Berkat Wisata Desa di Pelosok Garut Ini Copot Status Desa Tertinggal

Berkat Wisata Desa di Pelosok Garut Ini Copot Status Desa Tertinggal

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 28 Mar 2024 01:30 WIB
Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021
Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Garut -

Udara pagi terasa sangat segar saat mengitari jalan setapak yang berada di sebuah permukiman penduduk di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemandangan alamnya masih asri, karena dikelilingi pegunungan.

Pagi itu banyak warga yang beraktivitas sebagai petani, ada yang menggarap sawah, ada juga yang menggarap perkebunan sayuran. Ada juga, warga yang menggembala domba di sebuah lahan kosong yang dipenuhi banyak rumput hijau.

Meski jarum jam sudah menunjukkan Pukul 09.00 WIB dan matahari sudah menunjukkan sinarnya, suasana di desa tersebut sangat rindang karena masih terdapat banyak pepohonan. Siapapun yang datang ke desa tersebut akan merasa nyaman karena suasananya masih terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, warga desa di tempat ini dikenal memiliki budaya ramah tamah yang bakal membuat kita nyaman dengan kehangatan yang menyentuh hati.

Ya, suasana itu ada di Desa Sukalaksana atau yang dikenal dengan Desa Wisata Saung Ciburial yang namanya sudah dikenal di kancah nasional. Apalagi, desa yang letaknya 10 Km dari pusat Kota Garut ini pernah menjadi Juara 1 Desa BRILian di tahun 2021.

ADVERTISEMENT

Lalu apa yang membuat Desa Wisata Saung Ciburial ini dapat menyebet penghargaan bergengsi perusahaan bank milik negara ini?

detikJabar berkesempatan berkunjung ke Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Untuk sampai ke desa ini dari pusat Kota Garut kita tinggal membuka peta digital dan nantinya akan diarahkan ke jalur Samarang-Kamojang.

Jika sudah ada di Jalan Raya Samarang-Kamojang, kita akan menemukan gapura betuliskan Desa Ciburial, Kecamatan Samarang disebelah kiri, kita tinggal mengikuti jalan dan belok lagi ke kiri setelah menemukan persimpangan jalan pertama.

Betul saja, pemandangan alam dengan latar perkebunan, persawahan hingga pegunungan sangat menenangkan hati. Pantas saja Desa Sukalaksana dinobatkan sebagai salah satu desa terbaik di Indonesia.

Jika sudah menemukan Gapura Desa BRILian dengan motif bata berwarna cokelat muda dan menemukan banyak bambu yang dihiasi menggunakan caping maka kita akan sampai ke desa wisata tersebut.

Sekedar informasi, jika Anda ingin berkunjung ke desa wisata ini, hanya dapat menggunakan kendaraan kecil atau minimal kendaraan minivans dan tidak direkomendasikan menggunakan bus besar karena jalannya hanya dapat digunakan dua lajur mobil kecil.

Desa Wisata Saung Ciburial ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sukalaksana. Desa wisata ini berkembang pesat sejak mendapatkan banyak dukung dari berbagai stakeholder salah satunya Bank BRI dengan Program Desa BRILian.

Sulap Desa Tertinggal Jadi Wisata

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Masih ingat dibenak Siti Julaeha yang merupakan Pengelola Bumdes Desa Sukalaksana. Sebelum bertransformasi menjadi desa wisata yang banyak dikenal orang, Desa Sukalaksana merupakan desa tertinggal di Kecamatan Samarang yang keberadaaanya ada di pelosok Kota Garut.

Siti mengatakan, desa wisata ini dibangun tahun 2010 lalu dan dicetuskan oleh Oban Sobana yang merupakan Kepala Desa Sukalaksana. Tujuan pembangunan desa wisata ini untuk mewujudkan perekonomian warga yang lebih baik.

"Ceritanya gini dulu desa ini desa tertinggal, bisa disebut desa miskin di Garut, ini pemekaran dari Desa Sukakarya yang diketuai itu sebagai daerah potensial karena ada di pinggir Jalan Samarang dan Desa Sukalaksana ada dibagian belakanya sehingga kondisi perekonomian masyarakatnya jauh berbeda," kata Siti kepada detikJabar, Selasa 26 Maret 2024.

Siti mengungkapkan, sebagai desa tertinggal orang berpikir apa yang bisa dijual atau apa yang bisa diangkat dari potensi desa. Pada saat itu, masyarakat hanya berfokus pada bertani dan bertani, hal itu hanya sekedar mencukupi kebutuhan sehari-hari saja.

Bahkan menurut Siti pada 2019, pihaknya sempat kembangkan UMKM dengan bantuan permodalan yang kala itu masih dikelola Koperasi Warga Desa (Kowades) untuk membantu kembangkan ekonomi dengan cara bantu permodalan berupa alat, tapi bantuan itu gagal.

"Cuma satu yang kita lupakan jika mindset masyarakat belum tersentuh, mereka masih berpikir ketika ada bantuan itu harus digulirkan kembali, mereka berpikirnya itu bantuan dari desa, kaya mereka seperti dapat bantuan dari bapaknya, ketika kita tagih untuk digulirkan lagi, itu macet. Susah nagih ke masyarakat, dengan lihat kenyataan itu bukan maju malah jadi desa rentan kemacetan, bahkan kita bisa diblacklist sama bank," ungkapnya.

Pada saat itu, Oban Sobana sebagai kepala desa terpilih, berembuk dengan pemerintah desa (pemdes), Bumdes dan elemen masyarakat lainnya memikirkan untuk menggali potensi desa. Salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja ke desa wisata percontohan di Yogyakarta yakni Desa Pentingsari.

"Akhirnya pergantian kepala desa, kepala desa berpikir kalau kita manfaatkan potensi desa ke arah sana (bantuan Kowades) kita tidak berhasil karena pemikirannya belum sampai sana dan akhirnya kita berpikir bagaimana kalau kita datang ke daerah lain, akhirnya tercetus ide membuat desa wisata," tuturnya.

Sepulangnya dari Jogja, pihaknya langsung membuat desa wisata yang di mana dalam proses pembangunannya dimulai dari tahap menjajaki hingga belajar. Meskipun belum memiliki role model dan dianggap asing oleh masyarakat, berkat tuntunan Doto Yogantoro atau karib Mas Doto yang dikenal sebagai pencetus Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Saung Ciburial pun bisa terwujud.

"Kita jalan-jalan ke Jogja ke Pentingsari. Bertemu almarhum Mas Doto, justru yang menginspirasi beliau, sampai beliau datang ke sini dan tertarik banget dengan desa ini. Meski ini desa tertinggal dan akses terbatas dengan kondisi infrastuktur yang masih apa adanya tapi dia tertarik sampai ngasih masukan dan lainnya," tuturnya.

Siti menyebut, banyak masukan yang diberika Mas Doto salah satunya, jika desa wisata itu merupakan desa yang memanfaatkan potensi desanya. "Desa wisata gak usah kita buat yang aneh-aneh, sesuatu yang diada-adakan, kenapa kita tidak coba kalau di sini (memiliki potensi desa) dan kita kembangkan, itu sebenarnya inspirasi pertamanya," ujarnya.

Rumah Palupuh Hingga Mata Air Ciburial

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Desa Wisata Saung Ciburial memiliki asal usul dari rumah palupuh yang dibangun sebagai ikon dan di belakangnya terdapat sumber mata air bernama mata air Ciburial.

Siti menyebut, awal mula pembangunan desa wisata ini berasal dari dana CSR sebesar Rp 30 juta dari perusahaan panas bumi di Darajat Garut.

"Pertama merintis desa wisata ini yakni membuat saung pelupuh dan ada sumber mata air yang ada di belakangnya. Kita gabungkan dua ikon itu dengan satu harapan itu sebagai doa, kan kalau dalam budaya nusantara sumber mata air diidentikkan sebagai sumber kehidupan, terus saung itu meski sederhana itu tempat bernaung dan berlindung, dengan kegiatan kita ini diharapkan menjadi tempat bernaungnya masyarakat untuk kehidupan," terang Siti.

Siti mengungkapkan, sebelum menjadi lahan pertanian di kawasan desa wisata tersebut memiliki banyak sumber mata air yang jumlahnya mencapai tujuh mata air dan salah satunya yakni mata air Ciburial keberadaanya masih terjaga.

"Dulu ini danau, dulu ada tujuh mata air, karena alih fungsi lahan dari danau jadi lahan pertanian akhirnya satu demi satu mata air tertutup, cuman rembesannya masih ada, termasuk mata air Ciburial," ungkap Siti.

Sementara itu, fungsi dari rumah palupuh selain jadi ikon dapat disewakan kepada pengunjung yang hendak menginap dan digunakan pengunjung yang ingin melakukan family gathering karena terdapat banyak kamar di dalamnya. "Ya bisa digunakan, biasanya digunakan wisatawan keluarga, digunakan barengan," ucapnya.

Ciri Khas Desa Wisata Saung Ciburial

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Natural, itulah konsep Desa Wisata Saung Ciburial. Pengelola tak membangun banyak wahana wisata di dalamnya, melainkan pengunjung yang hendak berwisata ke tempat ini akan disuguhkan beragam keanekaragaman dan kearifan lokal Desa Sukapaksana.

"Lebih pure menyajikan tentang desa, sekarang sedang booming desa wisata itu kaya objek wisata, kalau di sini kita kembangkan kearifan lokal di sini dan kita kelola untuk dijadikan paket wisata. Kalau orang lain punya pantai atau air terjun, kita sajikan kearifan lokal, sajikan wajah desa yang benar-benar apa adanya, kalau nanya desa wisata yang real apa adanya ada di sini, apalagi kita ada sebelum program desa wisata jadi primadona," kata Siti.

Karena Desa Wisata Saung Ciburial merupakan binaan program Desa BRILian, beragam klaster usaha ada di desa ini dan klaster usaha itu menjadi sajian wisata bagi para pengunjung. Klaster usaha tersebut di antaranya, klaster pertanian, budidaya domba Garut, budidaya teh kewer, kopi hingga pengelolaan air.

"Pertanian, daerah kita sebagai penghasil sawi, bahkan dari sejak dulu sawi yang terkenal di Garut dari daerah sini, rasanya beda, ada perbedaan. Pertanian sawi menjadi salah satu paket wisata, kalau di sini enggak ada istilah musiman, setiap hari dari pengolahan lahan sampai panen ada. Kita masukan sebagai edukasi pertaniannya," tuturnya.

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menurut Siti, karena Garut juga identik dengan domba Garut nya, masyarakat di Desa Sukalaksana banyak yang beternak domba Garut dan itu juga masuk dalam paket wisata. Di kawasan Desa Wisata ini ada dua spot kandang domba Garut dan masih tersebar banyak di pemukiman warga.

"Pengunjung bukan hanya menikmati keindahan alam, mereka bisa mengenal domba Garut dari proses pemeliharaannya, sampai ke aktrasinya," tuturnya.

Tak hanya itu, karena desa ini juga mempertahankan tradisi dan kegiatan unik khas pedesaan. Di mana, pengunjung yang datang ke desa wisata ini dapat menyaksikan anak-anak yang bermain kaulinan lembur atau permainan anak desa yang dulu suka dimainkan di sore hari sebelum mereka mengaji, seperti permainan sarung, sasalimpetan, perepet jengkol dan masih banyak lagi.

"Minimal orang yang datang bisa bernostalgia dan mengenal lagi, dari mulai nama dan gerakan yang dikemas dalam satu pertunjukan, tapi tetap dengn libatkan penonton juga," ujarnya.

Di Desa Sukalaksana juga tepatnya di daerah Geger Pasang ada perguruan Pencak Silat Gajah Putih yang menjadi cikal bakal, perguruan pencak silat Gajah Putih diseluruh Indonesia. "Banyak dari luar negeri belajar pencak silat di sini. Kita sajikan wisata pencak silat, dari mulai sejarah dan pengunjung bisa mengenal gerakan pencak silat ini, mereka bisa belajar tiga atau empat jurus hingga bisa tampil," tuturnya.

Jika ditotalkan, Siti menyebut ada 22 paket yang ditawarkan bagi para pengunjung. Selain itu, ada juga sentra industri tas lipat di mana pengunjung juga bisa mengenal dan melihat proses pembuatan tas lipat itu. "Kemudian perajin makanan, selain mengenal, mereka juga bisa belajar cara pembuatannya sampai itu dijadikan oleh-oleh dan dapat dibelinya," katanya.

Bagi wisatawan yang ingin melihat produksi perkakas dari besi. Di Desa wisata ini terdapat pandai besi yang saat ini keberadaanya masih dipertahankan dan merupakan salah satu bentuk pelestarian. Siti menuturkan, dulu disetiap kampung yang ada di Desa Sukalaksana terdapat banyaj pandai besi karena memiliki banyak lahan pertanian yang membutuhkan peralatan yang ditunjang dari pandai besi.

"Sekarang masyarakat lebih pilih beli di toko karena lebih praktis, pandai besi di sini sekarang hanya ada di tiga lokasi, dulu banyak tiap kampung ada. Secara bertahap hilang karena kalah saing dari produk dari luar negeri. Sekarang bukan lagi buat barang, tapi lebih ke paket wisata, ketika pengunjung datang seperti pelajar itu jadi alternatif wisata yang dituju," tuturnya

BRI Datang Beri Bantuan

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Siti menyebut, pemanfaatan lahan utama untuk Desa Wisata Saung Ciburial awalnya hanya seluas 100 tumbak, namun seiring waktu berjalan luasnya kini menjadi sekitar 4 hektare.

Menurut Siti, di kawasan utama desa wisata itu ada saung wisata, aula, meeting room, kolam renang, area budidaya domba Garut, UMKM Center, green house, budidaya strawberry dan anggur, serta tempat pengolahan teh kewer dan kopi.

"Lahan ini kita sewa dari masyarakat, ada yang sistem sewa, sistem gadai dan bagi hasil, sesuai kesepakatan saja, tidak ada yang milik desa meski dikelola oleh Bumdes. Ini hanya pintu gerbang, desa wisata itu desa secara keseluruhan, main ke kawasan desa," imbuhnya.

Menurut Siti, ketika desa lain mendapatkan bantuan CSR orientasinya lebih ke pembangunan infrastuktur. Ketika bantuan CSR itu datang ke Desa Sukalaksana digulirkan untuk program desa wisata.

"BRI mulai datang sekitar sebelum pandemi 2019 an. Pendekatan BRI awalnya ke desa dulu, mereka menyemangati karena di sini ada potensi bisa kembangkan desa wisata, apalagi di Desa BRILian aspek penilaiannya ada Bumdes. Bumdes yang aktif dan mengelola kegiatan dan ada inovasinya dan terwujudlah kerjasama," tuturnya.

"2019-2020 kita mulai jalin kemitraan dan 2021 kita lolos jadi Desa BRILian yang pertama," tambahnya.

Untuk bantuan yang diberikan menurut Siti, ada yang berbentuk peralatan hingga bantuan dana yang nilainya cukup fantastis.

"Bantuan langsung berhubungan dengan desa, termasuk pembangunan desa yang bertanggungjawab. Keuangan dikelola desa, dibangun dan setelah dibangun diserahkan ke Bumdes dan Bumdes yang memanfaatkan," terangnya.

Pihaknya juga dapat bantuan peralatan hingga mesin pengolahan kopi, sarana prasarana seperti kolam renang hadiah dari BRI dan ada dua saung kembar yang dinamai Saung Cikahuripan. Selain itu, BRI juga melakukan renovasi musala hingga perbaikan toliet.

"Fasilitas ini dibangun BRI demi kenyamanan pengunjung, kita bawa nama BRI sebagai salah satu brand yang sangat berkontribusi. Ketika sudah jadi Desa BRILian banyak yang datang dan berkunjung atas nama BRI, kita membawa nama baik BRI, kalau kita tidak bisa mengemban amanah yang malu kita semua. Kita saling memberi dalam bentuk berbeda," tuturnya.

Siti mengatakan, bantuan yang diberikan BRI sangat membantu bagi keberlangsungan desa wisata, apalagi saat menyandang predikat Desa BRILian pihak BRI setia mendampingi dan apapun yang dibutuhkan dan sifatnya saling simbiosis mutualisme BRI pasti membantu.

"Termasuk bantu kelompok usaha di sini dari mulai permodalan dan di sini juga ada Pojok Mantri juga jadi layanan BRI bukan lagi merka turun ke bawah tapi bisa melayani juga di sini," pungkasnya.

Juara 1 Desa BRILian Tahun 2021

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Desa Sukalaksana memiliki luas wilayah sebesar 203.426 hektare. Per 2021, penduduk Desa Sukalaksana berjumlah 4.991 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 2.562 laki-laki dan 1.429 perempuan atau terdapat 1.423 jumlah Kepala Keluarga (KK).

Pada 2021 Desa Sukalaksana diganjar sebagai juara satu dan meraih penghargaan Desa BRILIan Indonesia 2021.

"Alhamdulillah Tahun 2021, kita juara 1 Batch 1 Desa BRILian dan mendapatkan piala emas Nugraha Karya Desa BRILian," kata Siti kepada detikJabar.

"Bersyukur sekali, karena kita yang tadinya desa tertinggal menjadi desa terbaik di Indonesia," tambah Siti.

Terpisah, Kepala Desa Sukalaksana Oban Sobana mengatakan, penghargaan Desa BRILian dapat diraih karena memiliki keunggula. "Desa Sukalaksana menjadi pemenang Desa BRILian karena dapat memaksimalkan produk unggulan," ujarnya.

"Daya tarik Desa Sukalaksana sendiri berhasil mengemas dan menjual tour satu paket dari menginap di homestay, mencoba pengalaman menanam sawi di perkebunan, mencicipi teh kewer atau kopi akar wangi, hingga belajar kesenian lokal. Semuanya dapat dicoba wisatawan dalam satu paket kunjungan," tambahnya.

BRI RO Bandung Miliki 415 Desa BRILian

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan, saat ini di BRI Regional Office Bandung ada 415 Desa BRILian binaan.

"Program Desa BRILian yaitu program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui praktik kepemimpinan desa yang unggul," ujarnya.

Sekedar diketahui, Program Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dan semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDGs.

Desa-desa yang tergabung dalam program Desa BRILian diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.

Desa BRILian memiliki empat kriteria, pertama memiliki BUMDes aktif sebagai penggerak ekonomi desa salah satunya dalam memanfaatkan dana desa untuk kegiatan produktif dan kedua digitalisasi yang terimplementasi di desa, termaksuk pemanfaatan produk-produk digital BRI.

Kriteria ketiga yakni, Desa tangguh yang mampu secara berkesinambungan meningkatkan kesejateraan masyarakat dengan sektor unggulan desanya dan keempat desa yang kreatif dan inovatif dalam memecahkan setiap permasalahan kemasyarakatan dan masalah sosial di desanya.

Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut menjadi juara 1 Program Desa BRILian Tahun 2021 Foto: Wisma Putra/detikJabar

Selain itu, di setiap Desa BRILian memiliki Pojok Mantri Desa, begitupun di Desa BRILian Sukalaksana. Saat ini BRI Regional Office Bandung memiliki 4.890 Pojok Mantri Desa.

"Pojok Mantri Desa, di mana Mantri selaku tenaga pemasar BRI memiliki posko di kantor Desa/Kelurahan bertujuan untuk memberikan akses lebih mudah kepada masyarakat untuk dapat diberikan inklusi dan literasi keuangan, dan kebutuhan permodalan," tuturnya.

Tak hanya itu, Sadmiadi menyebutkan jika dana CSR miliaran rupiah digulirkan BRI untuk membantu UMKM dan mayarakat. "Pemberdayaan kepada UMKM dan masyarakat melalui CSR yang telah disalurkan sebesar Rp 33,4 miliar dari 2020-2023," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads