Kekhawatiran di Balik Temuan Jejak Harimau Jawa di Sukabumi

Round Up

Kekhawatiran di Balik Temuan Jejak Harimau Jawa di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 23 Mar 2024 08:00 WIB
Lokasi jalan yang dilintasi warga yang melihat penampakan diduga harimau jawa di Surade
Lokasi jalan yang dilintasi warga yang melihat penampakan diduga harimau jawa di Surade (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Jurnal penelitian yang diterbitkan di Platform Cambridge University Press, Cambrige Core mengungkap temuan mengejutkan tentang eksistensi Harimau Jawa di Sukabumi. Spesime yang digunakan dalam penelitian itu adalah sehelai rambut harimau dari Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Temuan itu mengejutkan Kades Cipendeuy, Bakang Assad. Pasalnya hal itu membuktikan bahwa hewan tersebut belum lah punah dan masih bertahan di kawasan hutan di wilayahnya. Senang, bangga dan khawatir kini menghantui Bakang.

"Saya sudah mendapat informasi hasil jurnal penelitian tersebut, para penelitinya juga pernah melakukan riset langsung ke tempat ini," kata Bakang saat dihubungi, Jumat (22/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui mereka yang melakukan penelitian adalah tim dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Wirdateti dan Yulianto, Bambang Adriyanto dari BKSDA dan Kalih Raksasewu.

"Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample (Apakah Harimau Jawa Panthera tigris sondaica masih ada? Analisis DNA dari sampel rambut terbaru)" demikian bunyi judul penelitian tersebut, laporan itu dipublikasikan pada 21 Maret 2024 jurnal Oryx, terbitan Cambridge University Press.

ADVERTISEMENT

"Saya merasa bangga temuan di wilayah saya yang nota bene harimau (Jawa) si raja rimba yang sudah dianggap punah sekian lama ternyata ada di wilayah saya. Tapi di sisi lain juga, saya merasa khawatir," tutur Bakang.

Hasil temuan itu membuat kekhawatiran Bakang meningkat, terkait keselamatan warga dan hewan ternak. Meskipun belum ada kejadian semacam itu, ia berharap ada penanganan dan tindak lanjut dari temuan itu.

"Penelitian itu bagian dari sebuah bukti bahwa hewan itu ada di daerah saya. Kekhawatiran meningkat terhadap keselamatan warga dan ternak, harapan saya pihak terkait segera mengambil langkah untuk segera mengantisipasi hal yang tidak diharapkan. Di satu sisi harimau ini juga harus di selamatkan karena ini sesuatu yang langka namun juga masyarakat terselamatkan," ujarnya.

Bakang menyebut, harimau itu menampakkan diri kepada warganya di sekitar kawasan Hutan Rakyat. Di tengah hutan tersebut terdapat jalan desa yang membentang menghubungkan antar kampung.

"Ditemukannya itu kan di kawasan hutan rakyat, di lintasan jalan desa yang kanan kirinya hutan rakyat. Mungkin untuk tahap awal kita lebih dahulu ke sosialisasi ya karena untuk teknis kan ada pihak yang menangani," tuturnya.

"Untuk sementara atas nama pemerintah desa memberikan imbauan ke masyarakat dengan kondisi apalagi sudah dinyatakan ada, hati-hati masuk ke kawasan hutan. Ini hutan rakyat saya belum bisa menegaskan mereka untuk masuk hutan dan menebang, kecuali negara turun langsung, itu lain hal," sambungnya.

Senada, Camat Surade U Suryana menceritakan pihaknya langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) begitu mendapat kabar soal jurnal penelitian tersebut.

"Saya langsung menghubungi DLH, katanya nanti berkoordinasi dengan BKSDA. Untuk kami di Surade tentunya menyambut baik kabar tersebut, hanya tinggal bagaimana kita melakukan tindakan selanjutnya," ungkap Suryana.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads