksudnya adalah kedamaian dari malam itu hingga keesokan harinya.

8. Ketakwaan Meningkat

Seorang yang mendapatkan lailatul qadar akan semakin meningkat ketakwaannya dan ketundukan kepada Allah SWT.

9. Ketenangan dalam Beribadah

Ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar pada intinya membuat orang yang bersangkutan senantiasa melakukan kebaikan karena adanya bimbingan malaikat. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Qadr, pada Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi atas izin Allah SWT.

Berkenaan dengan penjelasan di atas, salah satu amalan yang dapat dikerjakan pada Lailatul Qadar adalah mendirikan shalat. Mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar akan merasakan nikmat dan tenang dalam setiap shalat dan ibadah lainnya.

10. Tidak Ada Ciri Khusus

Lailatul qadar menjadikan seorang berubah menjadi lebih baik terutama hubungannya dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia.

Namun, para ulama menegaskan tidak ada ciri yang khusus bagi orang yang mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.

Imam At Thabari dikutip oleh Agus Arifin dalam buku Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi, mengatakan bahwa pahala malam qadar tersebut akan diterima oleh mereka yang mengisinya dengan ibadah.

"Tidak ada pertanda berarti yang membedakan malam tersebut dengan yang lainnya serta tidak tergantung pada amalan dan tanda-tanda yang mengikat," (Imam At Thabari).

Sebagai catatan, tidak semua orang dapat meraih malam kemuliaan ini. Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya untuk mendapatkan keistimewaan Lailatul Qadar tanpa disadari.

Jadi, mengetahui ciri-ciri malam Lailatul Qadar itu bukan sesuatu yang pasti dan dapat dirasakan oleh semua orang.

(yum/yum)


Hide Ads