Alun-alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi bakal dipercantik seiring penetapan lokasi tersebut sebagai titik nol aktivasi wilayah tersebut. Diketahui, titik nol tersebut nantinya bakal dibangun Tugu Sukabumi Sehat. Hal itu sendiri pernah diungkap Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada Agustus 2023 silam.
"Ini bukan kelalaian pemerintahan saat perpindahan dari Kota Sukabumi ke Palabuhanratu, hanya saja penempatan titik nol ini dulunya sebagai tempat kewedanaan," ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2023).
Secara nasional, ia mengatakan titik nol menjadi catatan administrasi penganggaran. Oleh karena itu, Pemerintahan Kabupaten Sukabumi disyaratkan untuk segera melengkapinya sesuai dengan perkembangan wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah hasil kajian seluruh stakeholder, titik awal ini adalah pendopo, namun di tempat ini terdapat juga nilai sejarah, sehingga titik nol ditentukan di sini," jelasnya.
Seiring dengan rencana tersebut, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat mengungkap tahun ini akan dibangn tugu Sukabumi Sehat sekaligus penanda titik nol kilometer Kabupaten Sukabumi.
"Karena itu jadi nol kilometer kita, kita buat tugu Kabupaten Sukabumi Sehat. Pembangunan dua tahap, untuk pertama kita fokus buat tugu lokasinya di atas WC di ujung alun-alun yang ada videotron kita bongkar kita kembalikan ke Diskominfo, space kosong di pasang tugu," kata Lukman kepada detikJabar, Selasa (19/3/2024).
Untuk anggaran pembangunan tugu dan beberapa titik lainnya di sekitar tugu tersebut, Pemkab Sukabumi merogoh kocek hingga Rp 600 Juta bersumber dari APBD Kabupaten Sukabumi.
"Alun-alun kita rehab untuk titik nol aktivasi kabupaten, perjalanan dari situ nolnya.Tahap pertama nilainya sekitar Rp 600 juga, kedua di tahun berikutnya sekitar Rp 1 miliar, fokus kita tahun ini ke tugu," jelas Lukman.
Kemudian dijelaskan Lukman, tahun depan atau tahun berikutnya pihaknya akan mempercantik kawasan alun-alun saat ini dengan konsep terbuka tanpa ada sekat. Ia mencontohkan di wilayah Kota Sukabumi yang menerapkan konsep alun-alun terbuka.
"Alun-alun itu konsepnya mau direhab, dengan konsep terbuka. Seperti di Kota Sukabumi, tidak ada sekat-sekat ada pager ada apa dipapas semua. Sekarang kan ada pilar-pilar itu kita buang jadi space kosong datar dan pohon yang ada tidak dihilangkan, hanya pohon sawit hilang," pungkas Lukman.
Sebelumnya September 2023 silam, detikJabar sempat menyinggung soal tidak adanya titik nol di wilayah Kabupaten Sukabumi. Sampai akhirnya hal itu diseriusi oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan menetapkan titik nol.
Sempat muncul berbagai argumentasi soal posisi tepat dari penanda awal geografis daerah tersebut. Karena dalam literasi sejarah tidak ada satupun yang menyebut dimana titik nol berada.
Irman Firmansyah, Pakar Sejarah dari Yayasan Dapur Kipahare yang juga pengarang buku Soekaboemi The Untold Story, mengatakan secara catatan sejarah ternyata Kabupaten Sukabumi tidak memiliki titik nol kilometer.
Selain merupakan posisinya yang dulu berada di bawah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi juga pernah berada di wilayah yang kini menjadi Kota Sukabumi.
"Setahu saya, Kabupaten Sukabumi awalnya berada di bawah Cianjur jadi titik nolnya di Cianjur, sejak tahun 1921 kemudian berubah menjadi kabupaten. Acuan (terkini) titik nol Paal ke Timur Barat Selatan dan Utara itu dari titik antara 61 dan 62, yaitu perempatan Ciwangi, A Yani dan Jalan Palabuhan 1," kata Irman, kepada detikJabar pada Rabu 7 September 2022 silam.
Hal itu menurut Irman sangat wajar, karena berdasarkan PP soal kepindahan Ibu Kota Kabupaten Sukabumi ke Palabuhanratu maka titik nol sudah seharusnya berada di Palabuhanratu.
"Soal titik nol itu dari peta, tapi tidak ada fisik titik nol kilometernya kan ibukota kabupaten baru pindah ke Palabuhanratu tahun 1998, sebelum itu ibukotanya berbarengan (Kota Sukabumi) titik nol harus dari ibukota kabupaten yaitu Palabuhanratu," ujarnya.
(sya/sud)