Kisah Suhendi Bantu Tim Peneliti Telusuri Jejak Harimau Jawa di Sukabumi

Kisah Suhendi Bantu Tim Peneliti Telusuri Jejak Harimau Jawa di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 23 Mar 2024 16:30 WIB
Kawasan Situ Habibi, di area itu terdapat Gua Batu Bokor dan Sungai Gunting, yang konon menjadi habitat harimau jawa.
Kawasan Situ Habibi, di area itu terdapat Gua Batu Bokor dan Sungai Gunting, yang konon menjadi habitat harimau jawa. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Suhendi (53) bisa jadi orang paling berjasa dalam penelitian eksistensi harimau jawa. Sosok petani asal Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi telah berjasa membantu tim peneliti saat menelusuri jejak Si Raja Rimba tersebut.

Sejak membuat geger di tahun 20019, dan sebelum ramai di buat status oleh Dishut Jabar di tahun 2022 sejumlah peneliti dari BKSDA dan BRIN mendatangi lokasi dan ditemani oleh Suhendi.

"Ia betul saya yang mengantar para peneliti, sekitar 5 orang tamu yang datang. Saya antar ke Sungai Gunting lalu ke Situ Habibi palih girang (sebelah hulu). Cicadas sampai ke Batu Bokor, Gua Batu Bokor," kata Suhendi, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menceritakan saat itu sengaja menelusuri jejak hewan yang dilihat oleh Ripi Yanur Fajar alias Riri warga yang melihat langsung penampakan harimau. "Mapay-mapay jejak harimau di pinggiran sungai, habitatnya memang di dekat pohon kayu, banyak gua di situ. Sebagian sudah tertutup. Namun bekas-bekassnya di pohon area pinggiran Sungai Gunting," ujarnya.

Kala itu, ditemukan sejumlah jejak berharga terkait hewan tersebut, bekas-bekasnya kemudian dikumpulkan oleh tim untuk dijadikan bahan penelitian.

ADVERTISEMENT

"Ada kotorannya dan bekas cakar di situ, rambut . Ada gua, sekitar area itu banyak ditemukan. Kebanyakan juga di pohon bekas cakaran," tutur Suhendi.

Suhendi mengatakan sebenarnya keberadaan harimau bagi masyarakat setempt sebenarnya bukan hal yang mengherankan. Sejak dia kecil, banyak cerita terkait kemunculan harimau itu. Bahkan, sekitar tahun 2020 ia pernah melihat langsung hewan tersebut.

"Kalau cerita dari dulu memang ada, kisah dari orang tua dan warga desa yangs udah sepuh. Katanya si belang ada sejodoh, tapi kalau sendiri lihatnya hanya satu ekor itu kejadiannya 2020," cerita Suhendi.

"Harimaunya yang kabur, lokasinya di Sungai Gunting di dekat gua ada semak-semak. Lokasi tanahnya dari menurun ke landai, nah di situ posisinya," sambung dia.

Lokasi Gua Batu Bokor berada tidak jauh dari permukiman warga, hanya sekitar 1 kilometer. Habitat di lokasi itu dibiarkan rimbun karena berada di kawasan hutan rakyat.

"Meskipun dekat, namun tidak pernah ada kejadian hewan itu menyerang warga. Kalau ke ternak kalau tidak salah pernah kejadian, di tahun 2022. Makan domba, jeroannya ditinggal, badan domba dibawa. Ada jejak-jejaknya di kandang dan di tanah area kandang. Jadi posisi gua tempat habitat harimau ini berada di perbatasan Kampung Cimandala dan Cibanteng," pungkasnya.

(sya/sud)


Hide Ads