Fakta-fakta Terbaru Harimau Jawa yang Diduga Belum Punah

Round-up

Fakta-fakta Terbaru Harimau Jawa yang Diduga Belum Punah

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 23 Mar 2024 07:30 WIB
Lokasi jalan yang dilintasi warga yang melihat penampakan diduga harimau jawa di Surade
Lokasi jalan yang dilintasi warga yang melihat penampakan diduga harimau jawa di Surade. Foto: istimewa
Bandung -

Spesimen rambut yang ditemukan dari penelitian di Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade mengungkap eksistensi Harimau Jawa yang diduga memang belum punah. Hasil penelitian diterbitkan di Platform Cambridge University Press, Cambrige Core.

Sejumlah fakta terungkap dari hasil uji yang dilakukan empat orang, mereka dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Wirdateti dan Yulianto, Bambang Adriyanto dari BKSDA dan Kalih Raksasewu. Pencocokan dilakukan dengan uji Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).

"Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample (Apakah Harimau Jawa Panthera tigris sondaica masih ada? Analisis DNA dari sampel rambut terbaru)" demikian bunyi judul penelitian tersebut, laporan itu dipublikasikan pada 21 Maret 2024 jurnal Oryx, terbitan Cambridge University Press.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari halaman tersebut ditulis, tim melakukan penilaian potensi pengamatan pada tahun 2019 terhadap seekor harimau Jawa di perkebunan masyarakat dekat desa Cipendeuy di hutan Sukabumi Selatan, Jawa Barat, dan sehelai rambut yang ditemukan di pagar di dekatnya.

Pencocokan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) kemudian dilakukan terhadap sampel tersebut, sebagai penyandingnya tim menggunakan sampe bulu harimau Jawa yang berada di Museum Zoologicum Bogoriense, Bogor. Sampel museum itu dikumpulkan pada tahun 1930 silam, beberapa spesimen diambil termasuk dari subspesies harimau dan macan tutul jawa yang digunakan sebagai kontrol.

ADVERTISEMENT

Masih dari artikel penelitian tersebut, pohon filogenetik atau pohon evolusi menunjukkan bahwa sampel bulu harimau jawa yang diduga termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen harimau Jawa yang ada di museum, namun berbeda dengan subspesies harimau lain dan macan tutul Jawa.

Tim peneliti juga mencatat, terkait apakah harimau Jawa masih ada di alam liar perlu dikonfirmasi melalui studi genetik dan lapangan lebih lanjut.

Selain penelitian secara genetik, tim juga mengungkap wawancara mendalam dengan Ripi Yanur Fajar (warga setempat dan aktivis konservasi) melaporkan melihat seekor harimau Jawa di perkebunan masyarakat dekat Desa Cipendeuy di hutan Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

"Hal ini dilaporkan kepada KR yang mengunjungi lokasi tersebut pada tanggal 27 Agustus 2019. Ia menemukan sehelai rambut, yang kemungkinan merupakan bulu harimau, di pagar tempat seekor hewan tampaknya melompat di antara jalan desa dan perkebunan (Gbr. 1). Ia dan Bambang Adryanto (seorang pegawai Departemen Penelitian dan Pengembangan Kehutanan setempat) kemudian menemukan jejak kaki dan bekas cakar yang mungkin milik harimau, yang berpotensi menguatkan pengamatan tersebut," tulis artikel tersebut, dikutip detikJabar, Jumat (22/3/2024).

"Berdasarkan wawancara mendalam kami dengan Ripi Yanur Fajar yang melihat harimau tersebut, kami yakin bulu tersebut berasal dari harimau jawa. Wawancara dilakukan saat survei pada 15-19 Juni 2022 di lokasi ditemukannya rambut tersebut," sambung artikel itu.

Diberitakan detikJabar, pada Kamis 16 Juni 2022 hasil penelitian terhadap sampel bulu yang diduga harimau Jawa yang dilihat warga di wilayah Kecamatan Surade oleh pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditunggu oleh masyarakat.

Diketahui, BKSDA Jawa Barat sebelumnya menyerahkan hasil sampel tersebut usai melakukan pengecekan lapangan dan bertemu dengan saksi pada awal tahun 2022. Penampakan spesies diduga Harimau Jawa itu sendiri dilihat warga pada tahun 2019.

"Harapan kami bisa segera diungkap ya, hasil dari penelitian sampel tersebut. Agar kami yang di sini tidak bertanya-tanya, agar ada upaya-upaya juga apa yang bisa kami lakukan disini kalau memang benar itu adalah harimau jawa yang dilihat warga kami," kata Kades Cipeundeuy, Kecamatan Surade Bakang Anwar As'adi, Kamis (16/5/2022).

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads